IV - Let's Get It On

16.7K 1.3K 43
                                    

][][][

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

][][][

Let's Get It On

by

Marvin Gaye

][][][

Edzhar menikmati wine di gelasnya dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edzhar menikmati wine di gelasnya dalam diam. Terteguk terus-menerus hingga tandas tak bersisa.

Lelaki itu selalu memandang wanita dan wine adalah dua hal yang mirip, bahkan hampir sama. Wanita yang menggairahkan, sama seperti anggur merah yang tak kalah menggiurkannya. Wanita dengan wewangian memabukkan, tidak berbeda dengan aroma wine yang ganyar. Terakhir, keduanya juga sama-sama dapat membuat lelaki-lelaki bodoh jatuh dan tertatih memohon lagi dan lagi. Ouch, menjijikkan, batinnya memaki.

Saras menyalakan pemantiknya untuk menikmati rokok yang telah bersemayam di sela jemarinya entah sejak kapan. Rokoknya menyala, menguarkan asap di seluruh penjuru ruangan beruap itu.

Keduanya tengah menikmati relaksnya berada di dalam whirpool tub. Otot-otot yang tadinya menegang sehabis pertempuran panas itu, kembali melentur seperti sedia kala. Begitu juga aliran darah yang tadinya memusat di selangkangan, sudah kembali mengaliri seluruh tubuh mereka.

Sama seperti meminum wine mahal terbaik, menikmati perempuan terindah juga harus ada seninya. Ketika memiliki wine terbaik, yang harus dilakukan adalah meminumnya dengan penuh penghargaan.

Angkat gelasmu dan berikan gerakan memutar sampai cairan di dalamnya membasahi seluruh permukaan gelas. Jangan lakukan terlalu lama dan dekatkan hidungmu ke mulut gelas dengan memiringkam posisinya. Aroma itu akan semakin nyata sampai ke dalam indra penciumanmu. Tarik napasmu dalam-dalam dan rasakan aroma anggur yang menggairahkan itu. Katanya, setengah dari rasa anggur adalah aromanya. Meminum anggur tanpa menghirup manisnya aroma anggur akan membuatmu merugi lima puluh peratus.

Namun, Edzhar tidak akan meminum anggur dengan cara seperti itu. Sama seperti Cheval Blank 1947 yang tidak berharga baginya, begitu juga wanita. Menikmati wine dengan mengendus aromanya itu sama saja dengan memberi foreplay untuk jalang-jalang itu. Apa katanya? Akan kehilangan setengah sensasi meminum anggur jika tidak menikmati aromanya? Demi apapun, Edzhar bisa membeli perkebunan anggurnya kalau ia mau! Aroma anggur adalah hal yang paling tidak ingin lelaki itu nikmati. Karena, dalam aroma anggur ada banyak derita dari masa lalu yang sudah dikuburnya. Ia benci aroma itu, tapi ia tetap harus menikmati sensasinya.

"Kamu bercinta dengan resepsionis itu?" Saras membuka perbincangan mereka. Edzhar tampak menukikkan alisnya, tapi tidak menjawab. Perempuan itu terkekeh dan kembali mengucap, "Saya tahu. Caranya melihat saya seperti musuh yang ingin dia terkam."

"Ya, hanya sebuah seks singkat," jawab Edzhar tanpa sanggahan. Perempuan itu mengangguk-angguk paham. Ia memberi peringatan, "Lain kali kamu harus lebih berhati-hati."

"But, don't get me wrong. Saya hanya tidak ingin banyak gosip-gosip murahan beredar setelah pernikahan kita," sanggah Saras cepat. Lelaki itu paham maksud calon istrinya ini. Tapi sepertinya ia harus memperjelas sesuatu. Edzhar kembali membuka suaranya, "Apa saya harus bercinta hanya dengan kamu?"

Bukan, itu bukan pertanyaan. Itu hanyalah sebuah bentuk penegasan dari diri Edzhar. Lelaki itu ingin Saras tahu bahwa ia tidak bisa. Tidak bisa untuk menjadi pasangan yang sempurna, seperti impian para wanita pada umumnya.

"Seharusnya, iya. Tapi pernikahan ini adalah tentang pengecualian semua pernikahan normal." Saras mengisap rokoknya yang tinggal setengah dan mengembuskan asapnya ke langit-langit. Ia melanjutkan, "Kamu bebas bercinta dengan siapa pun sesukamu. Kuncinya? Bermain dengan aman. Saya tidak ingin tertular penyakit apapun."

Di hadapannya, Edzhar tampak masih mencerna semua yang baru diucapkan Saras. Perempuan itu begitu ... misterius. Pernikahan yang akan mereka jalani memang bukan pernikahan ala negeri dongeng yang penuh cinta, tapi mengijinkan suamimu jajan di luar adalah sesuatu yang mengejutkan.

Belum selesai Edzhar dengan pikirannya, Saras kembali bertanya, "Apakah kamu pernah menyetubuhi jalang-jalang itu lebih dari sekali?"

Edzhar segera menjawab dengan datar, "Tidak pernah."

Jawaban Edzhar membuat perempuan yang sedang memeluk kakinya sendiri itu tersenyum samar. Saras kemudian membalas, "Baguslah. Saya hanya tidak ingin jalang-jalang bodoh milik kamu itu merusak pernikahan kita."

"Dan, satu hal lagi," lanjut Saras lagi. Ia memandang lelaki itu lekat dan memberi peringatan penuh, "Bercinta dengan satu jalang lebih dari sekali dapat membuat saya menghancurkan pernikahan kita."

Tidak dikatakan dengan nada suara tinggi, tapi mampu membuat Edzhar paham bahwa perempuan itu sangat serius dengan kata-katanya.

"Bukan hal yang sulit," balas Edzhar lantang.

"Dan, pernikahan jenis apa yang akan kita jalani?" tanya Edzhar.

Saras tersenyum singkat dan membuang puntung rokoknya. Perempuan itu membawa tubuhnya sendiri mendekat ke arah Edzhar. Tepat di hadapan lelaki itu, Saras memberikan ciuman-ciuman halus di sepanjang tangan Edzhar yang penuh rambut. Ia masih belum menjawab karena mulutnya masih ia gunakan untuk menghujani sepanjang lengan calon suaminya itu dengan kecupan-kecupan ringan.

Saras berhenti ketika bibirnya sampai di tulang selangka milik Edzhar. Ia mengeluarkan lidahnya dan menjilat sepanjang leher lelaki itu. Edzhar mengangkat kepalanya tinggi-tinggi untuk memberikan Saras ruang yang lebih luas untuk menginvasi lehernya.

Lidah Saras berhenti tepat di dagu milik Edzhar dan menggigitnya nakal. Tatapan mata mereka bertemu dan akhirnya Saras menjawab, "Pernikahan penuh kepalsuan. Yang indahnya hanya tampak dari luar dan mengerikan tepat di dalam."

Ada satu titik sendu di mata Saras ketika mengatakan itu. Edzhar dapat melihatnya, ia sangat yakin akan penglihatannya. Perempuan itu bisa membohongi banyak orang, tapi tidak dengan Edzhar.

"Kita tidak bisa berlari lagi, Edzhar. Mari kita lakukan pernikahan ini. Sampai kita habis terbakar di neraka yang memang diciptakan hanya untuk kita," timpal Saras lagi.

Edzhar tahu banyak hal janggal di sini. Banyak hal yang masih menjadi misteri, sama seperti dirinya sendiri. Ia tidak tahu kapan, tapi semua yang keduanya tutupi akan menguarkan bangkainya masing-masing. Percayalah.

Lelaki itu melarikan jemari besarnya ke lubang kemaluan Saras di bawah sana. Memberikan sentuhan halus namum menuntut. "Saya rasa kita bisa melanjutkan pembicaraan ini nanti-nanti. Karena saya belum puas mencicipi tubuh kamu," kata Edzhar penuh intimidasi.

Saras tertawa hambar mendengarnya. Bibir penuhnya menyuarakan, "Setubuhi saya dengan amat kasar, hingga saya lupa caranya berjalan!"

OoO

Perfectly ImperfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang