15. Jangan Jadi Jahat

1.6K 212 84
                                    

"Lo yakin baliknya nggak sore banget?" tanya Tirta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo yakin baliknya nggak sore banget?" tanya Tirta.

Lola menyerahkan helm kepada sang kakak. Poni tipisnya terombang ambing saat jemari lentik gadis itu merapikannya. "Nggak, kok. Cuma beli soal-soal simulasi."

"Sama cowok lo, ya? Gue aduin ke ibu."

"Mika dan Karina. Abang jagan rese, deh."

Cowok gondrong itu terkekeh dan segera berpamitan kepada sang adik. Deru motor Tirta pun menjauh dari indra pendengar Lola. Kata-kata Tirta tadi mengingatkan dirinya tentang Abil dan rencana mereka untuk kencan ... eh, jalan maksud Lola.

Pasti akan susah sekali berbicara dengan Nani. Sudah pasti Lola tidak akan diizinkan. Dahulu saja Arsen hanya pernah diizinkan dua kali, selebihnya ditolak. Hal itulah yang membuat Lola dan Arsen jarang jalan bersama. Mentok-mentok sepulang sekolah mengerjakan tugas dengan Arsen dan Gaza di rumah Maryam—rumah Arsen.

Padahal mereka beda kelas. Namun, karena guru yang mengajar adalah orang yang sama, jadi Lola sering mengiakan ajakan Gaza untuk ke rumah Arsen. Sekarang momen itu hanyalah cerita lama. Lola bahkan tidal tahu kabar ibunya Arsen sejak mereka masuk SMA.

"Oi, malah bengong di situ," kata seseorang. Rupanya Karina yang menunggu di pintu depan toko buku.

Buru-buru Lola mendekat dan menggandeng Karina masuk ke sana. Sedangkan Mika sudah lebih dahulu tiba. Ketiga gadis tersebut bertemu di lantai atas. Aroma buku baru, suasana sepi, dan alunan musik membuat Lola merasa nyaman. Ia dan Mika segera pergi ke rak berisi buku-buku soal. Karina melipir ke rak komik.

"Kirain lo bakal dianterin Abil, La. Tadi gue lihat di parkiran," kata Mika membenarkan letak kacamata.

"Udah janji sama Bang Tirta."

"Oh gitu rupanya. Lo sama Abil udah pacaran, ya?"

Pertanyaan yang simpel, tetapi Lola berpikir cukup lama. Bukankah memang tidak jadian? Tiba-tiba Karina datang yang ikut dalam obrolan itu.

"Belum, tuh, Mik. Padahal banyak yang ngira mereka pacaran," celetuk Karina.

"Ibu marah kalau gue pacaran lagi. Katanya nggak bermanfaat, bikin produktivitas jadi jelek. Gue putus sama Arsen pun gara-gara itu salah satunya," tukas Lola. Tidak ragu lagi membeberkan hubungan dengan si mantan.

Karina dan Mila bersandar dengan kompak ke kaki rak. Masing-masing pasang mata mereka pun serempak mengamati Lola. Sedangkan Lola sibuk memilih buku di rak tersebut.

"Oh, jadi kamu yang memutuskan Arsen?" Mika tumben pula banyak tanya.

"Dia yang mutusin. Ah, gue males bahas itu. Jangan bikin gue pusing lagi, Guys."

 Putar Balik [Segera Terbit] √Where stories live. Discover now