🤸END!!

125 22 41
                                    

JAN LUPA VOMEN🙂
SUDAH SIAP MENCARI TAHU AKHIR CERITA INI??

Good bye my love- Ailee

Adit terbangun dari tidurnya, mengucek matanya sebentar dan melirik ke sekitar. Merasakan tenggorokannya mengering, ia pun turun ke bawah. Sesampainya di bawah, Adit langsung minum beberapa teguk.

Setelah merasa hausnya hilang, ia memilih untuk naik ke lantai atas.
Langkahnya terhenti, ketika melihat
Lampu di ruangan yang selalu menyayat hati itu menyala. Adit yang
tau apa yang sedang terjadi, langsung mengintip dari balik pintu.

"Mas, maafin aku ...."

Adit yang mendengar itu langsung sedih, karena itu pasti mamanya yang sedang merindukan papanya yang sudah tenang di alam sana.

"Mas, aku gagal ngurus perusahaan kita ... A– aku ga tepatin janji aku ...."

Adit melihat mamanya yang menangis, bulir air mata berjatuhan di sana. Tia terduduk sambil memegang bingkai foto almarhumah suaminya. Sesekali ia memeluk foto itu. Adit tak sanggup melihat mamanya menangis seperti itu.

Adit bersender di dinding, tanpa sadar air matanya ikut mengalir begitu saja, ada banyak luka yang ia simpan selama ini. Tapi, itu tak sebanding dengan mamanya yang Selalu berjuang demi mereka.

"Gue ... Gue ga sanggup ngeliat mama kek gini, sorry Ran," ucap Adit, ia mengusap air matanya. Menghampiri sang mama.

"Mama ...."

Tia buru-buru menghapus air matanya, ia berpura-pura tersenyum.

"Sayang, kamu ga tidur?" tanya Tia, suaranya serak karena menangis.

Adit langsung memeluk sang mama, mereka berpelukan cukup lama. Adit melepaskan pelukannya dan menciumi kening Tia.

"Mama jan sedih, Adit ga kuat ngeliat mama kayak gini ..." ucap Adit, ia merapikan rambut Tia yang berantakan.

"Mama, cuma mau bersihin ruang keluarga kita." Tia tersenyum palsu.

"Mama jan bohong sama Adit, Adit udah besar, Ma. Udah tau apa yang sebenarnya," ucap Adit.

Tia semakin menangis mendengar ucapan Adit barusan.

"Adit mau tunangan sama Angel."

Tia terkejut dengan ucapan Adit, ia langsung menggelengkan kepalanya.

"Ngga sayang, ga perlu," jawab Tia.

"Ma, aku gamau mama capek-capek majuin perusahaan kita. Dan, sekarang malah bangkrut. Kalo cuma dengan cara ini, aku mau tunangan sama Angel," ucap Adit,

"Ra– Rania sayang? Kalian kan saling mencintai, kamu harus kejar wanita yang benar-benar kamu cintai." Tia mengusap rambut Adit.

"Ma, aku cinta Rania. Tapi ... Aku ga tega ngeliat mama kek gini terus, suatu saat aku bisa kan balik sama Rania lagi," ucap Adit, Tia menggelengkan kepalanya.

"Adit ... Perempuan sekali terluka, ia tetap akan mengingat luka itu. Meskipun, dia sudah memaafkan kamu." Adit menunduk, ia bingung harus bagaimana. Tetap bersama Rania tapi, mamanya kesusahan. Atau, dengan Angel tapi ia tersiksa.

"Ma, aku ...."

"Perusahaan ini satu-satunya peninggalan papa kamu yang masih tersisa. Mama heran, padahal dulu kita mampu bersaing dengan perusahaan lain. Tapi, sekarang sepertinya ga bisa. Mama udah coba nyari penanam saham tapi ga ada. Tersisa keluarga Angel," jelas Tia, sesaat keduanya saling bertatapan. Adit semakin bingung harus memilih yang mana.

Aditra [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang