🤸game vs Upin

128 66 27
                                    


"Remember! Looks can be deceiving"

-rania putri Alexander

Jan lupa vomen yah guys😁

(Cek mulmed, itu cover ADITRA, bakalan gue ganti😅)

"nyari Adit ya Rania?" Tanya Tia, pada Rania yang sedari tadi terus tersenyum.

"Iya tante, Adit nya ada?" Tanya Rania, matanya melirik ke sana-sini berharap melihat Adit.

"Ada, itu Adit lagi di kamar sama—"

"Sama siapa tante?" Belum sempat Tia menjelaskan, tetapi Rania langsung masuk menuju ke kamar Adit. Ia ingin tahu siapa yang sedang bersama Adit sekarang. Jika, itu seorang gadis maka bersiaplah untuk di bunuh Rania.

Rania langsung membuka pintu kamar Adit tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Adit!" Bentak Rania, tapi tak ada siapapun di sana kecuali dia, ya gadis kecil— Anin.

"Apaan?" Tanya Adit, Rania hanya terdiam memaku.

"Lo kenapa sih? Are you okay, baby?" Tanya Adit, ia melangkah mendekati Rania.

"Tadi tante mau ngomong kalo Adit sama Anin, eh kamu malah langsung masuk." Jelas Tia, yang datang entah dari mana. Membuat Rania harus menahan malunya.

"Siapapun pungut muka gue tolong" batin Rania, ia masih terdiam.

"Rania, gue di sini sama Anin woi. Gada cewe lain tenang ae, gue ga selingkuh kok." Ucap Adit, rasanya Rania masih di bawah alam sadarnya ia masih terdiam.

"Ka lania, Anin tangen." Anin mendatangi Rania, lalu menarik kerah baju Rania. Membuat Rania langsung tersadar.

"Eh iya, kakak juga kangen Anin." Rania berjongkok di depan Anin, sambil mencubit pipi balita imut tersebut.

"Anin, ayo kita pergi sayang. Kamu mau temenin mama ke mini market kan tadi? Ayo sayang." Ucap Tia, tersenyum ke Anin.

"Yaudah, ta lania Anin pelgi dulu ya, Babay." Anin pun pergi meninggalkan kamar Adit, sambil memberikan kiss bye nya membuat Rania gemas.

"Bawa apaan lo?" Tanya Adit, ia tahu pasti Rania sedang menahan malunya sekarang. Makanya ia berusaha mencairkan suasana.

"Nih buatan gue. Gue mau ke dapur ambil piring dulu ya." Ucap Rania, lalu pergi meninggalkan Adit.

"Ucul lo Ran haha." Adit tertawa melihat tingkah Rania yang malu-malu meong.

***

Rania langsung pergi menuju dapur, rasanya ia ingin mengubur dirinya hidup-hidup karena terlalu malunya.

"Bego lo Ran, makanya jan terlalu posesif! Aish, kaga ada cewe yang sama Adit padahal tapi gue langsung masuk ae. Malu njer." Ucap Rania, di sepanjang perjalanan menuju dapur ia terus merutuki dirinya sendiri.

Sesampainya di dapur ia langsung meletakkan kue tersebut di atas piring, lalu kembali ke kamar Adit.

Di depan kamar Adit, Rania terlihat sangat canggung. Ia bingung harus melakukan apa, tambah malu saja ia rasanya.

Rania menempelkan wajahnya di depan pintu kamar Adit, mendengar kan apa yang sedang Adit lakukan.

"Mati kan lo, mampus lo!" Teriak Adit, membuat Rania terkejut. Siapa yang mati? Karena penasaran Rania langsung membuka pintu kamar Adit.

Aditra [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now