🤸 Ketemu Lagi

452 221 136
                                    

Setelah seharian penuh berada di sekolah barunya, akhirnya Rania dapat bernafas lega. Rania langsung berbaring di kasur king size-nya. Tanpa berganti seragam.

"Akhirnya nyampe jugak. Tidur ae lah gue," ucap Rania. Rania memejamkan matanya, berusaha untuk tertidur.

Tapi, yang ada hanyalah bayangan Adit. Di mulai dari mereka bertabrakan, dan Rania yang membuat malu Adit.

"Kurang ajar, tuh cowo! Awas ae, gue kerjain lagi lo, ntaran!" ucap Rania.

Klek, suara pintu terbuka, menampilkan Leon yang berada di ambang pintu.

"Woi makan dulu bego ntar lu sakit ngerepotin gue," ujar Leon.

"Iya-iya bawel kaya cewek!" balas Rania,

Rania keluar dari kamar
nya menuju lantai bawah untuk makan. Di sana Abang nya lagi makan enak-enakan tanpa melirik adiknya.

"Bang, jan di abisin Nini mau,"

"Ya Allah, Nini ini ada banyak bego. Lo pikir gue kerakusan hah?"balas Leon.

Rania cuma nyengir. Lalu mengambil makanan. Baru ia ingin menyuap sesendok bubur ayam. Rania tiba-tiba menatap aneh abangnya.

"Bang mau nanya dong,"

"Apaan?"

"Kalo bubur bayi buat bayi, terus kenapa bubur ayam lo yang makan?" tanya Rania. Entah memang goblok ato di sengajain.

"Huk,uhuk" Leon terbatuk. Entah mengapa pertanyaan tidak penting itu saja di tanyakan. Bukan Rania namanya kalo ga mancing emosi orang. Kemudian, Leon mendapat kan ide.

"Nini yang pinter, kenapa gue mau makan bubur ayam? karena ayam nya ikhlas kalo bubur nya gue makan, asal lo tau, ya, gue dah izin ke semua ayam nah gitu!" jawab Leon malas.

Rania hanya ber-oh ria, sambil mengunyah makanannya.

Sesaat kemudian terdengar suara dari ruang tamu.

"Woi Leon! di mana lo? keluar!" ucap Kevin gatau malu.

"Leon, buruan ke sini! si Adit mau ngambil koleksi lo." ucap Ando teriak-teriak.

"Astaghfirullah fitnah ini dedek merasa tersakiti, hiks," balas Adit.

Mendengar teriakan 3 monyet itu Rania langsung buru-buru menuju ke kamarnya.

"Huftt, temen Abang gue not have akhlak semua ya Allah," Rania bersender di sebalik pintu.

Leon langsung menuju ke ruang tamu. Dia geleng-geleng kepala melihat tingkah laku 3 siluman tersebut.
"Woi jangan joget-joget di atas sofa woi! Di rumah Lo semua kan punya sofa. Katrok lo ya!"ucap Leon sambil nahan emosi. Entah kenapa dia bisa bersahabat dengan orang gila seperti mereka.
Sahabat adalah sekumpulan orang gila, yang berpura-pura waras.

"Haredang haredang haredang panas panas panas," ucap Adit sambil joget-joget. Emang gatau malu!

"Hidupin AC nya kalo panas dit," jawab kevin santai.

"Adit lagi nyanyi goblok! kan kita daritadi joget-joget. Asik di goyang,"ucap Ando lebih gatau malu.

"Ohhh hayuk kita joget semuanya bersama Abang kece badai, siap di goyang,"kata Kevin.

"Astaga, hancur sofa gue," ucap Leon meratapi nasib sofa kesayangannya.

"Udah lo joget ae sama kita. Hayukkkk," ucap Adit santai. Dia masih terus berjoget.

"Najis!" balas Leon, dia memilih memakai headset dan bermain game.

Sudah menjadi kebiasaan teman-teman Leon kalau ke rumah orang gada akhlak. Di buat kayak rumah sendiri. Karena gada akhlak itulah yang buat mereka berempat cocok berteman.

Aditra [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now