Edelweiss|01

69 20 32
                                    


"Lingkungan baru, Sekolah baru, dan Teman baru. Tapi sialnya perasaan ku masih tetap sama seperti dulu."

-Edelweiss

Jadwal Update Edelweiss

01|Sekolah Baru

Senin pagi yang cerah, dimana semua orang kembali memulai aktivitas selepas libur satu hari mereka. Begitupun dengan Arabella, dia sudah disibukan dengan perlengkapan sekolahnya sedari adzan subuh.

Arabella Edrea Pradipta. Gadis
sejuta misteri dengan jalan pikiran yang sulit untuk di tebak, yang saat ini tengah di sibuk kan dengan perlengkapan sekolahnya.

"Kenapa si, Kak Ayya beliin gue baju yang kaya gini? Pake segala ketinggalan lagi seragam gue!"

Dua hari yang lalu, keluarga Arabella memutuskan untuk meninggalkan Bandung, kota yang beberapa tahun belakangan mereka tempati.
Dan kembali ke rumah lama mereka, di salah satu komplek perumahan Jakarta. Hari ini adalah hari pertama nya di sekolah barunya.

"Kalau Kak Ayya, liat gue kaya gini, pasti dia bakalan nge-"

"El?!Hahahaha. Lo ngapain anjir? cosplay jadi orang-orangan sawah lo?"

Ucapan Arabella terpotong, sebab ulah seorang gadis cantik berambut hitam curly, yang datang ke kamarnya sambil terus meledeki nya.

Dia adalah Ayyara Ivona Pradipta, yang merupakan Kakak dari Arabella. Gadis yang kerap di sapa Kak Ayya oleh Arabella adalah satu-satunya Kakak yang ia punya. Mereka hanya terpaut jarak tiga tahun, karena itulah Arabella dan Ayyara tidak pernah merasakan canggung.

"ngetawain gue" lanjut Arabella dalam hati.

"Hihihihi. Cispliy iring-iringin siwih li?" ujar Arabella memenye-menyekan ucapan kakaknya.

"Ini juga karena ulah lo! Kalau aja, lo gak ngebeliin seragam, yang size nya dua kali lipat dari size gue, gak bakalan gue keliatan jadi orang-orangan sawah!" lanjutnya merajuk.

"Iya-iya maaf deh, nanti pulang sekolah kita beli seragan baru buat lo, udah stop ngambek nya." bujuk Ayyara.

"thank's, tapi gak usah, Gue bisa beli sendiri di koperasi sekolah baru gue."

Setelah perdebatan kedua saudari tersebut, Ayyara mengajak Arabella untuk turun kebawah dan segera memulai sarapan, karena sang ibunda sudah menunggu di bawah.

"Morning anak-anak bunda." sapa wanita paruh baya yang masih sangat terlihat awet muda, bernama Arumi Pradipta.

"Morning Bund" sapa balik kedua saudari tersebut bersamaan.

"Ella, kamu mau di antar Bunda, atau Kak Ayya?" tanya Arumi pada putri bungsu nya, sambil menyerahkan nasi goreng buatannya.

"Mau sama Bunda aja." balasnya.

"Kakak, mau di antar sama Bunda, juga, atau berangkat sendiri?" tanya Arumi kembali pada putri sulungnya.

"Mau sama Bunda juga, hehehe." balasnya, dengan kekehan di akhir.

"Ikut-ikutan gue aja lo!" ledek Arabella.

"Suka-suka gue dong, orang dia Bunda gue, wlee" ledek Ayyara kembali, sambil menjulurkan lidahnya.

"Bunda gue juga, kali." balas Arabella, tak terima.

"Sudah-sudah, Bunda kalian berdua." ucap Arumi, menengahi.

Sarapan pun dimulai dengan suasana yang sangat hangat. Meskipun tidak ada sosok Ayah, tetapi Ayyara dan Arabella tidak pernah merasakan kekurangan kasih sayang dari keluarga mereka, karena Arumi selalu menjadi Ibu sekaligus Ayah bagi anak-anaknya.

EDELWEISS (ON GOING)Where stories live. Discover now