"Mah... "

"Iya sayang? Kenapa? "

"Gimana rasanya waktu papa khianatin dan ninggalin mama?"

Bela tertegun mendengar pertanyaan putrinya. Namun ia segera merubah mimik mukanya dan segera tersenyum dan menjawab pertanyaannya.

"Sakit sayang. Semua orang pasti merasakan hal yang sama.." menarik napas dan menghembuskannya halus. "Tapi, dengan mama pisah sama papa kamu, nama lebih bahagia. Buktinya kamu lihat kan sekarang? Mama bahagia, dan bisa ngebesarin kamu sama Vio."

Bela tersenyum hambar.

"Kalo saja mama sama papa nggak pisah, mungkin sekarang mama nggak sebahagia ini sayang." Mengelus kepala Alena. "Kamu paham kan maksud mama? "

Alena mengangguk paham lantas memeluk erat mamanya.

"Mah Alena boleh sedih nggak? "

"Sedih itu manusiawi sayang. "

"Alena juga boleh marah kan ma? "

"Iya sayang."

Alena tampak terdiam.

"Maa.. Nanti pulang kan? "

Bela tersenyum, "iya sayang, mama nanti pulang kok. "

"Alena mau diem disini ma, nanti pulang bareng mama aja."





💎💎💎




Rey sudah mengelilingi area sekolah untuk mencari Alena, namun hasilnya nihil.

"Lo dimana sih. ." lirihnya frustasi.

Kayla
'Udah ketemu nggk? '


'Belum Kay.
Gue udh cari keliling tapi gaada. '

Setelah membalas pesan dari Kayla, Rey menuju kelasnya. Ia akan melanjutkan mencari Alena nanti saja sepulang sekolah.

Setelah membaca balasan dari Rey, Kayla sangat iba melihat perjuangan Rey. Ia sangat ngerasa bersalah dan tidak enak hati.

"Gue harus gimana? " gumamnya.

"Semua gara-gara lo Len. Gue jadi serba salah di sini. Gue gak tega sama mereka berdua. Di satu sisi ada Bian sodara gue, di satu sisi Rey sahabat gue. "

Kayla terus saja mengoceh sendiri di toilet. Ia frustasi. Bagaimana tidak? Jika ia memilih salah satu, salah satunya akan tersakiti. Jika ia tidak memilih siapapun, ia akan menyakiti keduanya.

"Gue yang gila ini... " mencuci mukanya.

Setelah merasa baikan, Kayla segera keluar dari toilet. Namun langkahnya terhenti karena di depan pintu sudah ada Vivi and the genk.

"what? Demi apa guys? Rey di selingkuhin? "

Ucapan Vivi membuat Kayla geram. Tangannya sudah terkepal kuat dan rasanya ingin segera menjambak rambut mak lampir di depannya ini.

Ternyata selama Kayla berbicara sendiri di dalam toilet, ada Vivi dan teman-temannya yang mendengar semua pembicaraannya.

Ahhh sial!!!!! batin Kayla.

"Gila sih orang seganteng dan sebaik Rey masih di selingkuhin juga! " ucapnya lagi kemudian tertawa bersama 2 dayangnya.

"Ini mah ceweknya aja yang gak pernah bersyukur!!! " tambahnya lagi dengan penuh penekanan. Membuat Kayla yang tadinya ingin meredam amarahnya terurung dan kembali meluap begitu saja.

A REGRETOnde histórias criam vida. Descubra agora