8. Ini Serius?

23 4 0
                                    

Sejak kemarin, tepatnya saat Naya kembali ke kantor setelah meliburkan diri satu hari, Naya selalu mendapatkan tatapan penuh tanya dari orang-orang yang bahkan tidak dikenalnya. Bahkan teman satu timnya pun juga sering kali menatapnya aneh. Bukan hanya menatap, beberapa dari mereka juga mencecarnya dengan berbagai macam pertanyaan. Terlebih lagi Luna. Wanita itu tidak pernah berhenti bertanya sekalipun Naya sama sekali tidak berniat untuk menanggapi. 

Naya memang belum memiliki niat untuk menjelaskan apa yang terjadi pada teman-temannya. Apalagi kemarin ia dan Bayu masih belum yakin dengan apa yang akan mereka lakukan.

Pun ketika sekarang ia dan Bayu sudah sepakat dengan satu solusi, sepertinya Naya masih akan melanjutkan aksinya untuk tidak mengatakan apapun. Biarkan Bayu saja yang nanti menjelaskannya.

Jam menunjukkan pukul 7.44 ketika Naya memasuki ruang kerjanya. Ruangan luas yang berkonsep open space itu masih sangat sepi. Namun ternyata, Naya bukanlah orang pertama yang datang. Sudah ada Mikkel yang terlihat sibuk mengerjakan sesuatu di komputer lelaki itu.

Seketika Naya menjadi gugup. Ini pertama kalinya ia bertemu dengan Mikkel setelah kejadian makan malam tiga hari lalu. Kemarin lelaki itu tidak datang ke kantor karena ada banyak meeting di luar. Dan sekarang, Naya rasanya tidak siap harus berhadapan lagi dengan Mikkel. Apalagi hanya ada mereka berdua saat ini.

Saat langkahnya mendekat, Naya mendapati Mikkel yang langsung menoleh ke arahnya. Lelaki itu terlihat sedikit kaget, namun tak ayal langsung berdiri dan mendekat ke arah meja kerja Naya.

"Tumben pagi, Nay."

Naya hanya mengangguk pelan. Ia menaruh tasnya di atas meja lalu menatap sekilas Mikkel yang juga sedang menatapnya intens.

"Boleh gue tanya sesuatu, Nay?" kembali Mikkel melemparkan pertanyaan.

Seakan tahu apa yang akan lelaki itu tanyakan, Naya pun langsung menjawab, "Kak Mikkel mau nanya tentang berita gue dan Pak Bayu yang tertangkap kamera sedang berada di hotel?"

Gelengan kecil diberikan oleh Mikkel, "Jujur gue gak begitu peduli dengan berita itu, tapi berita yang baru banget gue baca ini beda lagi ceritanya." 

Ucapan Mikkel membuat kening Naya mengerut. Berita apa lagi memangnya? Sepertinya sebelum berangkat tadi ia sudah mengecek media sosial dan tidak menemukan berita lain tentang dirinya.

Menyadari kebingungan Naya, Mikkel pun kembali melanjutkan, "Serius lo sama Pak Bayu udah berhubungan sejak lama dan udah merencanakan pernikahan?"

Untuk beberapa saat Naya hanya mengerjapkan kedua matanya cepat. Otaknya seakan langsung blank. Apa ia barusan salah dengar?

"Kak Mikkel ngomong apa?" tanya Naya tidak yakin. Ia benar-benar bingung dengan pertanyaan rekan kerjanya itu.

"Lo dan Pak Bayu, katanya kalian udah menjalin hubungan sejak lama."

Kali ini tubuh Naya benar-benar menegang. Bagaimana bisa Mikkel menanyakan hal yang baru saja ia dan Bayu sepakati? Bahkan Naya dan Bayu membicarakannya di dalam mobil lelaki itu yang sudah Naya dapat pastikan tidak ada siapa-siapa kecuali mereka berdua.

"Semua orang tahu Pak Bayu adalah kekasih Bianca. Terus gimana bisa berita yang beredar sekarang justru tentang kalian yang udah menjalin hubungan sejak lama? Lebih-lebih lagi hubungan yang serius. Siapa yang sebenarnya mengarang cerita disini, Nay? Gue udah benar-benar gak bisa bedain mana pemberitaan yang benar dan yang mana yang dibuat-buat."

Naya dapat melihat kilatan penuh rasa ingin tahu dari tatapan lelaki di depannya. Tapi ia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Ia bahkan masih shock karena Mikkel bisa mengetahui tentang hal ini.

The AmbitionWhere stories live. Discover now