Ch 73: Crazy Rich Indonesians (Pertunangan)

7.9K 552 78
                                    

Van Der Wijk's Family Mansions

Mobil Lycan Hypersport memasuki gerbang kokoh yang didominasi warna krem, hitam dan beraksen emas itu begitu salah satu satpam membukakan pintu gerbang untuk tuannya. Si pengendara mobil sport itu memarkirkannya di garasi rumahnya yang menampung lebih dari 100 mobil berharga puluhan miliyar itu.

Seorang pemuda tampan bersetelan jas biru laut dan kemeja biru dongker dengan dua kancing atas yang terbuka itu turun dari mobilnya. Dia memasuki pintu berukiran kayu jepara yang menjadi pintu rumah mewahnya. 

para bodyguard yang berjaga di sisi pintu masuk dan sekitar mansion menunduk hormat pada tuan muda mereka, siapa lagi kalau bukan Willem Van Der Wijk?

"Tuan Muda ditunggu oleh tuan besar di dalam. Mari saya antar" interupsi seorang pria berbaju hitam ras India - Pakistan.

Willem hanya mengangguk kecil. Mereka berjalan hingga ke ruang keluarga yang tidak kalah megah dengan ruang tamu milik keluarga asli Belanda itu. Ruang keluarga yang ini tampak indah dengan didominasi warna putih gading dan sofa impor dari Italia yang dialasi dengan permandani impor dari Singapura itu, plus dengan televisi LED 90 inch di buffet ditemani dengan cinderamata yang unik dan nyentrik. Serta lampu chandelier yang menggantung di langit - langit dan sebuah grand piano dibawah staircase.

"Ah, kebetulan kau pulang cepat, Nak" Harold menatap putranya layaknya seorang ayah.

"kita to the point saja" kata pria patuh baya itu setelah Willem duduk di sofa beradapan dengan papanya, "Papa sudah tahu, kau sudah jadian dengan Claudia, salah satu kolega kita. Bagaimana kalau kamu besok, melamarnya?"

"Papa sudah tahu?"

"Papa selalu mengawasimu, kid. Dan Papa senang sekali akhirnya, kamu memiliki pasangan yang cocok denganmu. Lagipula, papa sudah kenal dengan Claudia. Dia cantik, hebat, baik, dan jenius sepertimu. Ah, gak terbayangkan bagaimana jika yang sama - sama jenius dan kaya bertunangan, lalu menikah, dan punya anak.... Ah nanti akan memiliki cucu terjenius dalam sejarah" tutur Harold yang membayangkan sekali bagaimana cucunya nanti.

"besok, kita bicarakan saja rencana pertunangannya dengan Claudia ya. Agar lebih baik dan megah" kata Harold.

CJ Sisters Mansion

Claudia turun dari lantai dua melalui tangga melingkar di rumahnya. Sebenarnya dia memiliki lift pada mansionnya namun dia tidak menggunakan itu. Toh, kamarnya berada di lantai dua. Bukan tiga.

Dia memakai kebaya kartini yang simpel tapi elegan. Dipadupadankan dengan rok batik duyng dengan belahan agak tinggi sehingga mengekspos kaki jenjangnya. Rambut yang disanggul rapih serta hiasan kepala dari emas 24 karat. 

Jessica juga menemani sang kakak. Dengan memakai kebaya yang serupa, namun berwarna biru dongker dengan rok batik motif lidah api.

Mereka berbeda dengan perempuan berkelas lainnya. Jika perempuan dari keluarga kaya memakai ball gown, model mermaid, atau yang modern lainnya, justru CJ Bersaudara ini lebih suka memakai kebaya modern namun tidak meninggalkan unsur budaya nusantara yang kental. Menurut mereka, fashion yang satu ini memiliki keunikan tersendiri.

Di sisi lain, Harold bersama puteranya yang akan melamar Claudia yang nantinya akan menjadi calon istri puteranya sekaligus menantunya. Sementara sang putera, Willem terlihat tampan dan gagah dengan setelan jas biru laut yang pas ditubuh atletisnya sehingga dada bidang kokoh dan keras milik pemuda tampan itu tercetak lumayan jelas dan tidak lupa dengan rambutnya yang sebahu diikat dengan menyisakan poni belah tengah seperti karakter anime pria yang rupawan.

Duo Sisters Mafia (SEGERA DIHAPUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang