CIY | Keahlian

425 108 24
                                    

Bhanu melempar map berisikan informasi telah dia baca ke dalam tempat sampah. Menatap serius pada pria berpostur tubuh tinggi dengan rambut panjang sebahu yang berdiri di hadapannya.

"Saya tidak membutuhkan informasi di mana dia membeli banyak senjata itu. Tapi yang saya butuhkan segera cari bukti mengenai pembunuhan berencana. Pastikan orang yang kita curigai selama ini adalah dalang dibalik semuanya."

"Kami akan bekerja lebih keras lagi."

"Butuh bukti bukan janji manis semata."

Menghela napas Bhanu menyandarkan punggung di kursi, "Zac, kamu bekerja dengan saya sudah lama. Saya mempercayaimu untuk bertindak tegas dalam menyelesaikan semua ini."

"Sebagai ketua dari bodyguard Anda Pak, saya akan menepati janji. Anda bisa pegang janji saya."

"Bagus oh iya, bagaimana pekerjaan Eru?"

"Saat ini dia sedang berada di rumah pelaku. Dengan memanfaatkan kecerdasan cara berpikirnya saya yakin, dia akan menyelesaikan pekerjaan tidak lebih dari lima belas menit di sana."

"Bagus! Saya suka. Itulah kenapa saya membayar kamu mahal juga Eru. Sayangnya dia tidak seperti kamu."

"Maksud Anda Pak?"

"Uang bukan segalanya bagi dia. Karena tujuan utamanya bekerja dengan saya untuk hal lain, ini benar menarik."

¤ ¤ ¤ ¤ ¤

Menghentikan langkah kakinya menyadari ada seseorang yang lewat, Eru bersembunyi di bawah tangga.

"Makan apa kita hari ini? Sejak kita sibuk terus beberapa hari gue merasa pusing."

"Tapi tenang aja, bro. Kita bakal dapat uang lebih kalo berhasil lakukan tugas ini nanti."

"Pasti berhasil. Lo bisa liat bos tambah banyak anak buah lagi."

"Keren ya bos, bisa kaya juga nih kita!"

Melangkah mendekat tanpa menimbulkan suara,

BUGH!

Salah satu dari mereka berteriak kesakitan lalu tersungkur jatuh.

"Woi!" Pria itu berteriak kaget baru menyadari ada penyusup di sini. Dia bergerak maju bersiap memberikan perlawanan.

Eru menerjang sosok bertubuh tinggi tersebut lalu membawa tubuhnya menghantam keras pintu.

"Siapa dia?!"

"Gua nggak bisa liat jelas! Dia pake masker hitam! Lo duluan gerak maju!"

"HUBUNGI YANG LAIN SEKA --!"

BUGH!

Dua pukulan dia berikan pada kedua wajah itu hingga mereka jatuh tidak sadarkan diri. Setelah itu Eru berlari menuju tangga dan melihat keadaan sekitar, dia mulai berjalan sebisa mungkin agar tidak terlihat oleh kamera pengintai.

Ketika berhasil berdiri di bawah kamera terpasang dia mengeluarkan semprotan khusus, meraih kursi dan memanjatnya kamera tersebut kini tertutupi oleh cairan beku warna hitam. Segera loncat Eru kembali melangkah masuk lebih dalam lagi. Terlihat di depan sana 4 orang berjaga di dekat pintu. Menoleh ke samping Eru mengeluarkan pistol dan menembak satu kali pada pot besar berisikan tanaman di depan sana.

Mereka yang kaget berlari mendekat sementara dia bersembunyi.

"SIAPA DI SANA?!"

"BERPENCAR!!!"

Lampu dia padamkan mengeluarkan pencahayaan dari ponsel, Eru masuk ke dalam ruangan besar tidak lain adalah ruang rapat. Meneliti ruangan itu dia kembali menemukan kamera pengintai disudut kiri atas.

Crash Into YouWhere stories live. Discover now