CIY | Cium Gue!

948 135 25
                                    

"Oh my god!" Michelle berteriak karena kaget.

Sedangkan Aurista justru tertawa sambil memakan kentang goreng dengan santai.

"Yang ng ... itu bantu lo kerjain soal tadi Eru? Serius?!"

"Yup."

"Kok bisa?!"

"Bisa dong, 'kan gue udah cerita sama lo kalo dia itu penjaga gue. Dia maunya gue cepat balik ke kelas jadi gue ancam aja, gue akan ada di luar terus kalo dia nggak mau bantu selesaikan tiga puluh soal."

"Dia yang kerjain semua?"

"Hanya ajari! Gue yang mikir keras disaat gue nggak fokus karna dia."

"Maksudnya dia buat lo nggak fokus kerjain, karna efek dia dekat lo?"

DEG!

Tiba-tiba saja jantung Aurista berdebar kencang, "Huh? Oh itu ng ... maksud gue 'kan ya lo tau sendiri, gue nggak bisa matematika jadi mikir keras buat selesaikan."

"Oh gitu tapi, lo keluar malam sekarang apa dia nggak ikut?"

"Jangan panggil gue Aurista kalo nggak bisa kabur. Dia mana tau gue lagi jalan ke mall sama lo sekarang dia mudah dibohongi. Lagian Bokap belum bisa banyak gerak jadi perlu istirahat total, kesempatan bagus buat gue keluar malam gini."

"Dasar ya lo!" Tawa Michelle menular sehingga Aurista juga ikut tertawa.

Drrt ... drrt ...

Getaran ponsel membuatnya sejenak berhenti tertawa meraihnya melihat panggilan dari nomor asing masuk. Gadis itu manyun dia kenal nomor tersebut adalah nomor Julian.

"Ingatkan gue nanti buat ganti nomor baru."

"Emangnya nomor lama lo napa?"

"Malas gue Julian masih ngurus hidup gue."

"Oke! Dia yang hubungi lo sekarang?"

Aurista mengangguk, "Gue angkat dan lo diam, gue hidupkan speaker."

"Halo? Rista kamu lagi di mana?"

"Di rumah."

"Pintar bohongi aku. Suara keramaian aku sangat tahu kamu sedang di luar, Sayang."

"Kalo tau napa sok nanya?!"

"Aku mau ketemu kamu."

"Gue nggak mau."

"Harus mau, aku ada di klub biasa sering kita kunjungi kamu ke sini ya?"

"Nggak mau. Dan berhenti buat ngemis ngajak balikan sama gue."

"Janji hanya terakhir kali. Aku mau jelaskan semua dan setelah itu aku akan menjauh dari kamu. Ayo Sayang masih awal bukan? Baru jam sembilan."

Michelle memberi kode untuk menolak keras.

"Oke, gue akan ke sana lima belas menit dari sekarang." Segera mematikan ponsel Aurista tersenyum ke Michelle.

"Elo masih waras 'kan Rista? Ngapain lo janji mau ketemu dia?!"

"Udah hampir seminggu gue nggak ke klub. Kangen tau lo mau ikut? Eh! Jangan deh, lo 'kan anak baik-baik." Ucap Aurista mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan seratus ribu.

"Bayarin dan sisanya buat lo."

"Elo mau pergi sekarang? Terus tinggalin gue gitu?"

"Tenang lo nggak akan sendiri, rombongan anak cheerleaders mau ke sini. Mereka abis pada belanja."

Crash Into YouDove le storie prendono vita. Scoprilo ora