CIY | Aku Dan Kamu

453 118 21
                                    

"Apa yang terjadi?"

"Sekelompok itu melihat Nona Tuan, sehingga tanpa berpikir panjang terjadi aksi tembakan. Kami berusaha menolong hingga Eru tertembak dan sekarang dalam penanganan dokter."

"Kalian tahu saya membayar mahal untuk pekerjaan kalian. Jangan sampai ini terulang kembali mengerti?"

"Mengerti Tuan."

Berjalan menghampiri anaknya, Bhanu duduk dan mengusap sayang kepala Aurista.

"Katakan dibayar berapa Eru untuk kerja seperti ini Pa?"

"Apa maksudmu Sayang?"

Aurista menatap Papanya marah, "Papa bayar dia berapa?! Hingga mau lakukan pekerjaan seperti ini!"

"Sayang, kamu tahu kehidupan di luar sana itu keras. Siapa pun nggak akan menolak jika berani Papa bayar mahal, sekalipun nyawa mereka menjadi taruhannya."

"Aku nggak pernah bersusah payah, untuk berpikir tentang betapa banyak ingin mencelakaiku. Hingga orang-orang terdekatku juga kena imbasnya Pa!"

"Nggak seperti itu Rista."

"Aku lihat sendiri! Bagaimana temanku di klub menjadi sasaran kekerasan mereka! Juga Eru memilih melindungi aku dari serangan itu!"

"Untuk hal lain akan segera Papa cari tahu, tapi untuk Eru itu memang sudah tugasnya. Kamu nggak perlu merasa bersalah seakan dia mempertaruhkan nyawa untukmu."

Beranjak berdiri dari kursi Aurista menatap Papanya marah, "Aku marah sama Papa karena nyebelin!"

Berjalan cepat meninggalkan ruang tunggu operasi.

"Ikuti dia."

"Baik Tuan."

¤ ¤ ¤ ¤ ¤

"Kebetulan lo ngajak gue ketemuan di kafe, ada berita penting harus lo tau lo harus liat."

Michelle segera duduk menyodorkan ponsel pada Aurista.

Beberapa foto dirinya dan Eru tersebar luas.

"Gue sampe liat secara teliti apa ini lo dan Eru, ternyata emang benar kalian berdua. Sekarang gue mau nanya apa yang ada pikiran lo? Lo nyatain perasaan ke dia gitu? Ke cowok yang nggak populer sama sekali di sekolah? Ya gue akui dia nggak jelek-jelek banget sih, pintar juga tapi 'kan tetap aja Rista! Buat seukuran lo paling populer masa nuruni harga diri, sampe teriak kayak diperjelas dalam video ini?! Nggak ngerti lagi gue sama pikiran lo!"

Mengambil napas sebanyak mungkin sebelum kembali bicara, "Oh god! Atau lo emang suka benaran sama dia? Lo serius?!"

Sampai Michelle baru menyadari Aurista sejak tadi tidak mendengar perkataannya. Cewek itu sibuk melamun bahkan makanan dipesan sama sekali belum tersentuh.

"Rista?"

Michelle menyentuh tangan gadis itu.

"Gue ngomong panjang lebar dari tadi, tapi lo justru melamun?!"

"Gue mau jadi orang biasa aja. Nikmati masa remaja dengan senang, jalan sepuasnya tanpa dijaga ketat, hidup tenang kayak lo dan yang lain, tapi apa yang gue dapat? Nothing. Semua kosong semua terasa hitam, putih dan abu-abu."

"Rista lo ngomong apa sih?!"

Menghela napas, "Lagi alami kondisi berada dititik terpuruk hidup gue."

Drrt ... drrt ...

Satu pesan masuk dari Papanya mengalihkan perhatiannya. Dia  membuka pesan tersebut raut wajah senang mulai dia rasakan.

"Gue selalu takjub, sama perubahan suasana hati lo yang cepat ini, ada apaan? Pesan dari siapa?"

Crash Into YouWhere stories live. Discover now