Part 20 Fotoshoot

9.9K 708 19
                                    

Sesuai permintaan kedua orang tua Daffa, hari ini Kia dan Dafa akan melakukan maternityshoot, semuanya sudah orang tua Daffa siapkan dari mulai booking tempat, fotografer dan lain-lain. Awalnya Kia menolak, tapi karena bujukan Annisa akhirnya Kia setuju, berbeda dengan Daffa yang memang sudah merencanakan ini namun ia tahu sikap istrinya yang terlampau simple dan sederhana.

"Bajunya udah Mama simpen di ruang make-up ya, sayang," ucap Annisa di dalam mobil.

"Gak aneh-aneh, kan Ma?" Sudah berulang kali Kia menanyakan itu, ia tidak mau semuanya berlebihan.

Annisa tertawa sebentar. "Enggak, sayang. Percaya deh, udah yuk... Wanita dandan nya lama."

Annisa menggandeng Kia masuk ke dalam studio foto, Daffa? Lelaki itu harus ke kampus untuk rapat dadakan dan akan menyusul jika rapatnya sudah selesai.

Wajah Kia sudah dipoles dengan make-up, berulang kali Kia memprotes, entah karena keputihan, ketebelan, kemudaan, atau kemenorean.

Ada beberapa baju yang akan Kia pakai, ternyata Annisa mempersiapkan semuanya dengan sangat matang, untuk baju pertama Kia memakai dress millo yang dibalut kembali dengan tille dusty senada dengan kerudung pashmina yang Kia pakai.

Sesuai request Kia, semua tim yang terlibat adalah perempuan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Sesuai request Kia, semua tim yang terlibat adalah perempuan. Kia tidak terbiasa jika ada lelaki apalagi sesi foto seperti ini.

Untuk pertama Kia berfoto sendiri, dan beberapa dengan keluarganya kecuali dengan Daffa karena lelaki itu belum jua datang.

Sesi foto kali ini memang sedikit lebih heboh dibanding foto pernikahannya, bagaimana tidak Umi dan Mama seperti klop dan sangat antusias menyambut cucu pertamanya sama halnya dengan Nolla yang sangat antusias menyambut keponakan pertamanya. Abi dan Papa Fathir hanya mengikuti saja.

"Kia pake dress ini, Ma?" tanya Kia saat melihat dress hitam dengan kardigan polet yang dipinggir kanan kirinya terdapat aksen yang menurut Kia sangat menganggu.

"Iya, cobain deh. Pasti lucu."

Kia menatap ragu. "Ada pakaian lain?"

Annisa tertawa melihat menantunya yang tidak mau memakai dress seperti itu, tangannya menyentuh kedua bahu Kia lalu menuntun ke ruang ganti baju.

"Gak ada, pake ini ya. Pasti bagus di badan kamu, bentar lagi Daffa sampe," ucap Annisa yang membuat Kia dengan terpaksa mengganti bajunya.

Daffa baru saja sampai di parkiran, rapat kali ini sedikit alot. Kakinya langsung masuk ke dalam studio dan ucapan salam Ia lontarkan.

Semua yang ada di sana menoleh dan menjawab salam. Daffa langsung mengucapkan minta maaf karena ia tidak bisa meninggalkan rapat itu dan mencium punggung tangan orang tuanya dan orang tua Kia.

"Kia mana?"

"Istri kamu lagi ganti baju. Kamu sih lama, jadi dia udah ganti baju yang kedua. Cepet kamu ganti baju, bajunya ada di ruang ganti," cerocos Annisa.

Satu Shaf di Belakang Mu [Squel IUM]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin