Chapter 3

13.3K 841 2
                                    

Malam ini kediaman Kasyafi akan kedatangan tamu istimewa. Setelah kemarin Kia berbicara dengan kedua orang tuanya sekarang giliran keluarga Alfareezel yang meminta Kia untuk menjadi menantunya secara langsung.

Ah ya! Setelah kejadian itu, kejadian saat reuni, Annisa langsung ke Bandung untuk mencari wanita yang dimaksud oleh orang kepercayaan nya. Malam itu saat Daffa berbicara jika Kia adalah calon istrinya ada seseorang yang mendengar dan melaporkan kepada Annisa, jangan tanya bagaimana ekspresi Annisa.

Setelah mendapat jawaban dari Kia, Annisa langsung berbicara dengan Daffa. Sempat Daffa menolak dan menjelaskan jika malam itu ia hanya meminta kepada Kia tapi mama-nya itu tidak peduli. Annisa juga memaksa Daffa agar untuk saat ini menurut kepadanya. Akhirnya Daffa dengan terpaksa menerima itu dan tidak lama dari itu Papa dan adiknya langsung berangkat ke Bandung.

Mobil Alphard hitam sudah terparkir di halaman rumah Kia. Rumah yang sederhana, jauh dari rumah Daffa yang sangat mewah. Daffa turun dari mobil diikuti oleh Papa dan Mama tidak lupa Nola-Adik Daffa.

Sambutan hangat dari keluarga Kasyafi membuat Annisa yakin bahwa pilihannya saat ini tidaklah salah

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Sambutan hangat dari keluarga Kasyafi membuat Annisa yakin bahwa pilihannya saat ini tidaklah salah. Daffa tersenyum sopan kepada keluarga Kasyafi, dan tidak lama mereka dipersilakan masuk.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," ucap Umi Aisyah

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," ucap Umi Aisyah.

Annisa memegang tangan Umi Aisyah. "Ini sudah nyaman sekali dan ibu ini sangat berlebihan sekali."

Tidak lama dari itu, Kia muncul dengan membawa nampan berisi minuman.

"Jadi ini calon menantu Papa? MasyaAllah, sempurna sekali," ucap Fathir-Papa Daffa.

Kia hanya memberikan senyum simpul nya lalu duduk di sebelah Kakak satu+satunya.

Setelah itu, Fathir menyampaikan niat baiknya yang disampaikan langsung oleh Daffa. Walau terpaksa, Daffa tidak ingin memberikan kesan buruk di pertemuan pertamanya ini, ia bersikap seperti biasanya.

Satu kata 'InsyaAllah' dari Kia membuat semuanya tersenyum, kecuali Daffa. Lelaki itu bukan tidak mau, namun dirinya tidak ingin menyakiti wanita sebaik dan selugu Kia karena sikapnya.

Satu Shaf di Belakang Mu [Squel IUM]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن