Seharusnya dia mau berangkat bersama sang ayah ketika ditawari, namun dengan keras dia menolak dan memilih berbohong berangkat menggunakan angkot. Namun nyatanya dia menunggu Joy yang bangun ketika matahari sudah muncul. Dan itu awal dan akhir ia berangkat bersama. Willy menyesal.
Dengan berat hati Willy berjalan menuju meja kosong dan itu harus melewati bangku Joy dan gengnya. Dari jauh, Willy melihat senyum yang mencurigakan dari kakak kelasnya atau tepatnya adik sepupunya itu.
Dia tahu reputasi sepupunya di sekolah ini, cogan most wanted dengan kebrandalannya yang membuat guru di sekolah itu menggeleng dan tidak mau berurusan dengannya. Dan itu membuat Willy muak. Karena semua sikapnya tidak jauh beda, baik di rumah maupun di sekolah.
Dan benar saja, tepat ketika melewati Joy dan gengnya, Willy terjatuh dengan tidak etis, lututnya mendarat pertama kali dengan nampan bakso dan minumannya terbang entah kemana. Selanjutnya Willy merasakan lutut yang perih dan teriakan dari beberapa peremuan yang membuat seisi kantin melihat adegan demi adegan dengan keterkejutan.
Tiba-tiba suasana menjadi mencekam. Dan Willy tersadar ketika apa yang ia perbuat, tepatnya ulah yang dibuat oleh adik sepupunya kepadanya.
"akh.." Willy sedikit meringis kesakitan ketika lengannya ditarik dengan paksa oleh seseorang. Terlebih lututnya yang benar-benar terasa pering sekali.
"apa yang lo lakuin begooo.." teriak perempuan itu tepat didepan Willy. Willy yang masih dengan kesadaran yang sedikit langsung memfokuskan matanya kepada perempuan yang membentaknya.
"astaga..." batin Willy melihat baju perempuan itu berwarna kuning. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena jus jeruk Willy yang tadi terbang entah kemana.
"buseeet daaaah..." histeris seorang laki-laki yang Willy tau segeng dengan Joy.
"bakal ada adu jambak nih.." bisik laki-laki lainnya.
"ma-maaaf kak.." ucap Willy gagap kepada perempuan yang ia ketahui kakak kelasnya dari bet dilengannya.
"hellooo.. apa dengan minta maaf baju gue kembali bersih?"
"ti...."
"buka baju lo.."
"apa?" tanya Willy tidak percaya.
Detik berikutnya dia menatap Joy yang merupakan dalang dari kejadian itu. Namun tatapan laki-laki itu seolah ia berhasil melakukan sesuatu yang membuat hatinya senang.
"mampuuus...." hanya itu ucapan yang bisa Willy lihat dari gerakan bibir Joy. Dan itu mebuat Willy tambah kesal bahkan ingin marah kepada Joy.
"gue nggak sengaja kak, gue kesandung kaki dia, dan dia sengaja melakukan itu.." bela Willy sambil menunjuk Joy, tepat dimata Joy yang masih duduk dengan nyaman di bangkunya.
"lo nggak usah menyalahkan Joyku.." teriak Perempuan itu didepan Willy yang lebih pendek daripadanya itu.
'what? JOYku?' batin Willy, ia hampir saja tertawa mengetahui perempuan itu ternyata salah satu penggemar sepupu brandalnya itu.
"gue minta lo buka baju loo, SEKARANG!"
"kakak gila ya?" teriak Willy karena perempuan itu terus saja menyuruhnya membuka baju. Apakah perempuan itu ingin mempermalukannya dengan cara kotor itu.
"lo mau ngebantah?" ucap perempuan itu dengan penekannan dan tangannya yang langsung menarik lengan Willy kasar. Willy lagi-lagi meringis karena perih di lengan yang di tarik dan lutut yang benar-benar kembali perih jika bergerak sedikit saja.
"Gina.." panggil sebuah suara yang membuat perempuan yang membentak Willy menoleh cepat kearah suara, tepatnya dibelakang Joy.
Laki-laki itu dengan cepat melepas hoodienya dan memberikannya kepada perempuan yang bernama Gina itu dengan cara melemparnya tepat keatas kepala peremuan yang dipanggil Gina itu.
YOU ARE READING
WILLYA'S DAY ♡~[ON GOING]~♡
Teen FictionCerita tentang Willya. Detak dari Willya untuk Bara. -- cerita lengkapnya baca langsung Readers...
WILLYA'S DAY || Eps. 01
Start from the beginning
![WILLYA'S DAY ♡~[ON GOING]~♡](https://img.wattpad.com/cover/234120272-64-k462229.jpg)