15. Sorry, Sehun.

Start from the beginning
                                    

"Ngapain, sih, tidur di sana? Jadinya kayak gini."

"Ketiduran, Hun."

"Bisa-bisanya, yah, orang ketiduran di balkon kamar?"

"Namanya juga ketiduran. Di pinggir jalanan juga bisa."

"Kamu nggak kuat dingin. Semalam dingin. Bisa banget kamu ketiduran di sana padahal dingin. Mau cari mati?"

Rachel merotasikan bola matanya malas, sosok lelaki yang sedari tadi menggenggam tangannya itu terlalu banyak bicara sedari tadi.

"Tangan kamu pasti sakit karena ditusuk jarum," ucap Sehun sembari membelai lembut tangan Rachel yang sedang diinfus.

Jangan heran mengapa tiba-tiba perempuan itu bisa masuk rumah sakit.

Salah sendiri karena dirinya ketiduran di balkon kamarnya semalam, padahal angin sedang berhembus cukup kencang.

Alhasil, saat akan berangkat ke kampus pagi tadi, Rachel sudah pingsan duluan dan berhasil membuat Charol dan Sehun yang sedang berbincang-bincang di ruang tamu sembari menunggu Rachel selesai berpakaian jadi khawatir bukan main.

Demamnya sangat tinggi. Dan diharuskan untuk rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari oleh dokter.

"Kenapa di sini, sih? Ke kampus sana. Belajar, Hun."

"Aku nggak bakalan ninggalin kamu di sini."

"Aku nggak pa-pa. Lagian Mama juga bekerja di sini. Dia bisa cek keadaan aku."

"Tapi, Mama Charol banyak pasien. Dia udah percayain kamu ke aku. Aku wajib buat jagain kamu."

Rachel sudah tidak bisa apa-apa lagi, yang perlu ia lakukan saat ini hanya menuruti apa perkataan laki-laki itu.

"Mama Charol? Apaan, tuh?" tanya Rachel pada Sehun.

Sehun tersenyum tipis. "Namanya juga calon mertua."

"Dih, pede banget."

"Nggak percaya diri. Tapi, yakin."

Rachel diam. Perempuan itu memandangi Sehun yang juga sedang memandanginya.

"Nanti kalau aku bikin salah yang buat kamu kecewa banget, kamu bakalan langsung ninggalin aku?" tanya Rachel tiba-tiba.

"Apa kamu pikir aku bisa dan mampu buat lakuin itu?"

Tiba-tiba air mata Rachel mendesak untuk keluar. Tapi, dengan segala pertahanannya, Rachel sebisa mungkin tidak mengizinkan hal itu terjadi.

"Jangan terlalu baik sama orang. Nanti kamu kecewa," lirih Rachel parau.

Sehun tersenyum singkat, kemudian menghapus air mata Rachel yang akhirnya terjatuh juga. "Kamu kenapa, hm? Ada masalah?"

Rachel menggeleng. "Nggak. Cuma sedih aja, ada orang yang sebego kamu."

Sehun merapikan helaian rambut Rachel yang berserakan. "Aku bego bukan karena aku nggak pintar. Tapi, karena aku cinta beneran sama kamu."

"Nanti kamu kecewa."

Sehun lagi-lagi hanya tersenyum lebar, lelaki itu memilih untuk mencium kening Rachel lama, kemudian menempelkan pelipis mereka.

"Setidaknya kamu udah buat aku merasa laki-laki paling bahagia di dunia ini sebelum kamu buat kecewa jika memang itu terjadi."

Air mata Rachel kembali berjatuhan, perempuan itu memilih untuk memeluk Sehun erat-erat dan menangis di sana.

Sehun tentu saja terkejut.

Baru kali ini Rachel melakukan hal yang seperti itu.

"Maaf untuk selama ini. Aku cuma bisa buat kamu kecewa, kecewa, dan akan tetap kecewa."

Sehun membalas pelukan Rachel, membiarkan perempuan itu menangis di pelukannya. "Seberapa sering pun kamu buat kecewa, aku tetap bakalan bangga karena pernah jadi bagian dari hidup seorang Amanda Rachelia Withlove."

"Maaf, Hun. Semakin banyak kamu cinta sama aku, semakin banyak juga aku nyakitin kamu," batin perempuan itu di dalam hatinya.

Dan apa yang dilakukan oleh keduanya berhasil membuat sosok lelaki yang berdiri di balik pintu itu jadi merasa sedikit terluka.

Baekhyun Gavin Imanuel.

Lelaki itu melihat adegan keduanya melalui celah pintu yang sedikit terbuka.

"Apa Rachel udah bahagia?" bisiknya pelan.

***
B e r s a m b u n g

BTW GAIS. WORK INI AKAN DIBUKUKAN SEGERA MUNGKIN. JADI, SILAKAN MENABUNG BAGI YANG MAU BELI, YAH.

Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔Where stories live. Discover now