0,3 Panggilan

Magsimula sa umpisa
                                    

“Sialan” Jawab orang dari telepon.

“Apa saya harus mengawasinya?” Tanya Lino guru olahraga yang gigih dan tegas, juga tampan seperti Renjun.

“Awasi dia baik-baik dan jangan sampai orang itu melukainya. Mengerti.”

“Baiklah.”

Setelahnya Lino mematikan telepon dan memanggil Azel yang baru saja keluar dari ruangan bk sambil berlari tidak mendengar panggilan dari Lino.

“Azel...azell..zell” Panggil Lino sambil berlari namun Azel terlalu cepat berlari.

“Ck, larinya cepat sekali.”

•••

“Huh” Azel menghela nafas kasar.

“Udah gila itu guru, yang ada gue tersiksa terus sama dia.”

Azel sedang berada di rooftoop untuk menenangkan dirinya yang masih ketakutan dengan tatapan Renjun seperti devil yang membuatnya tidak bisa berkutik sama sekali.

“Guru siapa maksud lo?” Tanya Han yang sedang menyalakan rokok dan memasukkannya ke dalam mulut lalu menghisapnya.

“Eh ada lo.”

“Gak tau gue aja lo, gue kan penghuni rooftoop ini, haha” Jawab Han sambil tertawa.

“Cih.”

“Btw, guru gila yang lo maksud itu siapa?” Tanya Han ingin tau siapa yang guru yang ia maksud.

“Ohh, itu gue ngomong ngawur.”

“Beneran?”

“Iya tadi gue kesel aja sama pak Bangchan mau aja percaya sama perkataanya pak Wirya, padahal gue gak sengaja ngerusak mading.”

“Awokawok😂”

“Han!”

“Apa?”

“Lo liat Haechan, gak?”

“Gak liat, gue aja gak pernah ketemu sama dia. Bukannya dia selalu sama lo doang?”

“Gue juga gak tau dia kemana, tapi terakhir kali dia bilang mau ke toilet setelah itu gak balik-balik dan gue udah spam tapi gak di bales-bales.”

“Aneh itu anak, biasanya dia seneng banget kalau ada yang nyepam dan selalu bikin ribut di grup. Mungkin dia sakit atau gak pulang kampung. Kalau begitu kita samperin aja ke kontrakannya siapa tau dia ada.” Tukas Han dan Azel mengangguk.

“Yaudah tapi ajak yang lain juga ya.”

“Jangan teralu rame cukup kita berdua doang. Oke.”

“Gak seru lo. Ajak aja si Yeji, Ryujin, Juyeon, Hyunjin sama Jisung aja.”

“Yaudah, terserah lo zel eh tapi jangan ajak Jisung” Jawab Han menolak Jisung untuk pergi bersama mereka.

“Gue sih maunya sama lo doang perginya zel tapi lo malah ajak yang lain juga”Jawab Han dalam hatinya.

“Emang kenapa kalau ajak jisung toh juga jisung adek lo.”

“Jangan.”

“Ajak aja napa sih, adek sendiri juga.”

“Yaudah.”

######

“Gadis itu pemberani juga tapi dia tidak bisa menghalangi saya untuk membunuh orang sesuka hati, dan gadis itu juga lugu dia tidak tau saja bahwa temannya sudah mati. Huh.” Renjun terkekeh kecil.

Psychopath Teacher [Huang Renjun] Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon