Reihan merebahkan tubuhnya ke kasur, ia menarik napas lega karena akhirnya bisa beristirahat. Pemuda itu baru saja pulang dari sekolah karena harus mengikuti latihan basket, meskipun menyukai olahraga tersebut namun tetap saja melelahkan bagi Reihan.
Keyra tiba – tiba terlintas dalam pikirannya, sambil menatap langit – langit kamar ia mengingat kebersamaan mereka selama ini. Gadis itu yang selalu menemaninya di setiap keadaan, entah itu suka maupun duka. Reihan sangat bersyukur bisa mempunyai seseorang seperti Keyra. Walaupun gadis itu terkesan dingin, namun Reihan selalu merasa nyaman dan tenang saat bersamanya. Dia punya sisi lembut yang jarang ditunjukkannya kepada orang lain, hanya Reihan, Rian, dan keluarganya yang bisa merasakan kelembutan seorang Keyra. Dan hal itu membuat Reihan merasa istimewa, ia merasa seperti orang spesial untuk Keyra. Reihan tersenyum tanda sadar, sebuah notifikasi pesan mengalihkan atensinya.
Pemuda itu merubah posisinya menjadi duduk, meraih tas punggung berwarna hitam diujung ranjang. Segera ia meraih benda pipih dari saku tas paling depan, melihat siapa yang baru saja menghubunginya. Reihan menaikkan sebelah alis bingung sebab notifikasi yang masuk berasal dari nomor tak dikenal.
"Gue kan gak pernah ngasih nomor ke sembarang orang. Ini nomor siapa?" monolog Reihan dengan dahi berkerut sambil menerka – nerka siapa sang pengirim pesan, kemudian membuka pesan itu.
From +62813********
Hai Rei, ini gue Alya temennya Key
Save back ya
"Ohh, si Alya. Pasti Key nih yang kasih nomor gue, tapi gapapa lah, asik juga anaknya." Reihan kembali merebahkan tubuhnya ke atas kasur, kemudian menyimpan nomor Alya seperti yang gadis itu minta.
To Alya :
Oke, dapet no gue dari mana?
Reihan terkekeh, padahal dirinya sudah menebak jika gadis itu pasti mendapat nomornya dari Keyra. "Basa – basi dikir gapapa lah."
From Alya :
Ya dari Key lah. Emang siapa lagi:v
Jari Reihan kembali menari – nari diatas keyboard ponsel, keduanya lanjut berkirim pesan dengan berbagai topik. Dimulai dari percakapan biasa mengenai hobi hingga hal random seperti membicarakan kucing tetangga yang baru saja kecebur got.
Sementara di tempat lain. Keyra tengah duduk dengan kepala yang menempel pada meja belajar. Pikirannya melalang buana mencari berbagai kemungkinan mengapa Papanya berubah, ia berniat untuk mencari tahu sendiri.
"Tapi bagaimana caranya?" ucap Keyra setelah menegakkan kepala, ia berdecak sebal. Ia masih terus memikirkan caranya sambil memainkan sebuah pulpen dijari lentiknya. Intan tidak pernah mau menceritakan semuanya, yang Keyra thau hanyalah orang tuanya menikah karna sebuah perjodohan dan Alex tidak mencintai Intan. Hanya itu.
Kemudian Keyra teringat kepada satu nama yang pernah disebut Intan. 'Dina' yah, Keyra yakin wanita itu ada sangkut pautnya dengan semua ini.
Apakah Dina itu wanita simpanan Alex? Apakah wanita itu yang membuat Alex berubah? Apa wanita itu yang dicintai Alex? Dan hamil? Apakah wanita itu benar hamil anak Alex? Lalu Ia dan Intan dianggap apa jika Alex lebih memilih wanita itu dan anaknya daripada mereka?
Semua pertanyaan itu berkecamuk dipikiran Keyra.
Ia bingung, haruskah ia mencari tau semuanya? Jika semua telah terungkap dan tak sesuai harapannya, apakah dia bisa menerima semuanya nanti? Tapi jika dia tidak mencari tau kebenarannya, Ia dan Intan lah yang akan semakin tersiksa.
"Ahh, kenapa semuanya jadi gini?" pekik Keyra frustasi. Ia sudah lelah dengan semuanya, ia ingin mengakhiri ini tapi ia sendiri tidak tau caranya.
"Gue harus nyari tau semuanya. Bagaimanapun kebenarannya gue bakal hadapi itu semua sendiri. Yups, SENDIRI tidak dengan Mama atau Reihan," tekad Keyra.
Ya, iya tidak akan melibatkan siapa-siapa termasuk Intan. Sudah cukup selama ini Mamanya itu menderita karena penyiksaan Papanya.
Jujur saja, Keyra merindukan Alex yang dulu. Ia merindukan senyum hangat papanya, pelukannya, elusan lembut Alex di kepala Keyra serta candaan pria itu. Ia merindukan semua kehangatan yang dulu ada pada Alex. Bukan Papanya yang sekarang, yang kasar, suka membentak bahkan memukulnya, Ia sendiri sudah seperti tak mengenali Alex.
Keyra bertekad akan mengakhiri semuanya, Ia akan mengembalikan keluarganya. Walau tidak akan seharmonis dulu, tapi iya berharap suatu saat Alex akan berhenti menyiksa mereka dan kembali menjadi Papanya yang dulu, yang hangat dan humoris.
YOU ARE READING
Keyra's Style (REVISI)
Teen FictionTAHAP REVISI Cerita ini sebelumnya sudah pernah saya publish sebanyak 12 Bab di akun @aim_Key dengan judul My Childish Boyfriend __________-----___________ Tidak ada persahabatan murni antara laki - laki dan perempuan, perumpamaan itu nampaknya berl...
