CINTA YANG RUMIT

39 3 0
                                    

Haii sebelum aku lanjutin ceritanya maaf ya kemarin sempat engga post bagian ini karena lagi fokus ke sekolah online dulu guys,harap memaklumi yaa:)). ENJOYYY.....

Hari ini tepat sebelum Dinda berangkat sekolah,dinda juga belum ngomong ke Rima dan Rizka tentang hubungan dinda dan Alvaro.

"Ahh..nanti mereka juga tau-tau sendiri." Ujar Dinda sambil menyiapkan sarapan untuk Alvaro.

Tiba-tiba ada suara telepon di tas dinda,Dinda pun sesegera mungkin untuk mengambil handphone dari dalam tas dinda.

"Hah,alvaro ngapain dia?." Ujar dinda sambil melototi handphone nya tersebut.

"Pagiii....udah makan belum."ujar Alvaro.

"Ini mau makan."ujar Dinda.

"Makan apa,aku engga dibuatin nihh."ujar Alvaro sambil ketawa."

"Iyaa...aku bekalin buat kamu juga deh."ujar Dinda sambil senyum-senyum sendiri.

"Okee,mau dijemput tidak tuan putri."ujar Alvaro.

"Engga deh,bisa berangkat sendiri kali."ujar Dinda.

"Yakin,engga mau nih."ujar Alvaro untuk menyakinkan jawaban Dinda.

"Iyaa...all."ujar Dinda.

"Siappp tuan putri tidak mau dijemput."ujar Alvaro dengan nada tegas.

"Ihhh...apa an sih."ujar Dinda.

"Siap tidak ada apa-apa tuan putri."ujar Alvaro.

"Udah ya all,Dinda mau berangkat nihh."ujar Dinda.

"Oke,aku juga otw ke sekolah deh."ujar Alvaro.

"Tumben...."ujar Dinda.

"Iyaa..supaya dipagi seperti ini bisa bertemu tuan putri."ujar Alvaro diiringi dengan ketawa kecil.

"Udah yaa...dadahhh."ujar dinda.

"Beauty."ujar Alvaro.

Dinda pun langsung menuju keluar rumah untuk berangkat sekolah dengan supir saja.

Ketika Dinda sampai di sekolah tepat pukul 06.12 dinda sampai,tiba-tiba ada segerombolan kakak kelas sudah ada di depan pintu kelas dinda.

Kurang beberapa langkah Dinda sudah sampai ke kelas tetapi seketika itu langkah Dinda pun berhenti dan langsung memikirkan Alvaro.

Nyali Dinda untuk maju pun seketika ciuttt.

Banyak pesan masuk dari WhatsApp, terutamanya pesan dari Rima dan Rizka yang sedari tadi ngespam chat.

"Din,jangan masuk dulu ke kelas yahh."

"Plisss din,tunggu Alvaro aja yah Din."

"Gua takut nyamperin Lo."

"Gaberani sumpah Din."

"Tunggu di parkiran aja Din."

"Sampai Alvaro datang"

Yahh sekiranya seperti itu chat dari Rima dan Rizka yang mencoba membawaku untuk tidak masuk kedalam kelas terlebih dahulu.

Jam sudah pukul 06.42 dan Alvaro belum juga datang,Dinda sudah bersembunyi disini sangat lama. Yasudah lha Dinda masuk saja kedalam kelas daripada nanti ada guru masuk duluan kan.

Dinda pun masuk dengan senyuman yang sumringah seakan-akan tidak akan terjadi apa-apa setelah dia maju ke segerombolan kakak-kakak kelasnya.

"Ihhh....ini ta yang namanya dinda."ujar kak bella yang terkenal kakak kelas paling suka bikin rusuh.

"Iya itu...tuuh pacarnya Alvaro."ujar kak indah yang se-genk sama kak bella.

"Yaelahh kalah kali sama gua."ujar kak bella.

Dinda pun berada tepat di depan kak bela dan Dinda memberanikan diri untuk membela diri dinda.

"Maaf ya kak,saya tau kakak itu kakak kelas tapi jangan seenaknya gitu dong."dengan mata yang menatap kak bella langsung.

"Iya emangnya kenapa kalo gua seenaknya sama Lo hah..."ucap kak bela sambil menarik ikatan rambut Dinda.

"Ehh kak jangan gitu dong."dan Dinda pun melawan dengan tangkisan.

"Ehh berani banget lo."ucap kak indah.

Dinda pun didorong sama kak bella,Dinda engga tau mau ngelakuin apa lagi buat membela diri Dinda.

Dan paling parahnya disaat itu terjadi Dinda belum sarapan dirumah,didna cuma bawa bekal buat Alvaro doang.

Wajah Dinda ditarik dan di tampar dengan sekeras-kerasnya,tubuh Dinda di ombang-ambing sama Genk kak bella,dinda tidak tau harus apa. Tubuh dinda sudah lemas.

Dari kejauhan terdengar suara Alvaro.

"Dinnn,anjigggg kalian semua."ujar Alvaro sambil lari mendekati dinda.

Alvaro pun langsung menampar kak bella dan kak indah,lalu mereka dan Genk pergi begitu saja.

"Din,Lo kok gak bilang sih kalo Lo dihadang sama mereka."ujar Alvaro sambil memeluk tubuh dinda.

"Dinn...d..a.. lu...pa..."dengan jawaban yang tidak bisa lancar karena mulut dinda sakit sekali terkena aspal.

"Dinnn,gua bawa ke UKS yaa."ujar Alvaro yang masih memeluk dinda dengan erat.

"Din...d...a.. eng...ga.. a..pa... Ko..k."ujar dinda sambil melepaskan tangan Alvaro dari tubuh Dinda.

"Gua sayang Din sama Lo,gua gamau Lo disakiti sama siapapun."ujar Alvaro sambil mengeluarkan tisu di saku kanannya.

"Din...d...a.. ju...gaa... All..."ujar Dinda sambil menerima tisu itu.

Alvaro pun membawa Dinda ke kelas dengan cara mengendong Dinda. Dinda sebenarnya risih tapi tubuh Dinda sudah sangat lemas sekali.

"Dinn... maafin kita ya Din."uajr Rima dan Rizka.

"Eng...ga.. ap..a.. ap..a.. ko..k."ujar dinda yang masih tersenyum.

Mereka berdua pun mengelap darah yang ada ditangan dan di pipi Dinda.

"Nanti gua antar ya Din titik,besok gua jemput Lo titik."ujar Alvaro.

"Eng...gaa... Ma...u all...."ujar Dinda.

"Udah lha Din mau aja Napa sih,daripada Lo di labrak lagi sama Genk nya kak bella."ujar Rima.

"Iy...ya.. ud...ah... De..h."ujar Dinda.

Memang Dinda tau kok,percintaan Dinda dengan Alvaro masih diuji saat ini.



Buat yang penasaran sama cerita selanjutnya next ya guys.

Terimakasih.



*********

OH MY BADBOYWhere stories live. Discover now