KEJANGGALAN

20 3 0
                                    

Kita ber-tujuh siap-siap untuk pergi ke puncak,ini adalah kali pertama Dinda pergi ke puncak.

Kita pergi ke Puncak Berry Farm didaerah Bogor,kita sudah mensurvei beberapa tempat tetapi yang paling nyaman adalah puncak berry farm,yahh kita memilih puncak ini karena letak nya yang strategis dengan pemukiman warga.

H-2 sebelum keberangkatan kita sudah ijin kepada guru-guru disekolah,kita akan melakukan survei ke pemukiman warga daerah sana.

Memang banyak yang ganjal,karena kita ijin ber enam,hahahaha kenapa bee enam,karena Alvaro kan enak engga sekolah kayak kita.

Kita ijin melakukan survei selama 14 hari,dan akan memberikan survei itu kapada kepala lomba,untung saja kita mengikuti lomba survei puncak yang diadakan oleh sekolah sebelah.

Yahh...kita ikut lomba untuk mewakili sekolah kita,dengan alasan juga kita ingin muncak hehehe.

Sungguh adil,tuhan...
Kita diberikan fasilitas lengkap untuk keberangkatan dan kepulangan kita.

Kita sudah diberikan mobil dari sekolah untuk keberangkatan dan kepulangan kita,kita akan mendekor mobil dengan senyaman mungkin.

"Heii,ini sudah lengkap semua belum?."ujar Dinda sambil berteriak.

"Udah Din,tinggal sembako doang yang belum."ujar rima.

Kita mempersiapkan semuanya H-1 sebelum berangkat,kita diberikan uang untuk diberikan kepada kepala desa disana.

Kita akan memberikan seperti amanah bapak kepala sekolah. Kita akan memberikan yang terbaik untuk sekolah kita,nahh baru kali ini kan tugas lomba sekaligus kita senang senang.

Kita pun harus didampingi wali murid,minimal 3. Untuk menghindari hal negatif selama perjalanan.

Kita berangkat dengan 2 mobil,karena Radit adik Dinda juga ikut. Jadi mobil dari sekolah dipakai pak Iwan (ayah Rayhan)Bu Susi (ibu Vino),terus sama pak Samsul (ayah Dinda),dan Radit adik Dinda. Dan mobil Alvaro kita pakai ber-tujuh (Radit,Alvaro,vino,Rayhan,Rima,Rizka,dan dinda).

Awal-awal memang banyak yang tanya kenapa Alvaro juga ikut,kita ngomong ke Bu Susi bahwa Alvaro yang punya mobil dan disuruh untuk ikut muncak.

Kita semua stand by di rumah Alvaro,semua berjalan lancar. Kita packing dirumah Alvaro malam-malam.

Orang tua kita akan menyusul hari esoknya,karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Kita packing semuanya pukul 19.03,dengan semua sembako yang sudah kita siapkan.

Jam sudah menunjukkan pukul 23.13 dan akhirnya sembako nya selesai di packing,yahh kita besok akan membagikan 305 sembako untuk 305 keluarga.

Kita pun belum beberes baju-baju kita selama 14 hari kedepan,tiba-tiba kita dikejutkan dengan ungkapan Rayhan.

"Guys,gua boleh ngomong engga."ujar Rayhan ditengah-tengah kita ngobrol.

"Sok atuh,apa an."ujar Rima.

"Serius amat hahaha."ujar Alvaro.

"Gua serius b*go."ujar Rayhan.

"Buat siapa emangnya."ujar Vino.

"Buat Rizka."ujar Rayhan.

"Apa an ish."ujar Rizka yang tiba-tiba menyaut.

"Lu mau engga jadi pacar gua?"ujar Rayhan yang mendekat kearah Rizka.

"Hahh!!!ngapain lu."ujar Rizka.

"Gua mau dapetin lu."ujar Rayhan.

"Bukannya selama ini lu suka ke Rima."ujar Rizka.

OH MY BADBOYUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum