KACAU

23 10 18
                                    

Malam ini jalanan basah dan juga licin karena hujan tadi sore, sebenarnya sejak tadi Axal dan Ziddan sudah siap untuk balapan di tempat biasa tapi mendadak gagal karena melihat kondisi jalan yang licin. Selang beberapa hari dari kejadian Dito yang datang ke sekolah dan membuat keributan membuat Ziddan melarang Axal terlalu dekat dengan Yora, takutnya bakal terulang kembali baku hantam. Tapi...

"Malem geng" sapa Yora tiba-tiba datang dan ikut duduk di tempat biasa mereka kumpul

"Lo ngapain ke sini?" sewot Ziddan

"Emang gak boleh? Biasanya juga gue bareng kalian"

"Udah" sahut Axal tenang bermaksud mengakhiri cekcok lebih jauh

"Eh sadar dong, pacar lo itu udah bikin banyak masalah" sahut Ziddan tak mendengarkan Axal

"Lah yang cari masalah kan Dito bukan gue, kenapa lo jadi marahnya ke gue?" balas Yora terpancing

"Udah" seru Axal lagi masih tenang matanya masih fokus pada handphone

"Inti masalahnya ada di lo, sekarang lo gak usah gabung lagi sama kita kalo cumen bikin rusak suasana"

Yora tampak mengerutkan keningnya tak suka dengan perkataan Ziddan yang sejak tadi tak sopan padanya.

"Terus kenapa? Kalian takut dibikin bonyok lagi sama Dito?" sinis Yora

"Eh siapa bilang kita takut, kalo cowok lo bener-bener cowok mana mungkin dia nyerang tiba-tiba, CUPU" kesal Ziddan

"Eh dia bukan cowok gue ya"

"Alah basi, kenapa? lo malu punya cowo CUPU?" Ziddan benar-benar kesal

"Siapa bilang ka--" ucap Yora di potong

"Gue bilang udah ya udah berisik tau, pengang kuping gue dengernya. Gak penting banget ngomongin orang, lo berdua tuh yang cupu" kesal Axal, lelaki itu beranjak dari duduknya meninggalkan Ziddan dan Yora karena pusing mendengar keributan yang tak berbobot itu

Tapi di balik kekesalahannya Ziddan pada Yora ada maksud baik didalamnya, menurut Ziddan jika Yora masih di biarkan bergabung bisa-bisa bukan hanya Axal atau Ziddan yang kena pukul, bisa jadi Yora juga akan kena jika gadis itu tak menurut kemauan pacar abal nya itu. Bukannya mau membiarkan Yora tersiksa tapi jika ia bisa membicarakannya dengan baik-baik pada Dito dengan seiring berjalannya waktu, mungkin mereka nanti bisa putus dengan baik-baik.

Tapi menurut Yora itu sudah biasa jika nanti ia akan kena pukul, gadis itu berani mengambil resiko dengan syarat ia masih bisa dekat dengan Axal, karena ia suka. Toxic dalam sebuah hubungan memang benar ada contohnya Yora dengan Dito. Awalnya mereka berdua memang sangat mesra, hangat dan juga saling percaya namun seiring berjalannya waktu setelah hubungan mereka masuk bulan ke enam semua cumbu manis dan rasa saling percaya hilang sampai kadang keduanya ribut hingga main fisik. Dan dari situ Yora mulai berpikir jika di teruskan semua akan semakin kacau mungkin lama-lama tubuhnya akan hancur jika hubungan mereka di lanjutkan.

"Anj*ng apaan lagi si" gerutu Axal saat ia harus tiba-tiba mengerem motornya

Tiiiinnn.... Axal menekan kelaksonnya panjang, bermaksud menyuruh gadis yang tengah terduduk di jalanan dengan memegang kepalanya untuk minggir. Ini kedua kalinya ia hampir saja terkena masalah lagi gara-gara masalah yang sama.

Beberapa kali Axal menekan kelaksonnya namun gadis itu seperti enggan beranjak dari tempatnya, mau tak mau Axal turun dari motornya kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri. Seperti hantu yang tak nampak gadis itu sama sekali tak menerima uluran tangan Axal, namun gadis itu malah menangis sesenggukan sampai Axal bingung harus berbuat apa.

WARRIORWhere stories live. Discover now