LEMBUT

28 12 17
                                    

Pagi ini hujan turun gerimis membuat suhu ruangan tambah dingin walaupun ac sudah di matikan. Beberapa siswa tampak masih mengenakan jaket mereka karena angin yang sesekali bertiup selalu menusuk membuat bulu kuduk naik.

Hari ini tak seperti biasanya, Ziddan tiba-tiba merasa malas untuk melakukan aktifitas rutinnya ini, ditambah rasa kantuk yang semakin menjadi saat udara dingin membelai wajah Ziddan menggodanya untuk tertidur di jam pertama.

"Aliya tresa putri..." ucap guru di depan mengabsen

"Gak masuk bu" balas teman bangkunya

Mendengar nama temannya dipanggil membuat Ziddan sadar dari kantuknya dan ia tampak celingak-celinguk melihat sekeliling kelas memastikan apa benar Aliya tidak masuk hari ini. Matanya memandang kursi kosong di meja paling depan yang biasa menjadi tempat duduk Aliya hari ini benar-benar kosong, gadis itu tidak masuk sekolah.

 Matanya memandang kursi kosong di meja paling depan yang biasa menjadi tempat duduk Aliya hari ini benar-benar kosong, gadis itu tidak masuk sekolah

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

( paling depan guru tuh bayangin )

"Ada alasannya?" tanya guru tadi

"Gak ada kabar bu"

Sekolah tampak berjalan seperti biasanya, Ziddan belajar layaknya panda yang bangun tidur dan tentunya tak semua pelajaran yang ada hari ini masuk ke otak Ziddan. Saat bel pulang  sekolah terdengar pun lelaki itu masih merasa malas untuk beranjak dari kursinya, mungkin karena cuaca hari ini tak mendukung jadi Ziddan merasa malas untuk melakukan sesuatu.

"Masih mati" gerutu Ziddan saat nomor yang di telponnya tak bisa dihubungi

Dari jam istirahat pertama sampai sekarang jam pulang sekolah Ziddan berusaha menghubungi Aliya, tapi sipemilik nomor mematikan handphone nya entah sengaja atau benar mati. Setelah mencoba beberapa kali sebelum pulang akhirnya Ziddan menyerah, ia beranjak dari kursinya menuju parkiran. Koridor daerah kelasnya sudah sepi sejak tadi, Ziddan berjalan pelan sambil menengteng helm nya dan handphone yang berada di log panggilan siapa tau Aliya mengangkatnya kali ini.

"Baru pulang lo?" tegur gadis yang tak sengaja berpapasan dengan Ziddan di pintu keluar

"Iya,"

"Zidd maaf ya soal waktu itu, gue bener-bener gak tau kalo Dito mau kesana" sesal Yora mengingat kekacauan malam itu

"Santai aja kali Kak itumah gak seberapa, tapi kalu boleh tau dia benera pacar lo?" tanya Ziddan penasaran

"Gue sih gak ngerasa dia masih pacar gue, tapi setiap gue minta putus Dito selalu nolak" jelas Yora

"Alah emang dasarnya aja tuh cowok cepu" kesal Ziddan tiba-tiba

"Haha tenang-tenang sekarang udah beneran putus kok"

"Halah gak percaya gue, bentar lagi juga bakal ngaku-ngaku terus ngobrak ngabrik tongkrongan lagi, mana nuduh orang gak jelas, gila emang tuh orang"

WARRIORKde žijí příběhy. Začni objevovat