Part 5

3.7K 63 3
                                    

"Hai van" ucap lolita dan silvi barengan
"Hai" ucap ivan sambil mengedipkan sebelah matanya. Naissa yang melihat itu langsung bergidik geli.
"Awas ya lo main main sama temen gw" ucap naissa
"Klo mereka mau kenapa enggak. Iya kan?" Tanya ivan pada kedua teman naissa dengan santainya sambil meminum jus milik naissa.
"Sorry van, lo cakep tapi lo brengsek, kita ngga jadi suka sam lo" ucap silvi
"Bangsat,,," ucap ivan dan semua orang di meja itu tertawa.

"Eh itu bukanya devina?" Ucap silvi, mereka langsung menatap ke arah devina
"Eh iya, ada gebetan lo tuh van" ucap Danar teman ivan. Ivan hanya tersenyum

"Wah ternyata bener devina mainya sama om om." Ucap lolita
"Emang iya?" Tanya danar
"Beritanya udah kesebar kali ah, kalian kudet"
"Pantesan gayanya di sekolah uwo banget, ternyata hasil ngejual diri" ucap silvi
"Gitu gitu ivan udah pernah coba, iya kan van" tanya bagas

Lagi lagi semua orang terkejut, sedangkan ivan? Dia santai dengan masih menikmati minumanya.
"Van,,," kini naissa yang bersuara. Ivan menatap naissa.
"Cuma 2 kali, walaulun dia sering di pake om om tapi masih enak" ucap ivan
Semua anak kembali heboh, ngga percaya dengan ucapan ivan. Sefrontal itu ivan cerita ke merek2. Naissa hanya diam dan terus menatap ivan, naissa ngga percaya temanya itu melakukan sejauh itu. Bahkan ngga cuma dengan pacarnya tapi dengan cewek lain. Naissa jadi penasaran seberapa sering dan banyam cewek yang udah ivan tiduri.

"Kenapa liatin? Lo pengen juga tidur sama gw?" Tanya ivan santai

Takkkk
"Awwwww,,," teriak ivan, silvi memukul kepala ivan dengan sumpit
"Sekali lagi lo ngomong mesum ke naissa habis lo sama gw" ucap silvi
"Ya gw kan cuma nanya. Siapa tau naissa juga pengen, iya kan nai?" Ucap ivan sambil melihat ke arah naissa. Naissa memilih diam dan tak menjawab perkataan ivan.

Sampai mereka selesai makan, naissa hanya diam dan ngomong seperlunya. Entah kenapa setelah mendengar cerita ivan, naissa jadi kesel dan sakit hati, naissa jadi ngga mood buat makan lagi.

Ivan sadar dengan perubahan mood naissa. Dia biasanya akan cerewet apalagi kalau dengan teman temanya. Tapi kini naissa lebih banyak diam.
"Gw yang anter naissa" ucap ivan, saat mereka udah selesai makan dan akan pulang. dia udah akan menarik naissa
"Ngapain, naissa pergi bareng kita. Pulang juga bareng kita" ucap lolita
"Gw ada urusan bentar sama naissa" ivan menarik naissa untuk mengikutinya.

"Ada urusan apa sama gw?" Tanya naissa malas. Sebenernya dia ingin langsung pulang
"Ngga ada sih cuma pengen pulang bareng aja"
"Hmmmm" naissa berdehem
"Pegangan yang erat, gw mau ngebut" ucap ivan. Ia menarik kedua tangan naissa untuk memeluk perutnya
Ivan mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang dan lama kelamaan cepat.

Mereka sampai di apartement ivan.
"Ngapain lo bawa gw kesini?" Tanya naissa
"Lo kenapa dari tadi diem aja?" Tanya ivan saat mereka udah duduk di shofa
"Kenapa emang, nggak ah gw biasa aja"
"Lo ngga suka gw tidur sama devina?"
"Ngga usah sok tau deh, gw biasa aja. Lo mau tidur sama siapa aja bebas" ucap nissa ia lalu menyalakan tv, enggan untuk meneruskan perdebatanya dengan ivan.

"Ngaku lo cemburu kan sama gw?" Ucap ivan dia tiba tiba mendekat dan menindih naissa di sofa
"Ivan lo apa2 an sih, menyingkir dari tubuh gw"
"Jawab nai, lo cemburu kan?" Ivan semakin menjatuhkan badanya ke tubuh naissa. Ivan bisa merasakan dada naissa yang tertindih oleh badanya
"Van awas ah, " naissa terus mencoba mendorong badan ivan
"Kalau lo cemburu bilang nai, kalau lo pengen bilang" ucap ivan dia lalu mencium naissa, naissa diam dia tidak bisa menolak ivan

"Nai,,," ucap ivan lembut di sela sela ciuman mereka
"Aku menginginkanmu" ucap ivan ia lalu mencium naissa lagi. Ivan melumat bibir naissa dan memasukan lidahnya kedalam mulut naissa

Ivan lalu bangkit dari atas tubuh naissa dan ia menarik naissa untuk duduk di pangkuanya.
Tangan ivan mulai mengusap lengan naissa dan mulai meraba bagian dada. Naissa menggigit bibir bagian bawahnya ketika tangan ivan terus meremas susunya.

Tangan ivan mulai masuk kedalam baju naissa dan naissa masih tetap diam menikmati perlkuan ivan. Sepertinya kali ini ivan tidak bisa menahanya lagi. Bodo amat dengan apa yang nanti akan terjadi pada mereka yang jelas kali ini ivan harus menikmati tubuh naissa.

Ivan memejamkan matanya saat menikmati kenyal dan halusnya payudara naissa. Dan ia juga bisa merasakan puting naissa secara langsung. Jantung ivan berdegup kencang, dia sangat grogi saat harus menyentuh naissa, dia udah banyak meniduri wanita tapi sekarang beda, orang yang akan dia tiduri adalah naissa sahabatnya yang dia udah berjanji akan menjaganya.

Naissa memejamkan matanya, ia juga sangat grogi karena ini pertama kalinya buat naissa dan yang bikin semakin gugup karena yang menyentuhnya adalah ivan sahabat sekaligus orang yang ia cintai.

Ivan terus meremas susu naissa dengan gerakan sensual.
"Nai kamu,,,,," suara ivan terdengar sangat lembut dan seksi. Kini kedua tangan ivan sudah berada di kedua susu naissa dn meremasnya.
"Punyamu sangat lembut" ucap ivan sambil mengecup tengkuk naissa dan terus meremas susu naissa.
"Eumnm,," guman naissa menjawab perkataan ivan

"Ahhh ouhhh van" erang naissa saat ivan terus mencium tengkuknya, lidahnya yang terus menjilati kulit naissa dan sesekali menggigit kecil "ouhhh,,,"

Ivan mulai melepas baju naissa tangan naissa terangkat saat ivan melepas bajunya. Ivan bisa melihat kulit mulus dan pasyudara yang bulat milik naissa. Putingnya yang pink sangat menggoda ivan. Ivan langsung meremas lagi susu naissa membuat sang empu mendesah nikmat.

Perasaan geli dan nikmat bercampur jadi satu dirasakan naissa, ketika ivan memilin putingnya menarik dan menekanya lalu kembali meremasnya. Naissa terus mendesah menikmatinya. Itu buat ivan semakin bernafsu untuk lebih cepat menyentuh lebih dalam lagi tubuh naissa.

Tangan ivan mulai turun mengusap lerut naissa dan lalu turuh ke paha bagian bawah naissa yang masih tertutup celana jeans. Tanganya lalu masuk ke celana naissa dan menyentuh vagina naissa. Ouhhhh seperti tersetrum listrik perasaan aneh saat ivan berhasil menyentuh vagina naissa yang selama ini selalu tertutup dan hanya ada di bayangan ivan.

Ivan menggerakan tanganya naik turun mengusap dan menggesek vagina naissa. Bersih tanpa bulu, ia lalu menekan lebih dalam dan ternyata ada cairan disitu.
"Nai kamu udah basah" ucap ivan sensual. Nasissa mengigit bibirnya saat tangan ivan terus menggesek vaginanya dan jari ivan berusaha untuk masuk lebih dalam ke vaginyanya.

Ivan lalu melepas tanganya dari vagina naissa dan memerintahkan naissa untuk melepas celananya. Ivan lalu kembali menarik naissa untuk duduk lagi di pangkuanya.
"Buka kakimu beb" ucap ivan, naissa yang udah pasrah dia menuruti perkataan ivan dan membuka kedua kakinya. Itu memudahkan ivan untuk menjelajah vagina naissa.

Ivan langsung mengusap klistoris naissa dengan cepat. Naissa menggigit jarinya menahan desahanya.
"Ahh van,," nafas naissa tersengal, gerakan tangan ivan benar benar memabukan.
"Pelan ahh van,,,"

"Tenang dan nikmati nai,, ini akan membuatmu melayang" ucap ivan
"Eumm ahhh van ouhh" naissa terus mendesah saat jari ivan bergerak terus membelai klostorisnya. Ivan beberapa kali mencoba memasukan jarinya ke kubah naissa tapi naissa terus bergerak.

"Sloww baby,,, rileksa" ucap ivan ia melambatkan gerakanya untuk menenangkan naissa yang terus bergerak menikmati jarinya yang menekan bagian vagina naissa dan mempermainkan klistorisnya.
"Rileks beb,,,," ucap ivan dia mulai lagi menggesek jarinya dan kini semakin cepat, naissa semakin menggeliat, ia mengejang dan vaginaya terasa akan mengeluarkan cairan.
"Keluarkan beb, jangan di tahan" ucap ivan yang mengetahui naissa akan segera mencapi orgasmenya.

Ivan juga semakin terbawa suasana saat kejantanyanya terus bergesekan dengan pantat naissa yang terus bergerak. Naissa menarik tengkuk ivan dan langsung mencium ivan. Ivan lebih cepat menggesekan tanganya sampai akhirnya naissa orgasme untuk pertama kalinya.

Tbcccc
Gw up lagi klo yang baca udah 200 ok👍
See u😘

HUG ME "stay with me"Where stories live. Discover now