Chapter 13

2.8K 313 28
                                    

Please enjoy yorobuuummmm~















Seulgi menarik tubuhnya dari sofa saat mendengar suara pintu yang terus diketuk dengan kasar oleh seseorang. Wanita monolid itu segera membukanya dengan malas.

[Buk]

"Ya!" marah Seulgi saat wajahnya dihantam tas yang Sunmi lemparkan padanya. Wanita itu tampak tidak peduli, dia langsung masuk ke dalam rumah dengan menarik dua koper besar di tangan kiri dan kanannya. Dihempaskan tubuhnya ke sofa ruang televisi dan memejamkan matanya dengan erat. Perjalanan udara selama belasan jam benar-benar melelahkannya.

[Bruk]

"Yah!!" teriak Sunmi dan mendorong kasar Seulgi yang dengan sengaja duduk di pahanya. Seulgi berguling ke lantai tapi hal itu justru membuatnya tertawa puas karena berhasil mengganggu Sunmi. Dia duduk di sebelah kakak tirinya dan tersenyum jahil, lima hari tidak bertemu dengan wanita di sebelahnya itu ternyata membuatnya bosan karena tidak ada yang bisa dia goda.

"Jadi, ngapain bokap gue nyuruh lo ke sana?" Seulgi langsung bertanya sambil menumpukan kepalanya pada tangannya yang tersangga di sandaran sofa, sedangkan satu tangannya yang lain sudah bergerak jahil meraba-raba paha Sunmi yang tidak terlindungi dress pendeknya.

"Gue mau dijodohin sama anak temennya bokap lo."

Mata Seulgi melebar, dia terkejut dan setelah itu tertawa keras-keras.

"Apaan? Dijodohin? hahahaha gila gila... terus lo terima?" tanyanya penasaran. Sebenarnya ia bukan terkejut karena Sunmi dijodohkan oleh seorang pria karena ia tahu kakak tirinya itu adalah seorang biseksual namun yang membuatnya terkejut adalah ide sang Papa yang tiba-tiba terpikirkan untuk menjodohkan gadis itu. Pasti ada kebutuhan bisnis, pikirnya.

"Ya nggak lah, gila aja."

Seulgi tersenyum geli, "Kenapa emangnya?"

"Mukanya kayak om-om belum pernah disentuh cewek. Jijik"

Dan Seulgi kembali tertawa kencang mendengar penuturan gadis itu. Sunmi mendorong kepala adik tirinya, kesal karena ditertawai dan kesal karena harus mengingat pertemuan super canggung antara dia dengan pria yang dijodohkan oleh ayah tirinya itu.

Tidak lagi menghiraukan tawa Seulgi, gadis itu pun menghela nafas dan kembali menyandarkan kepalanya ke sofa. Dia terlalu lelah sampai tidak peduli lagi dengan Seulgi yang sudah memeluk pinggangnya dari samping dan membenamkan wajahnya ke lehernya. Wanita itu memang suka menggodanya, memberikan rangsangan-rangsangan yang ia pikir bisa membangkitkan hasratnya namun Sunmi selalu bergeming.

"Kan udah gue bilang, lo nikah sama gue aja, biarinin orangtua kita cerai." bisik Seulgi dan membuat Sunmi mendengus geli.

"Jangan mimpi Kang.. daripada lo, gue lebih milih Jennie"

Seulgi menarik kepalanya dan memandang wajah cantik itu dengan heran, "Lo masih mau sama dia?" herannya. Sunmi mengangguk pelan.

"Gue pikir lo udahan bales dendamnya. Bukannya lo udah bisa bikin dia putus sama tunangannya? cewek yang sama yang udah ngerebut mantan pacar lo waktu SMA, siapa namanya? Rise? Eh siapa?"

"Rose, bodoh." Ketus Sunmi. Seulgi mengendikan bahunya, bukan tugasnya kan mengingat nama gadis itu.

"Jadi apa ada alasan lain kenapa lo masih bertahan sama cewek bego itu?"

"Ya ada lah. Hartanya."

"wow" Seulgi bergumam datar, sama sekali tidak terkejut dengan jawaban jujur gadis itu. "Emang lo udah dapet apa aja dari hartanya dia?"

CRUEL INTENTIONS ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora