Hari Pertama

7 1 0
                                    

Happy Reading
__________________________________

Sinar mentari pagi memaksa masuk melalui celah gorden mengganggu tidur seorang gadis yang masih enggan membuka kedua matanya.

Bip bip

"ASTAGA KENAPA SIH, SINAR AMA ALARM KAYAKNYA GA SUKA BANGET GUE TIDUR," erang gadis tersebut dengan penuh emosi.

Namun ia masih menghiraukannya dan kembali menarik selimut menutupi tubuhnya.

"Vi, kalo lo gak bangun sekarang. Lo gue tinggal! " gertak Azki yang malas memulai keributan di pagi hari.

Akan tetapi tak ada pergerakan yang terdengar dari dalam kamar Vivi.

"VIVI! BANGUN GAK LO! UDAH JAM 6.
30 MENIT LAGI BEL! LO GAK MAU HARI PERTAMA LO BURUK KAN!" teriak Azki sembari menggedor pintu kamar Vivi.

"HAH DEMI APA JAM 6?!" balas Vivi dengan berteriak pula dan langsung masuk ke kamar mandi melakukan ritual paginya.

"Gue masih wangi kok, sikat gigi sama cuci muka aja cukup. Biar cantik gue gak luber," ucap Vivi di depan cermin kemudian melakukan rencananya.

"Pagi Mama, Ayah." Vivi menyapa kedua orang tuanya dan duduk untuk sarapan bersama.

"Pagi sayang," jawab Ayah dan Mama

"Vi, buruan dong udah telat nih gara-gara lo kebo banget," ucap Azki yang sibuk melihat jam di arlojinya.

"Ya ampun bang, masa aku gak sarapan sih," balas Vivi cemberut.

"Yaudah gue duluan aja, bye." Azki tak menunggu respon adiknya tersebut. Ia berpamitan dengan kedua orang tuanya dan berlalu dari ruang makan.

"ABANG, TUNGGUIN ADE DONG," teriak Vivi sambil meminum susu dengan terburu-buru dan langsung berlari mengikuti sang abang.

"Jangan lari-lari Vi, nanti kamu jatuh," tegas Ayah.

Brukkk

"Awww," ringis Vivi.

"Makanya tadi udah ayah bilang jangan lari-lari!" omel Ayah Afdlan.

"Udah tau ceroboh, masih aja! Heran," timpal Mama Viona.

"Hiks, udah jatuh tertimpa tangga pula." Vivi terisak karena ayah dan mamanya malah memarahinya bukan membantunya.

"Huahahahahahh," bahak Azki yang melihat Vivi terduduk di depan pintu sambil terisak memegangi lututnya.

"LO JUGA, MALAH KETAWA HIKS."

Azki yang habis mengambil motor dari garasi, berjalan ke arah Vivi dan membantunya berdiri kemudian mengambil alih tas Vivi dan menyampirkannya di lengan.

"Ayok berangkat," ajak Azki.

"YAH, MAH AKU BERANGKAT YA," teriak Vivi berpamitan.

"GA USAH TERIAK KALI, MAMA SAMA AYAH DI SINI, GA JAUH," balas Mama Viona berteriak menasehati anaknya.

"Mama juga teriak," tegur Ayah Afdlan.

Mama Viona seketika cemberut dan masuk ke dalam rumah menghentakan kakinya. Azki dan Vivi hanya cengengesan dan berlalu dari depan rumah.

Better without You Where stories live. Discover now