Happy Birthday, Prilly! [II]

13.8K 537 2
                                    

Prilly mengerjapkan matanya sesaat tapi langsung memejamkannya lagi. Ia memikirkan mimpi buruk yang baru saja dialaminya. Ia bermimpi Ali meninggalkannya, dan itu terasa nyata sekali sampai dadanya terasa sakit. Ia menggeleng, tidak ingin mengingat mimpi buruk itu. Beberapa detik saat ia benar-benar membuka matanya, Prilly menganga melihat keadaan kamarnya saat itu. Langit-langit kamarnya dipenuhi balon berwarna putih dan pink, ada beberapa foto yang menggantung ditali balon.  Ketika ia ingin bergerak turun dari tempat tidurnya, barulah ia sadar bahwa disamping terdapat satu bucket bunga mawar yang dibungkus kertas plastik berwarna pink merah dan sebuah kartu ucapan diluarnya. 

Here's nineteen roses for you. 

Lalu ia membuka kartu ucapan tersebut. Air matanya menetes membaca kata-kata didalam kartu ucapan itu. 

Maybe you're not the only girl in the universe, but you're the only one that matters. Selamat ulang tahun, Pacarku sayang. Kamu tahu kan kalo aku sayang banget sama kamu? 
Dari yang paling mencintaimu, Ali. 

Prilly benar-benar tidak bisa menahan air mata untuk berhenti mengalir dari pelupuk matanya. Ia meraih handphonenya, langsung menelpon Ali. 

"Hai," suara Ali terdengar serak diseberang sana.

"Yang...." suaranya bergetar.

"Kok nangis?" Prilly tidak menjawab, hanya terdengar suara sesunggukan. "Hei, jangan nangis dong. Masa lagi ulang tahun nangis. Cengeng banget," 

"Makasih banyak ya bunganya. Trus ini balon kamu juga yang taruh dikamar aku?"

"Iya,"

"Kamu kapan nyiapin ini semua?"

"Rahasia dong," kata Ali sambil tertawa. "Udah ya, nanti aku telepon lagi," kata Ali mematikan sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Prilly. 

"Ih dimatiin! Untung jauh lo, kalo deket udah gue gigit bibir lo!!" omel Prilly pada handphonenya. Ia beranjak dari kasur dan melihat foto-foto yang tergantung dibalon. Foto dirinya bersama Ali saat mereka sedang piknik, nonton, hang out, ada juga foto Prilly sedang tertawa. Sepertinya foto tersebut diambil tanpa sepengetahuan Prilly. Lalu ia melihat kertas digulung yang menggantung ditali balon. Senyumnya mengembang otomatis ketika ia membuka kertas itu. I love you, Prilly Latuconsina. You dunno how lovely you are! Stay lovely, Yang.  Xx. Air matanya menetes lagi membaca note dari Ali. Prilly mengabadikan suasana kamarnya saat ini dari kamera ponselnya. 

Ia keluar kamar untuk melihat Mama dan Adiknya, untung-untung kalau Papanya hari ini tidak bekerja. Baru membuka pintu kamar, ia menemukan lagi beberapa tangkai mawar putih yang tergeletak dilantai rumahnya. Prilly mengambil satu persatu mawar putih itu, seperti mengarahkan Prilly menuju satu tempat dirumahnya. Bunga mawar habis didepan pintu ruang makannya, Prilly membuka pintu dan lagi-lagi air matanya memaksa untuk keluar. 

Teman-temannya saat shooting sinetron semuanya berada didalam ruang makan yang sudah didekorasi dengan beberapa balon dan banner "HAPPY BIRTHDAY PRILLY!". Semuanya bernyanyi lagu ulang tahun dan beberapa memegang kue. Air mata Prilly seolah tidak mau berhenti mengalir. Ricky Cuaca, Ricky Harun beserta istrinya, Kevin Julio, Jessica Mila, Michele Joan, Cio, Handika, semua ada disana. Hanya satu yang kurang. Ali. Tapi rasanya Prilly tidak terlalu memikirkan keberadaan Ali saat semua yang ada disini rela meninggalkan aktifitas mereka sejenak untuk memberinya kejutan. 

"Lo pasti spesial banget, Prill, karena kita semua yang notabene orang sibuk, bela-belain dateng kesini buat ngasih lo kejutan," kata Ricu meledek Prilly. 

"Aaaaaah," rengek Prilly manja. Ia memeluk teman-temannya. "Makasih ya kakak-kakak semuaaa!!!" 

"Masih cengeng aja ya ternyata," ledek Jessica Mila sambil memeluk Prilly. Mereka sarapan bersama, mengobrol tentang kesibukan masing-masing, lalu mengenang semua yang pernah dilalui saat masih bersama dilokasi shooting. 

Sweetest DrugWhere stories live. Discover now