Woops

19.9K 612 0
                                    

Seperti biasa hari ini Prilly sudah break duluan daripada Ali, ia pun sedang merebahkan tubuhnya dikamar atas sambil bermain handphone. Pemain yang lain memang jarang beristirahat diatas hanya kadang-kadang saja. 

"Gila capek banget siang-siang bolong lari-larian," teriak Ricu ketika memasuki kamar. Tanpa basa-basi ia segera merebahkan tubuhnya dibawah kaki Prilly. Prilly hanya menoleh kearahnya sekilas, lalu kembali sibuk dengan handphonenya. 

Tidak butuh waktu lama, Ricu sudah terbang kealam mimpi. Prilly yang melihat Ricu tertidur dengan pulas pun punya ide untuk menjahilinya. Ia mengambil foto dirinya dan Ricu yang tertidur dengan mulut terbuka lalu memasukkannya ke media sosial instagram miliknya. Prilly memberi caption pada foto tersebut, Terdampar bersama beruang kutub :(. Ia tertawa sendiri membayangkan ekspresi kesal Ricu saat bangun nanti. 

Tidak butuh waktu lama, foto yang Prilly upload tadi langsung mendapat setidaknya 1000 likes, dan beberapa komentar dari fansnya. 

Gila kak ricu gede banget mukanya, Awas bang ali cemburu, Cie akur, Kak hati-hati digigit sama beruangnya, Neng Ily cantik banget. Semacam itulah isi komentar di foto Prilly. Tak jarang juga ada yang berjualan dikomentar instagramnya. Cek ig ku sist. Lumayan iklan gratis. Prilly hanya tertawa membaca komentar-komentar difotonya. 

Prilly yang masih sibuk tertawa karena membaca komentar-komentar tadi, tidak sadar kalau Ali sudah masuk kedalam kamar. 

"Ngapain ketawa-ketawa?" tanya Ali yang langsung mengambil posisi duduk disamping Prilly. Prilly yang kaget mendengar suara Ali, langsung menggeleng namun tetap tidak bisa menghilangkan senyum geli dari bibirnya. 

Ali yang penasaran kenapa Prilly bisa tertawa geli seperti itu akhirnya mendekatkan wajahnya pada handphone Prilly. Melihat hal yang membuat Prilly tertawa, Ali pun ikut tertawa terbahak-bahak. 

"Ssssttt, jangan berisik nanti dia bangun," kata Prilly karena mendengar suara tawa Ali yang kencang. 

Ali mengecilkan suaranya lalu menoleh ke Prilly, jarak wajahnya dengan wajah Prilly sangat dekat. Ali mulai mendekatkan lagi wajahnya ke Prilly, hidung mereka pun sudah bersentuhan. Mata Ali kini sudah tidak menatap mata Prilly melainkan menatap bibirnya. Ali mulai memiringkan wajahnya agar hidungnya tidak menghalangi jarak bibir mereka. Prilly menarik kepalanya sedikit lalu menoleh ke Ricu yang masih tidur membelakangi mereka. Dengan cepat Prilly mencium bibir Ali, tapi hanya sedetik lalu segera dilepaskan. Ali memandang Prilly kesal. Ia memegang leher Prilly agar gadis itu tidak bergerak lagi, ia pun segera mencium gadis itu dengan cara yang biasa dilakukannya. Sadar ciumannya menhasilkan suara yang cukup keras, Ali memelankan gerakannya. Tangan yang tadi memegang leher Prilly, sudah dipakai untuk mengusap-usap pipi gadis itu. Gerakan bibir Prilly masih tertahan karena takut Ricu tiba-tiba bangun. Namun ciuman Ali membuat Prilly benar-benar melupakan kalau ada orang selain mereka diruangan ini. Prilly mulai menikmati ciuman ini. Perlahan Prilly mulai menarik bibirnya dari Ali, namun wajah mereka masih saling berdekatan. Masih saling bisa mencium aroma nafas masing-masing. 

"Lo ngapain?" sebuah suara mengagetkan mereka. Prilly langsung menarik wajahnya menjauh dari Ali. Ali juga langsung bergerak. Keduanya terlihat salah tingkah. Entah sejak kapan Ricu membalikkan badannya menghadap mereka. 

"Lo mau apa udah?" goda Ricu, Ali langsung melemparnya dengan bantal milik Prilly. "Prill, diem aja lo. Santai aja sih sama gue yaelah," Ricu menatap Prilly yang pura-pura sibuk dengan handphonenya. 

Prilly bangun dari duduknya dan berjalan keluar kamar meninggalkan dua lelaki itu. "Nah loh marah kan. Parah sih lo kak," kata Ali setelah Prilly keluar dari kamar.

"Dih kok gue? Lagian kalo sama gue mah selow aja. Santai," kata Ricu. Lalu ia menatap Ali dengan pandangan menggoda. "Enak Li?"

"Apaansih. Emang gue ngapain?"

"Yaela, Li, lo juga masih kaku aja sama gue," katanya cekikikan. Ricu mendekat ke Ali, lalu bertanya dengan nada berbisik. "Lo udah jadian?"

"Hm," Ali hanya mendesah, tanpa menjawab pertanyaan Ricu.

"UDAH?" Ricu terdengar excited mendengar jawaban Ali. "Serius Li?"

"Apaan sih kak, kepo banget lo!" Ali pun tertawa dan langsung meninggalkan Ricu yang sudah penasaran. 

Dua kali aja, hampir ketahuan sama Kak Ricu. Kali ini dia udah pasti mikir yang enggak-enggak, pikir Prilly. Ia sengaja turun dari kamar, karena kalau dia tetap dikamar. Ricu pasti terus-terusan mendesaknya, menanyakan hal yang ia tidak ingin semua orang tahu.

"Prill?" Suara Ricu mengembalikan Prilly kembali kedunia nyata. "Kamu kenapa sih? Marah sama aku?" tanyanya memasang wajah memelas.

"Enggak Kak, mana mungkin aku marah sama Ka Ricu,"

"Ya terus kenapa tadi main pergi gitu aja?"

Yaampun nih orang pake nanya lagi. Ya karena gue malu lah. pikir Prilly. "Gapapa kak. Pengen turun aja,"

"Bukan karena........." kata-katanya menggantung, lalu tersenyum melihat Prilly melotot kearahnya. "Itu udahan apa belum sih? Aku penasaran sumpah," katanya dengan suara pelan.

"Kak!"

"Sumpah aku gak akan bilang-bilang. Kamu taukan aku sahabat kamu banget. Please, Prill?"

Prilly mendesah. "Itu tuh tadi Ali lagi liat hapeku, jarak kita emang deket. Tapi gak mau ngapa-ngapain,"

"Yakin karena Ali lagi liat hape kamu? Kok hidungnya bisa nempel gitu? Emang liat apaan dihape kamu sampe kepala jarak kalian sedekat itu?" tanyanya. Ricu terlalu kepo untuk tidak membahas kejadian tadi, ia sudah terlanjur penasaran.

"Liat aja sendiri diinstagram ada apaan. Itu yang buat aku sama Ali jadi nempel kepalanya," jawab Prilly asal-asalan, lalu meninggalkan Ricu lagi diruang make up.

"Ada apaan sih?" Ricu yang sudah penasaran, akhirnya membuka instagramnya yang sudah banyak notifikasi masuk kesana. Ia pun memperhatikan notifnya, lalu membuka foto yang membuat notifikasinya ramai.

"PRILLYYYYYY!!!! SIALAN LO YE!!! WAH TUNGGU LO PEMBALASAN GUE," teriak Ricu heboh. Prilly yang ada diluar ruang make up, yang sedari tadi mengintip Ricu pun hanya tertawa cekikikan.

Setidaknya ia berharap Kak Ricu bisa sedikit lupa tentang kejadian dikamar atas tadi, walaupun kayaknya gak mungkin.

***

Sweetest DrugWhere stories live. Discover now