Awkward First Kiss

22.4K 695 2
                                    

I wanna kiss you underneath the Star.

Malam itu Prilly sedang pengambilan edegan bersama Mila dan Ricu diruangan yang disetting untuk menjadi ruang tamu dirumah mereka. Setelah sutradara memberi tanda bahwa edegan sudah sesuai dengan keinginannya, Prilly, Mila dan Ricu menghambur keluar ruangan hendak beristirahat.

"Kak Mila, balik?" tanya Prilly.

"Iya, Prill, besok pagi kesini lagi. Lo disini ya?" Prilly mengangguk lemah lalu berpisah dengan Mila.

"Kak Ricu, gak balik kan? Ke atas yuk," ajak Prilly.

"Bentar deh gue makan dulu. Laper,"

"Nanti ke atas ya," ujar Prilly ia langsung naik kelantai atas dan masuk kekamar. Tadinya ia pikir kamar kosong. Tapi ternyata tidak. Ada Ali disana.

"Lo gak balik?" tanya Prilly dan langsung duduk disamping Ali.

Mendengar suara Prilly, Ali langsung menoleh. "Nungguin lo,"

"Lah ngapain? Lo kan udah gak ada scene. Lagian katanya gak enak badan,"

"Enggak kok,"

"Pulang aja, Li, nanti sakit gue lagi yang disalahin," kata Prilly lalu sibuk dengan handphonenya.

"Ih malah ngusir,'

"Bukannya ngusir, tapi," kata-kata Prilly terhenti saat tangan Ali menarik dagunya. Prilly menatap Ali. "Mau ngapain?" tanyanya, namun Ali tidak menjawab. Masih terus menatap Prilly. Ali mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Prilly. Tidak ada suara apapun yang terdengar oleh Prilly selain suara detak jantungnya. Prilly memejamkan matanya saat melihat Ali menatap bibirnya.

------

Entah apa yang ada dipikirannya saat itu, namun yang jelas Ali tidak bisa menahan perasaannya kepada Prilly. Jantungnya berdetak sangat kencang saat wajahnya berada sangat dekat dengan Prilly bahkan ia bisa merasakan nafas Prilly yang mulai tidak beraturan menerpa wajahnya. Tangan kanannya mengelus pipi Prilly, lalu sedetik kemudian bibirnya sudah bersentuhan dengan bibir Prilly. Hidungnya yang mancung bertabrakan dengan hidung Prilly. Ali memiringkan wajahnya agar leluasamencium Prilly. Awalnya hanya bibir mereka yang bersentuhan, lalu Ali mulai bibirnya. Ali mengelus pipi Prilly agar ia membuka bibirnya. Prilly yang masih memejamkan matanya pun mulai membukanya dan perlahan ia juga membuka bibirnya. Bibir Ali mulai menjelajahi bibir Prilly. Lidahnya mulai masuk kedalam rongga mulut Prilly. Tangannya masih mengelus pipi Prilly dengan lembut. Pelan tapi pasti. Saat nafas Ali mulai tidak beraturan karena terlalu nafsu mencium bibir Prilly, terdengar suara langkah naik kelantai atas. Prilly dengan cepat melepas ciuman bibir Ali. Tangan Ali yang sedang mengusap pipi Prilly pun langsung ditariknya. Pintu terbuka dan terlihat Ricu memasuki kamar membawa makanannya.

"Lo kenapa pada bengong gitu?" tanya Ricu melihat kedua temannya saling diam dan menunduk.

Prilly yang terlihat salah tingkah langsung menggeleng, ia merasakan bibirnya masih basah. Iapun bangun dari tempatnya dan berjalan keluar dari kamar.

"Berantem?" tanya Ricu pada Ali.

"Enggak. Sok tahu banget sih lo, kak," Ali masih tidak melepas pandangannya pada handphonenya.

"Ya lagian gue masuk pada diem-dieman kayak gitu," kata Ricu lagi yang akhirnya sibuk dengan makanannya. Ali masih tidak terlihat ingin menanggapi Ricu. Sibuk dengan handphonenya, padahal ia sendiri bingung apa yang sedang ia lakukan dengan handphonenya. Pikirannya masih sibuk memikirkan apa yang baru saja dilakukannya pada Prilly.

Apa Prilly marah? Tapi kalau dia marah, kenapa dia mau membuka mulutnya? batin Ali. Ali memutuskan untuk mengejar Prilly ke bawah. Ricu dibuat bingung melihat tingkah kedua temannya itu.

Sweetest DrugWhere stories live. Discover now