Rapuh retak hingga terserak
Ribuan puing sendu bertebangan
Rentetan suara berceloteh mengejek
Rebah mengisyaratkan kelemahanTersungkur meminta iba
Menyingkir tergeser pilu
Tertawa tanpa melucu
Menangis tanpa air mataSemua mata enggan melirik
Semua telinga tak sudi mendengar
Semua tangan tak mau mengulur
Semua hati tak ada yang tergerakLuka hanya bisa membengkak
Sakit hanya bisa melepuh
Lantunan doa ialah penyejuk
Semoga keadaaan lekas berubahBanjarmasin, 26 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoetryIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...