MENGENAL BULAN DZULQA'DAH

7 2 0
                                    

*MENGENAL BULAN DZULQA'DAH*
🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅

Asal Penamaan

Secara bahasa, Dzul Qa’dah terdiri dari dua kata: Dzul, yang artinya: Sesuatu yang memiliki dan Al Qa’dah, yang artinya tempat yang diduduki. Bulan ini disebut Dzulqa’dah, karena pada bulan ini, kebiasaan masyarakat arab duduk (tidak bepergian) di daerahnya dan tidak melakukan perjalanan atau peperangan. (al-Mu’jam al-Wasith, kata: al-Qa’dah).

Bulan ini memiliki nama lain. Diantaranya, Orang Jahiliyah menyebut bulan ini dengan waranah. Ada juga Orang Arab yang menyebut bulan ini dengan nama: Al Hawa’. (al-Mu’jam al-Wasith, kata: Waranah atau Al Hawa’).

Hadis Shahih Seputar Bulan Dzulqa’dah Hadis dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian Bulan Rajab Suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Bukhari 3197 & Muslim 4477)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ: عُمْرَةً مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ، أَوْ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di Bulan Dzulqa’dah, kecuali umrah yang dilakukan bersama hajinya. Empat umrah itu adalah Umrah Hudaibiyah di Bulan Dzulqa’dah, umrah tahun depan di Bulan Dzulqa’dah, … (HR. Bukhari 1780 & Muslim 1253)

Masyarakat Jahiliyah dan Bulan Dzulqa’dah

Masyarakat Arab sangat menghormati bulan-bulan haram, baik di Masa Jahiliyah maupun di Masa Islam, termasuk diantaranya Bulan Dzulqa’dah. Di Zaman Jahiliyah, Bulan Dzulqa’dah merupakan kesempatan untuk berdagang dan memamerkan syair-syair mereka. Mereka mengadakan pasar-pasar tertentu untuk menggelar pertunjukkan pamer syair, pamer kehormatan suku dan golongan, sambil berdagang di sekitar Mekkah, kemudian selanjutnya mereka melaksanakan ibadah haji. Bulan ini menjadi bulan aman bagi semuanya, satu sama lain tidak boleh saling mengganggu. (Khazanatul Adab, 2/272)

Ada beberapa pasar yang mereka gelar di bulan Dzulqa’dah, diantaranya adalah Pasar Ukkadz. Letak pasar ini 10 mil dari Thaif ke arah Nakhlah. Pasar Ukkadz diadakan sejak hari pertama Dzulqa’dah hingga hari kedua puluh. (Al Mu’jam Al Wasith, kata: Ukkadz) Setelah Pasar Ukkadz selesai, mereka menggelar Pasar Majinnah di tempat lain. Pasar ini digelar selama 10 hari setelah selesainya Pasar Ukkadz. Setelah selesai berdagang dan pamer syair, selanjutnya mereka melaksanakan ibadah haji. (al-Aqdul Farid, 2/299).

Allahu a’lam

📝Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits حفظه الله
(Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

🔅🌺🔅🌺🔅🌺🔅🌺

Istiqomah Di jalan AllahWhere stories live. Discover now