jalan yang lurus

49 8 0
                                    

✅Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang mendapatkan pahala tidak ada batasnya.” (QS. Az-Zumar(39)10)

✅Larilah dari orang yang kusta sebagaimana engkau lari dari singa
” (HR Ahmad no 9722)

✅“Dan janganlah membawa onta yang sakit kepada onta yang sehat”
(HR Al-Bukhari no 5774 dan Muslim no 2221)

✅Tidak boleh melakukan mudorot pada diri sendiri dan juga memudorotkan orang lain.” (HR Ibnu Majah)

✅Jika Allah menurunkan hukuman/adzab kepada suatu kaum maka adzab tersebut menimpa siapa saja yang bersama mereka, kemudian mereka dibangkitkan sesuai dengan amal mereka.”
(HR Al-Bukhari no 7108 dan Muslim no 2879)

✅Yaitu jika turun hukuman/adzab maka menimpa siapa saja termasuk orang-orang shalih, akan tetapi semuanya akan terbedakan tatkala dibangkitkan. Ibnu Hajar mengomentari hadits ini dengan berkata:
أَيْ بُعِثَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ عَلَى حَسَبِ عَمَلِهِ إِنْ كَانَ صَالِحًا فَعُقْبَاهُ صَالِحَةٌ وَإِلَّا فَسَيِّئَةٌ فَيَكُونُ ذَلِكَ الْعَذَابُ طُهْرَةً لِلصَّالِحَيْنِ ونقمة على الْفَاسِقين
“Yaitu setiap orang dari mereka akan dibangkitkan sesuai amalnya. Jika amalnya shalih maka kesudahannya baik, dan jika tidak maka kesudahannya buruk. Maka adzab tersebut adalah pembersih bagi orang-orang shalih dan hukuman bagi orang-orang fasik” (Fathul Baari 13/60, Dan hadits-hadits yang semakna dengan ini banyak, sebagiannya disebutkan oleh Ibnu Har di Fathul Baari 13/60. Silahkan lihat juga penjelasan Al-Albani di Ad-Dhoífah 4/332)

✅Dan ingatlah Nabi Yunus ketika ia pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah dan ia menyangka bahwasannya Kami tidak akan mempersempit keadaannya, kemudian ia berdoa dikegelapan perut ikan, لَّا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
(Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang  dzalim). Maka Kami kabulkan kepadanya dan Kami selamatkan ia dari kesulitan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Anbiya(21)87-88)

✅. Dari sahabat Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ ، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ
“Barangsiapa yang senantiasa membaca doa Bismillah, alladzi laa ya dhurru ma’asmihi syaiun fil ardhi walafissama wahuwassamiul ‘alim (Dengan nama Allah, tidak akan membahayakan dengan menyebut namaNya segala sesuatu di langit dan di bumi. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) dibaca doa ini tiga kali, dia tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai dipagi hari. Dan apabila dia baca di pagi hari tiga kali, maka juga tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai di sore hari.
(HR. Abu Dawud dan selainnya)

Disusun oleh Humaira Medina
[25/3 13:31] +62 812-7527-1446: ✅Barangsiapa yang tinggal di rumahnya ketika terjadi wabah, maka dia mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia.

✅.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

✅Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat.”
(HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

✅. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak boleh berbuat madlarat dan hal yang menimbulkan madlarat.”
(HR Ibn Majah dan Ahmad ibn Hanbal dari Abdullah ibn ‘Abbas)

✅ anjuran shalat di rumah ketika hujan pada siang hari Jumat.
Dari Abdullah bin Abbas dia mengatakan kepada muadzinnya ketika turun hujan (pada siang hari Jumat), jika engkau telah mengucapkan “Asyhadu an laa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasulullah,” maka janganlah kamu mengucapkan “Hayya alash shalaah,” namun ucapkanlah shalluu fii buyuutikum
(Shalatlah kalian di persinggahan /rumah  kalian).”(HR bukhari muslim )

✅Abdullah bin Abbas berkata; “Ternyata orang-orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata; “Apakah kalian merasa heran terhadap ini ke semua? Padahal yang demikian pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (maksudnya Rasulullah sallallahualaihiwas salam ). Shalat Jumat memang wajib, namun aku tidak suka jika harus membuat kalian keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan.”
(HR. Bukhari Muslim dari Abdullah ibn Abbas).

✅Dari Aisyah radhiallahu 'anha, bahwasanya dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang wabah (tha'un), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan kepadaku: "Bahwasannya wabah (tha'un) itu adalah adzab yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah jadikan sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seseorang yang ketika terjadi wabah (tha'un)
dia tinggal di rumahnya, bersabar dan berharap pahala (di sisi Allah)
dia yakin bahwasanya tidak akan menimpanya kecuali apa yang ditetapkan Allah untuknya, maka dia akan mendapatkan seperti pahala syahid"
(HR Bukhari (3474),
An-Nasa'i dalam As-Sunan Al-Kubra (7527), Ahmad (26139)

✅ Ibnu Hajar rahimahullah berkata:, orang yang memiliki sifat yang disebut pada hadits tersebut akan mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia
. (Fathul Bari: 10:194).

Disusun oleh Humaira Medina

Istiqomah Di jalan AllahWhere stories live. Discover now