XXVIII : Her Bad Plans

155 21 2
                                    

Guys, i don't know what i should wrote in this intro
cuz i'm too confuse, lmao :v

but y'all, don't forget the important things at all

JANGAN LUPA PENCET BINTANG NYA HAHAHAHA
tengkyuuu <3
























.

Heejin's side.


Heejin meremas selembar kertas itu geram. Selesai menghafalkan beberapa skrip untuk syuting reality show milik grupnya, ia masih merasa sangat bingung. Satu bulan berlalu, tapi ia belum juga menemukan cara untuk membalas bedebah yang bernama Nadifa itu.

Orang yang sudah merebut belahan jiwa nya. Jaemin.

Ia sebenarnya sudah merancang berbagai cara untuk membalas perbuatan Nadifa, tapi ia pikir, itu kurang bagus. Atau lebih tepatnya, tidak menarik untuk dilakukan. Ia harus menemukan cara yang benar-benar menarik dan mengejutkan agar Nadifa berhenti berhubungan dengan Jaemin.

Tapi apa?

Ah, ia sangat bingung.

"Kan aku punya Daejung. Kenapa aku tidak kepikiran anak itu selama satu bulan ini? Pabboya" (bodohnya) Heejin menjetikan jarinya di udara, lalu jari lainnya beralih bergerak mengetik sebuah pesan untuk Daejung.

Drrt drrt

Sebuah pesan masuk terpampang di ponsel milik Heejin.




Daejung
Dimana?



🔸🔸🔸




"Tidak, aku tidak mau"

"Ayolah, kau hanya perlu mengikutiku, lalu merekam apa yang aku lakukan hari itu"

Daejung menghela nafas. "Sudah cukup kau menyakiti Nadifa tempo lalu! Aku gak mau dia kenapa-kenapa lagi!"

Heejin mendengus keki. Satu tangannya meremas bahu Daejung kencang hingga sang empunya sedikit meringis kesakitan.

"Kau tahu, sepupumu itu. Dia mencari gara-gara lagi denganku." ucap Heejin penuh penekanan.

"Mencari gara-gara apa?! Dia sudah pulang, tidak mungkin dia yang mencari gara-gara denganmu!"

"Dia mulai mendekati Jaemin lagi. Dan aku tidak suka itu"

Daejung tertawa. Bukan tertawa yang karena sesuatu yang lucu, tapi tawa yang meledek. "Kau tahu? Sepertinya kau memang benar-benar sudah mulai gila"

Menarik nafas dalam-dalam, kemudian perlahan Daejung melepas cengkraman yang masih setia menusuk bahunya itu.

"Kau gila. Kau terlalu percaya diri." Ucap Daejung penuh penekanan.

"Kau pikir, kalau Jaemin tahu kau seperti ini dibelakang, apa Jaemin akan suka padamu? Walaupun kau memberikan berlipat-lipat samudra yang luas, atau bahkan seluruh jiwa dan hatimu padanya, apa kau pikir ia akan berbalik menyayangi mu?"

"Ha. Ha. Ha. Aku yakin, Jaemin akan langsung merasa jijik dengan perempuan yang suka mencelakai perempuan lainnya. Aku saja jijik"

For 14 Days | Na JaeminWhere stories live. Discover now