XV : Someone Who's In Black

185 33 0
                                    

Bacanya sambil menikmati secangkir kopi, dibawah langit senja dan ditemani dengan alunan musik.

Wkwk, knp jadi kaya anak senja" gtu? 😂
Happy Reading deh 🙌


















.

"Aku minta, jangan tinggalkan aku"

Ucapan Jaemin berhasil membuat roh ku seolah bergerak keluar dari tubuh. Mungkin aku yang berlebihan atau aneh. Tapi, aku benar-benar sangat gugup, terkejut, dan... malu.

Jaemin maksudmu itu, apa?!

"H-hah?" aku masih kikuk. Pipiku merah matang seperti kepiting rebus. Kesadaran ku masih belum bisa terkontrol penuh. Aku butuh udara. Beri aku oksigen!

Jaemin tertawa. Tangan sebelah kiri nya menepuk-nepuk perut geli, dan sebelah kanan nya memegang bahuku. "Aku bercanda. Mana mungkin aku membuatmu tinggal disini?" kata nya.

Huft, sudah dibuat terbang tinggi, tahu-tahu sang oknum malah berkata bahwa ia hanya bercanda. Jatuh sejatuh-jatuh nya.

"Ish!" kesalku.

"Hehe, jangan marah dong. Ayo kita pergi, mau bermain apa lagi?" tanya Jaemin dengan senyum yang mengembang diwajah nya.

"Gak usah senyum-senyum!" aku merajuk. Membuang muka dan pandangan ke arah lain. Bisa-bisa nya ia membuatku merasa malu setengah mati.

Jaemin menangkup wajahku dengan kedua tangannya. Menggerakkan wajahku agar mengalihkan pandangan untuk melihat sepasang netra yang sedang berhadapan denganku kini. Jari jemari nya bergerak mengusap pipiku lembut.

"Maaf untuk tadi. Itu, tidak sepenuhnya bercanda kok"

Aku masih terpaku. Mencoba untuk mengerti lebih dalam maksud dari perkataan Jaemin barusan. Pandanganku sepenuhnya terfokus pada wajah Jaemin yang sedang tersenyum tulus tepat berada di hadapan wajahku kini.

"Maksudmu?" tanyaku.

"Ya, jangan tinggalkan aku"

"Jangan tinggalkan kamu?"

Jaemin mengangguk. Wajah nya semakin bergerak mendekat pada wajah ku. Kemudian memejamkan mata dan sedikit memiringkan kepala.

Apa ini?
Jaemin, mau... m-menciumku?!
Tolong, tolong, tolong.

Aku yang menyadari suasana kini semakin menuntut, kemudian mengikuti permainan Jaemin dan memejamkan mata. Oke, aku siap.

Hingga... Brukkk!

Seseorang dengan tiba-tiba menabrak bahu Jaemin sengaja. Seseorang dengan setelan serba hitam, dengan masker mulut yang juga berwarna hitam menempel dimulut nya. Ia pergi dan berlari setelah aku baru saja ingin menegur nya.

Siapa itu?



🔸🔸🔸




Sepanjang perjalanan pulang. Aku masih terdiam memikirkan seseorang yang tadi menabrak bahu Jaemin di saat yang sangat tidak tepat.

For 14 Days | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang