Bagian 1 - Tanda Pengenal

431 37 10
                                    

"PAK!"

Gadis yang masih mengenakan helm sepedanya itu menggedor gerbang dengan keras. Tertulis 'SMA Langit Biru' di lengan kanannya. Tangannya masih berusaha meraih gembok gerbang. Namun sialnya, Pak Sardan tidak mau membuka gerbang padahal ia yakin, pria berkumis panjang itu dengan santainya sedang menyeruput kopi di pos jaga.

Oh, Tuhan!

"PAK SARDAN! Ya Tuhan! Milka baru telat dua menit udah tega bener sih, Pak! Milka mau ujian kimia hari ini jam pertama, Pak Sardan tampan!!"

Suara rintik hujan bersahutan dengan suara Milka yang terus berteriak memanggil nama Pak Sardan. Sampai teriakannya terhenti saat pandangannya terfokus pada sesosok lelaki yang duduk santai di bawah pohon rindang tanpa peduli dengan seragamnya yang basah itu.

Milka memerhatikan lelaki itu tajam.

Seragamnya tidak dikancing penuh, pakai baju daleman warna hitam, lengan kanannya dilipat, sepatunya warna putih tidak sesuai aturan, pakai kalung hitam dengan simbol bintang, bibirnya merah, dan sedikit tam ... Ah! Tidak!

Milka langsung menggeleng pelan menepis pikiran anehnya itu. Gadis itu memundurkan langkahnya, kemudian berdiri sejajar tidak jauh dari lelaki yang sedang fokus dengan ponselnya itu.

"Yang di bawah pohon!"

Lelaki itu mendongak. Netra hitam bulat yang dilihatnya langsung memikat Milka untuk pertama kali. Namun, gadis itu lagi-lagi menggeleng.

"Kok diem di sini? Emang lo gak mau masuk?"

Sebelah alis lelaki itu terangkat.

"Ya elo. Emang ada yang lain selain lo di bawah pohon itu?" seru Milka.

Dia mengangkat bahu tanda 'sok tidak tau'. Milka menggeleng untuk kesekian kalinya. Sementara lelaki itu bangkit dan mendekat ke arahnya. Dipukulnya helm yang masih melekat di kepala gadis itu.

"Ih lo apaan sih? Kok kepala gue yang dipukul?!"

"Buka!" Lelaki itu berteriak. Pandangan Milka turun ke tanda pengenal di seragamnya. Arga.

"Gak! Kan hujan, gimana sih! Lagian ya emang lo nyaman apa basah gitu nanti masuk kelas?" dongak Milka.

"Bakal di kelas?"

"Maksudnya?"

"Buat ginian, jangan goblok."

"Hah?!"

Lelaki itu langsung memundurkan langkahnya. Dan berjalan ke tepi jalan yang tidak ditutupi atap lagi.

"Eh! Jangan! Basah!" refleks Milka.

"Hujan cuma air. Nggak takut," jawab lelaki itu lantas pergi.

Milka menatapnya dengan aneh. Sekali lagi, lelaki itu memutar badannya lalu melempar baju dari dalam tasnya ke arah Milka.

"Daleman lo."

Seketika Milka langsung menutup dadanya, bola matanya hampir keluar dari tempat mendengar perkataan lelaki itu.

Sialan! Berani-beraninya dia mengeluarkan kalimat yang ambigu!

"Hei! Lo sembarangan!!" teriak Milka kencang meskipun gadis itu tau, sosok yang ditemuinya tadi tidak mendengar suaranya karena lelaki itu sudah menghilang dari pandangan Milka.

Milka menggelengkan kepala tidak mengerti. Dan selanjutnya mau tak mau, Milka harus lewat jalur belakang untuk bisa menerobos Pak Sardan. Gadis itu menarik napasnya pelan. Kemudian berjalan mendekati gerbang. "Pak Sardan! Milka bawa roti lapis plus kue cokelat kesukaan Pak Sardan!!!"

Tidak sampai Milka berteriak dua kali, pintu gerbang dengan ajaibnya dibuka oleh bapak paruh baya itu.

Kenapa gak dari tadi ya Milka bilang gitu, ucap batin Milka.

Dengan tampang sumringahnya, Pak Sardan langsung mengulurkan tangan seolah meminta yang Milka sebut barusan.

"Kenapa gak dari tadi sih, Pak?!"

Baru saja Milka ingin langsung masuk mengayuh sepedanya, jok belakangnya di tahan oleh Pak Sardan. "Eh, Neng Ilka, mana sarapannya atuh?"

"Milka cuma bilang bawa, bukan ada niat ngasih Pak Sardan! Kalo Milka gak telat ulangan kimia, baru Milka kasih bekalnya buat Pak Sardan!" Milka menyingkirkan tangan Pak Sardan lalu terus mengayuh sepedanya tanpa memberikan roti lapis dan kue cokelat untuk Pak Sardan.

— WTRF —

"Mil, Mil, untung aja Bu Sunny nambahin waktu buat ulangan gara-gara lo murid kesayangan dia," ujar salah satu lelaki di seberang Milka. Milo namanya.

Milo merupakan salah satu kompetitor Milka di angkatannya, yang sangat tergila-gila mendapatkan peringkat 1 paralel, namun selalu dikalahkan oleh Milka sejak keduanya masih di SMP.

"Ya untung juga pas gue masuk kelas, Bu Sunny baru aja nyuruh kalian ngerjain soal," sahut Milka tersenyum tipis menanggapi Milo.

"Za, gue ke belakang bentar ya." Milka menepuk pundak teman sebangkunya itu lalu berjalan menuju ruang ganti. Murid lainnya dengan ramah menyapa Milka.

Jangan beranggapan bahwa Milka seperti gadis culun yang mengancing seragam sampai kerah atas, memakai kaos kaki sampai lutut, lalu menggunakan kacamata bulat dengan rambut yang dikuncir dua.

Tidak.

Milka bahkan menjadi seorang gadis yang masuk kalangan HCNP, singkatan High Class No Protes di SMA Langit Biru. Namun, sebenarnya Milka bukan seseorang yang seperti kalangan HCNP lainnya, terlalu sombong minta amplop dan sangat pilih teman.

Justru Milka yang sangat modis, pintar berteman, dan cantik, yang menyebabkan namanya terdaftar di akun instagram mereka.

Wajahnya yang elegan dan tegas itu selain sebagai paket komplit seperti nasi goreng, juga membuat banyak lelaki tertarik dengan Milka. Namun, Milka adalah Milka, yang selama hidupnya hampir tujuh belas tahun ini, konsisten tidak mencari tambatan hati.

Dugh.

Milka mendongak dan reflek langsung memundurkan tubuhnya. "Lo?"

"Minggir gak!"

Seketika murid lain yang sedang lalu-lalang itu langsung bergerak cepat meninggalkan mereka berdua di lorong yang langsung membuat Milka menatap semuanya heran.

Siapa lelaki ini?

Raut muram dapat dilihatnya ketika ia memandangi lelaki itu tanpa sadar. Suaranya juga mendadak tinggi tidak seperti pagi tadi.

"Lo ... Arga—"

"Gue bukan Arga!"

Lelaki itu menerobos Milka sampai gadis itu terjatuh.

"Di badgenya tulisannya Arga. Kalo bukan, emangnya dia siapa sih?"

***

Hai! Akhirnya Kei kembali setelah setahun atau dua tahun Kei kayak jarang sekali muncul di Mini-matcha ini, apa kabar semua? Semoga kalian selalu baik-baik aja di manapun kalian ya. Stay safe juga untuk semua!🥺❤️

Kali ini cerita yang Kei publish semoga bisa menghibur kalian ya dan semoga kalian suka ya! Akan diusahakan untuk update 1/2 hari sekali ya sekitar jam 8 atau jam 9 WITA. Jadi tungguin, Kei akan berusaha untuk gak menghilang lagi! Maafkan Kei yang butuh waktu lama untuk menenangkan diri...

Bintang di pojok kiri bawah! I love you always all! ❤️❤️

Cast utama akan diluncurkan di bagian selanjutnya atau dua bagian lagi! Jadi tungguinn!!!!

Salam sayang, Kei.

When The Rain FallsWhere stories live. Discover now