T W O

2.7K 336 26
                                    

***

Saking histerisnya, Sasuke bahkan sampai mendorong Sakura supaya gadis gila itu menyingkir dari tubuhnya.

Sakura langsung manyun ketika kegiatannya itu terhenti karena Sasuke ternyata telah terbebas dari hipnotisnya dan menyingkirkannya.

Ah, sayang sekali, padahal aku masih belum puas menikmati aroma-aroma hormonnya, batinnya.

"Apa yang sedang kau lakukan, gadis gila?" geram Sasuke.

"Apa yang sedang kulakukan? Tentu saja aku sedang menikmati aroma-aroma hormon yang menguar dari tubuhmu, manusia jantan. Ah, rasanya candu sekali aroma hormon manusia itu ya, terutama aroma hormon dirimu." Sakura berceloteh dengan kegirangan dan pandangan berbinarnya yang terus tertuju pada leher Sasuke yang menggoda.

Membuat sang empunya langsung membentengi lehernya dengan kedua telapak tangannya sendiri.

"Dasar gila! Sudah gila, mesum pula!" gerutu Sasuke.

Sedangkan yang digerutui hanya cengengesan tanpa dosa.

"Bisakah kau menggunakan pakaian saja?" kata Sasuke ketika memperhatikan penampilan Sakura yang masih menggunakan selimut. Lelaki itu merasa ngeri sendiri jika membayangkan bagaimana kalau selimut itu terlepas lagi.

"Pakaian? Tapi aku tak punya pakaian," jawab Sakura.

Sasuke berdecak. "Ck, kau merepotkan dan menyebalkan," decak Sasuke yang membuat Sakura manyun.

"Ehem, begini saja. Aku akan meminjamkanmu pakaian milikku dan kau bisa mengenakannya sementara. Sebentar, akan kuambilkan dulu." Sasuke langsung bergegas menghampiri lemari pakaiannya dan mengambil beberapa helai pakaiannya dari sana.

Ketika giliran mengambil dalaman, entah mengapa tiba-tiba wajah Sasuke menjadi memerah sendiri. Memikirkan jika pakaian dalamnya akan dikenakan oleh orang asing sungguh terasa memalukan baginya. Apalagi orang asingnya itu adalah perempuan.

"Ini... ambilah, dan kenakan." Sasuke nampak kikuk sendiri ketika menyerahkan pakaiannya pada Sakura.

Sakura menatap pakaian yang diterimanya dengan kedua mata bulatnya. Ia kemudian menatap Sasuke dan mengerjap-ngerjap.

"Kenapa?" tanya Sasuke.

"Bisakah kau berikan saja aku dedaunan yang berukuran besar?" pinta Sakura.

Sasuke mengerutkan keningnya bingung. "Untuk apa?"

"Di Negeri Sembilan Langit kami para siluman tidak mengenakan benda seperti ini. Kami hanya mengenakan dedaunan berukuran besar untuk menutupi tubuh. Itupun bebas. Ada yang memilih mengenakan dedaunan, dan ada juga yang telanjang bulat saja," terang Sakura seraya mengangkat pakaian Sasuke.

Sasuke terperangah mendengarnya. "Jangan gila! Ini bumi, bukan tempat aneh yang kau maksud itu! Disini manusia memiliki urat malu! Mereka berpakaian dengan selayaknya! Dan mereka akan menganggapmu gila jika hanya mengenakan daun saja!" Sasuke jengkel.

"Iya sudah, kalau begitu. Selama di bumi, aku di rumahmu saja. Dan tak usah keluar-keluar. Jadi orang-orang takkan melihatku hanya berpakaian dengan daun. Bagaimana?" usul Sakura bersemangat.

Pink CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang