P R O L O G U E

4K 440 33
                                    

Happy Reading!


***

Sepeda yang sudah nampak tua itu melaju dengan kecepatan normal pada sebuah jalanan yang sudah sepi. Mengingat langit sekarang sudah berubah gelap. Pertanda hari sudah malam.

Pandangan kedua bola mata hitam Sasuke memandang tenang ke arah depan. Wajah tampannya nampak lelah. Pekerjaan sehari-seharinya menjadi seorang pelayan restoran terkadang suka membuatnya merasa kelelahan. Seperti saat ini contohnya.

Lelaki 22 tahun itu tersentak kaget ketika merasakan tetesan-tetesan air yang mengenai wajahnya. Sasuke kemudian mendongakkan kepalanya guna memandang langit yang sudah gelap. Ternyata telah turun hujan.

Lelaki itu menghela napas pelan. Kalau sudah begini, ia tak punya pilihan lagi selain berteduh sejenak guna menunggu hujan reda. Jika ia nekat untuk tetap pulang ditengah hujan yang sedang turun deras, bisa-bisa ia besok jatuh sakit sehingga tak bisa bekerja.

Ketika melihat sebuah halte, Sasuke segera mengarahkan sepeda tuanya ke arah halte itu. Setelah memberhentikan sepedanya, ia segera turun dan berlari untuk berteduh.

Di halte itu, Sasuke berdiri dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana. Ia nampak tenang mengamati rintik-rintik hujan yang kini sedang turun deras. Dan sesekali lelaki itu juga akan menarik napas dalam-dalam guna menikmati aroma petrichor yang terasa menenangkan.

Sasuke mengerutkan dahinya ketika penglihatanannya melihat sesuatu di balik batang pohon yang berada di sebrang jalan. Ia menyipitkan kedua matanya guna memastikan.

"Sepertinya itu hewan," gumamnya.

Lelaki itu lalu mendongak.

Hujan masih turun deras, dan ia yakin hewan itu pasti sudah basah kuyup dan kedinginan meski telah berteduh dibawah pohon rindang seperti yang ada diseberang sana, begitulah yang ia pikirkan.

Dan tanpa berpikir panjang lagi, Sasuke segera berlari ke seberang sana. Tak terlalu ia pedulikan pakaiannya yang telah basah karena hujan. Ketika sudah berada di sebrang jalan, barulah Sasuke dapat melihat hewan itu dengan lebih jelas.

Sasuke membungkukkan tubuhnya guna menggapai hewan yang kini tengah meringkukkan tubuhnya yang sudah basah kuyup itu. "Ah, ternyata seekor kucing," gumam Sasuke setelah berhasil menggapai hewan berupa kucing itu dan mendekapnya.

Setelah itu, ia bergegas kembali ke halte tempatnya berteduh tadi. Ketika sudah berada di halte itu lagi, dipandanginya lamat-lamat seekor kucing yang sudah basah kuyup di dekapannya itu. Dapat ia lihat jika kedua mata kucing itu terpejam.

Dan ketika hendak mengusapnya, gerakan tangan Sasuke lebih dulu terhenti ketika lelaki itu menyadari kejanggalan yang ada pada kucing itu. Kejanggalan itu terdapat pada warna bulunya. Pasalnya, warna bulu kucing itu tak seperti warna bulu kucing pada umumnya.

Warna bulu kucing itu adalah berwarna merah muda.

Meski merasa aneh. Tapi, Sasuke juga merasa beruntung karena dirinya bisa menemukan kucing unik dan langka seperti kucing yang sedang didekapnya itu. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu tangannya mengusap bulu basah kucing tersebut.

"Sepertinya aku akan memeliharanya saja." ujanya.

Sembari masih tetap mengusapi kucing itu, Sasuke juga memikirkan nama yang bagus dan tepat untuk kucing yang sudah ia putuskan untuk dipeliharanya itu.

"Pinky. Ya, namamu sekarang adalah Pinky." ujar Sasuke tiba-tiba masih dengan senyuman tipis diwajah rupawannya.

Ketika hujan sudah mulai reda, Sasuke segera menaiki kembali sepedanya dan melanjutkan perjalanan pulangnya. Perjalanannya kali ini cukup sulit karena ia menyetir hanya dengan satu tangan, sedangkan tangan satunya lagi mendekap Pinky.

Dan ketika sudah sampai di sebuah rumah kecil sederhana yang merupakan rumahnya, Sasuke segera memarkirkan sepedanya dan masuk ke dalam rumahnya itu.

Setelah usai mengganti pakaiannya, ia baru gantian mengurusi Pinky yang telah ia letakkan diatas tempat tidurnya. Dapat Sasuke lihat kucing peliharaannya itu masih meringkuk dengan kedua matanya yang masih terpejam. Dan tubuh mungil kucing itu pun nampak menggigil, membuat Sasuke yang melihatnya langsung bertindak cepat.

Lelaki itu lalu mengeringkan tubuh Pinky yang telah basah kuyup dengan handuk kecil. Dan setelah tubuh Pinky sudah lumayan kering, Sasuke menyelimuti kucingnya itu dengan selimut.

"Akhirnya selesai," gumamnya pelan.

Sasuke menghela napas pelan dan merentangkan kedua tangannya ke atas guna merenggangkan otot-otot tubuhnya. Dan setelahnya lelaki itu pun ikut naik ke atas tempat tidurnya. Diliriknya sekilas Pinky yang berada disamping kanannya. Sepertinya malam ini akan ia biarkan saja Pinky ikut tidur diatas tempat tidurnya.

Dan tak butuh waktu lama lagi, Sasuke akhirnya dapat terlelap lebih cepat karena rasa lelah yang dirasakannya setelah seharian telah bekerja.

.
.
.

Didalam tidurnya, Sasuke mengerutkan dahinya karena merasa terusik ketika ia merasakan tubuhnya sangat berat untuk digerakkan. Dan samar-samar seperti ada embusan-embusan angin di ceruk lehernya.

Karena semakin merasa terganggu, akhirnya Sasuke memutuskan untuk membuka kedua matanya meski rasa kantuk sebenarnya masih melanda.

Sasuke mengerjap-erjap dan menyipitkan kedua matanya ketika pandangannya masih kabur karena efek bangun tidur.

Dan ketika pandangannya sudah jelas. Sasuke merasa jantungnya kini seperti telah terjun bebas ketika melihat ada seorang perempuan asing di dalam kamarnya.

Dan jika tadi ia merasakan jantungnya terjun bebas, kini ia juga merasakan jika jantungnya telah hanyut entah kemana ketika mendapati bahwa perempuan asing itu sedang duduk di atas perutnya seraya tengah asyik mengendus-endus lehernya.

"GYAAAAA! KAU SIAPA?!"

TBC

Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi. Sorry for Typo. Arigato.

12-06-2020

@uchiharizkia

Pink CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang