Traktir

548 49 44
                                    

A\N : Maaf kalau gajelas. Kalau kalian menemukan typo dan kalimat yang tidak dimengerti komen, ya? belum aku baca ulang soalnya, hehehe

next, Eunha x Doyoung

Selamat membaca!

.
.
.
.
.

Jung Eunha x Allen Ma x Ham Wonjin
.
.
.
.
.

"BALIKIN MOBILAN AKU!" Suara teriakan nyaring anak lelaki itu membuat seluruh penjuru TK Cravity menoleh ke arahnya, Ham Wonjin, lelaki itu mencoba menggapai mobil mainan yang dipegang seseorang dengan mata berkaca seolah ingin menangis.

"UDAH AKU BILANG ENGGAK, YA ENGGAK," balas bocah asal LA itu, Allen Ma namanya. Dia sebenarnya sudah SD, tapi tengah bermain ke TK yang kebetulan berada di sebelah gedung kelasnya.

Tak lama kemudian, seorang gadis kecil menghampiri mereka dengan mata membelalak lucu dan pipi yang menggembung.

"KAK ALLEN BALIKIN PUNYA WONJIN!" gadis itu ikut berteriak tak kalah nyaring dengan kaki yang ikut melompat-lompat mencoba menggapai tangan Allen yang sedang berjinjit.

Di tempat lain, kedua bocah lelaki yang sedang bermain di bak pasir saling pandang dengan penuh tanya, mereka adalah Seongmin dan Hyeongjun.

"Mereka kenapa?" tanya Seongmin tapi tangannya masih sibuk menepuk-nepuk pasir.

Dengan polosnya Hyeongjun menjawab, "Mereka lagi lomba teriak, yang teriakannya kuat menang." Dan dengan bodohnya Seongmin mengangguk percaya sambil berbisik 'entar kapan-kapan aku ikut juga'.

Kembali lagi pada tiga bocah yang tengah berseteru, suara nyaring bersahut-sahutan sampai Wonjin, sang pemilik mobil mainan menutup muka dengan kedua tangan kemudian menangis.

Eunha sebagai temannya tentu saja tidak terima, masih dengan pipi yang menggembung dia mencubit perut sang kakak kelas.

"Kak Allen jelek! Wlee" lidahnya terulur tanda mengejek walau sebenarnya dia ingin ikut menangis karena Allen memelototinya.

Allen menghembuskan napasnya kesal. "Kamu tuh yang jelek! Udah jelek, gak bisa ngomong 'r' lagi, huuu~~"

Mulut Eunha terbungkam dengan otak yang berpikir, menyusun kalimat yang lebih pedas dari yang Allen bilang.

"Udah jelek, gak ada temen, suka gangguin olang lagi, dasar jelek!" Sehabis berteriak Eunha menoleh ke arah Wonjin yang masih betah menangis, bahunya bahkan sampai naik-turun karena sesenggukan.

Melihatnya, bibir Eunha melengkung ke bawah, kepalanya miring ke samping. "Jangan nangis, ental aku beliin es klim, deh."

Ingin tertawa sebenarnya Allen saat mendengar si cadel itu bicara tapi dia rasa kondisinya tidak memungkinkan untuk tertawa.

"Aku ... hiks ... gak dibolehin mama beli eskrim, hiks..."

Dan tawa Allen pun akhirnya pecah mendengarnya, kedua tangan miliknya memegang perut. Loh, mobilan milik Wonjin ke mana?

Sudah terlempar tadi saat dia spontan tertawa, nanti dia cari. Kalau tidak ada yasudah, mungkin diambil anak lain yang berarti bukan salahnya.

"Udah, aku traktir aja, aku kan SD. Uang jajan aku lebih banyak daripada kalian semua," tutur Allen mengelap sudut matanya yang berair.

Kedua bocah yang tingginya hampir sama itu menoleh, memandang Allen curiga, tadi nakal tiba-tiba baik. Apakah kakak ini kesurupan roh baik? Hm, patut dicurigai, pikir Eunha. Matanya memicing dengan jari yang mengetuk-ngetuk bibirnya, tanda bahwa dia tengah memperhitungkan sesuatu.

Always You [✔]Where stories live. Discover now