Teman Sementara

1.9K 79 55
                                    

.
.
.
.
.

Lee Felix x Jung Eunha
.
.
.
.
.

Lee Felix, lelaki asal Australia itu sedang berdiri di teras rumah sepupunya sendirian, menatap orang yang berlalu-lalang. Liburan musim panas tahun ini berbeda, biasanya dia akan tetap berada di negara kelahirannya, tapi tahun ini tidak, liburannya dihabiskan di rumah sang sepupu di negri tetangga, Indonesia. Nama sepupunya, Christopher Chan, lelaki yang kulitnya putih pucat macam vampir.

Hari ini seharusnya Chan mengajaknya berkeliling menggunakan sepeda, tapi sampai siang ini lelaki itu tak kunjung bangun dari tidurnya, mungkin itu efek karena tadi malam dia begadang hanya untung menyelesaikan permainan di ponsel pintarnya.

Jadi di sinilah Felix sekarang, meratapi nasibnya yang tak bisa apa-apa di negeri orang.

"Lix, ngapain di sini aja? Gak main?" tanya tantenya, Ibu Chan.

Felix diam sebentar mencoba menerjemahkan apa yang baru saja diucapkan oleh tantenya.

"Enggak familier sama daerahnya. Gak ada teman," jawab Felix pelan-pelan, takut perkataannya ada yang keliru.

Tantenya membulatkan mulutnya. "Tante bangunin Chan dulu aja kali, ya? Kasian kamu kalau berdiri doang di sini."

Tantenya berjalan masuk ke dalam rumah, meninggalkan Felix yang masih mencoba mengerti.

Felix seketika melotot. "GAK USAH TANTE!"

Felix menghela napas berat, lalu dengan pelan berjalan keluar area rumah, tenang saja, tak akan jauh-jauh. Nanti kalau jauh-jauh malah tersesat, kan tidak lucu kalau liburannya jadi suram, sesuram muka Changbin, muka tetangganya. Felix celingak-celinguk, jalanan hari ini sepi, padahal sedang liburan.

"Ngeliatin apa?"

Felix terlonjak kaget ketika tiba-tiba suara orang terdengar, ia membalikkan badan. Kakinya sedikit melangkah mundur, di depannya ada seseorang gadis, bergaun putih. Sebelumnya tadi dia kira hantu, tapi ternyata kakinya masih menapak. Lelaki Australia itu masih diam memandangi gadis tadi.

"Aku nggak pernah lihat kamu sebelumnya."

Masih diam.

"Kamu tuli?"

"Eh? Enggak, cuma lagi nerjemahin apa yang barusan kamu bilang aja."

"Aku gak pernah lihat kamu," ujar Eunha pelan-pelan agar Felix dapat mengerti. "Kamu anak baru, di sini?"

"Bukan, eum ... aku lagi liburan," Felix berujar putus-putus dengan mata yang melirik kesana-kemari.

Eunha mengangguk, menatap Felix dari atas ke bawah. Sepertinya anaknya baik.

Lengan itu terulur. "Mau menjadi temanku?"

Felix terkejut, anak di depannya tiba-tiba menyentakkan kata-kata dengan alis yang tertukik. Anak ini, penuh dengan kejutan.

"Kenapa tidak? Lee Felix, asal Australia, negri seberang," Suara berat Felix mengalun, Eunha mengangguk.

"Jung Eunha, asal Indonesia. Ada di sini karena ingin menghilangkan penat."

Sekilas dapat Felix lihat kilatan sendu di mata bulat itu. Ada sedikit luka tersirat yang membuat Felix sedikit penasaran, satu yang dapat disimpulkan otaknya, anak ini punya banyak hal yang tak terceritakan. Ya, setiap orang memang begitu, kan?

Always You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang