Perfect

620 43 43
                                    

A\N : kalau ada typo dan kalimat yang tidak bisa dimengerti bilang, ya? belum di revisi soalnya, happy reading semua!

.
.
.
.
.
Jung Eunha x Lee Dokyeom
.
.
.
.
.

Saat pertama kali bertemu dengan Eunha, Dokyeom berumur sepuluh tahun. Waktu itu mereka hanya bertukar sapa dan berbagi senyum canggung, dan setelahnya mereka jadi sering bertemu. Kata orang, itu takdir.

Di hari saat pertama kali bertemu, Dokyeom hanya duduk dengan badan tegap dan muka tegang di sebelah Eunha saking gugupnya, mengundang tawaan para orang tua, semuanya tertawa, bahkan kakak Eunha pun, Jung Hoseok tertawa hingga terjungkal ke belakang, sedangkan adiknya, Lee Sinbi ikut terkekeh pelan walau tak mengerti apapun. Kalau diingat-ingat itu adalah hari yang paling memalukan dari apa yang telah dia lakukan semenjak hidup 20 tahun di bumi ini.

Hari-hari setelahnya tak lagi seperti itu, dia mulai mencoba akrab, sebenarnya perintah ibunya. Jadi ya begitulah, dia selalu memulai percakapan karena Eunha masih terlalu gugup. Untuk bocah sepuluh tahun mereka membicarakan tentang kartun kesukaan mereka. Saat umur mereka beranjak 13 tahun, pembicaraan mereka tentu saja juga berubah, mereka lebih suka membicarakan tentang drama yang sedang trand dikalangan mereka.

Waktu itu, di saat ulang tahunnya yang 14 Eunha menghadiahinya sebuah jam tangan, tentu saja dia sangat bahagia. Itu salah satu incarannya saat itu, dan Eunha membelikannya. Dan tepat pada hari itu juga dia merasakan ribuan kupu-kupu yang terbang di perutnya. Ya, anak seumurannya tahu apa tentang itu, jadi dia mengabaikannya, mengira saat itu cacing di perutnya ikut bahagia karena makan enak.

Dan saat umurnya yang ke-16 dia baru mengerti, apa yang dia lakukan? Tentu saja hanya diam, mencoba menghilangkan perasannya dan mengalihkannya ke gadis bernama Choi Yuju, teman akrabnya di ekskul paduan suara. Tapi seperti yang orang-orang katakan, perasaan tidak bisa dipaksakan, jadi sekeras apapun dia mencobanya tak akan berhasil. Hatinya sudah dicuri Eunha, dan sampai sekarang dia masih diam, menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkannya.

Sayang di sayang, menurutnya tak ada hari yang tepat untuk mengungkapkannya. Dokyeom mencoba untuk dekat dengan gadis lain saat umurnya 19, dan akhirnya dekatlah dia dengan gadis satu jurusannya, Lalisa Manoban namanya, pemilik mata bulat itu berdarah campuran Thailand.

Tapi pertemanan mereka tak bertahan lama, Lisa pindah ke negeri ibunya, Lisa bilang alasannya karena sang ayah sering khawatir kalau dia berada jauh dari pandangan. Sebagai anak perempuan yang baik, Lisa menurutinya untuk pindah.

Lagi, hatinya kembali jatuh ke gadis Jung itu. Dunia sedang mempermainkannya rupanya, lihatlah, saat dia sudah berpindah hati, orang itu berpindah tempat pula. Memisahkan jarak diantara mereka untuk dekat, jadi mau bagaimana lagi, Eunha akan tetap menjadi perhentian terakhir hatinya, dan akan selamanya begitu.

"Kyeom, nanti anterin ke toko buku, ya? Aku mau beli buku yang dosen suruh!" pinta gadis itu memecah lamunan Dokyeom.

Pemuda Lee itu hanya merubah jarinya membentuk simbol 'oke'. Mereka berjalan berdampingan, kemarin ulang tahunnya, umurnya tak terasa beranjak 20. Banyak yang berubah di hidupnya, kecuali perasaan dan hubungannya dengan Eunha.

Banyak yang mengira mereka pacaran dan bertanya ini-itu, karena tak mau memperpanjang Eunha dan Dokyeom hanya mengangguk, dan membuat heboh satu universitas. Bayangkan, satu universitas heboh! Benar-benar daebak yeorobun.

Always You [✔]Where stories live. Discover now