Life in Queue

4 1 0
                                    

Menonton drama Korea sudah menjadi hobi banyak orang, termasuk saya. Meski cukup selektif menonton drama mana saja yang ada aktor bagusnya, tak jarang saya juga lebih melihat "isi" dari konten drama tersebut. Kisah percintaan sudah pasti ada di hampir seluruh drama Korea, tetapi belakangan mulai bermunculan drama-drama yang memberi pesan tentang ragam persoalan kehidupan. Sebenarnya drama seperti ini sudah lama diterapkan oleh negara tetangganya, Jepang. Selalu ada pelajaran hidup yang bisa diambil dari menonton dorama mereka.

Beberapa waktu lalu, saya menonton drama Black Dog yang pemeran utamanya Seo Hyun Jin dan Ra Mi Ran. Keduanya sudah pernah memenangkan penghargaan bergengsi untuk aktor terbaik. Drama itu menceritakan tentang peran guru honorer di suatu sekolah yang berjuang untuk menjadi guru tetap. Ia menghadapi banyak permasalahan selama di sekolah itu, baik dengan guru lain maupun dengan murid. Meski ada juga pengalaman menyenangkan, namun perjuangannya menunjukkan betapa kita pun tidak boleh menyerah begitu saja.

Saat tidak disukai oleh seorang guru, bukannya menghindar, ia malah mendekati guru itu dengan membalasnya berbuat baik. Tidak membalasnya dengan perlakuan buruk, juga tidak memperburuk keadaan. Ia bahkan membantu guru tersebut dengan menjadi asisten pengajar di sekolah. Ia membantu membuat presentasi dan mencari referensi materi pelajaran di kelas. Usahanya pun membuahkan hasil. Si guru menyebalkan malah berbalik menyukainya dan mulai membantu. Mereka akhirnya bekerja sama dalam berbagai hal.

Perjalanan hidup seseorang pasti mengalami naik dan turun. Kemungkinan-kemungkinan pun sebenarnya sudah bisa diprediksi, tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri jika kejadian buruk menimpa kita. Dan bagaimana juga kita mempersiapkan diri untuk menerima banyak kebaikan yang terjadi. Tidak perlu sombong, tidak perlu berkecil hati. Semuanya adalah fase hidup yang mau tidak mau harus dijalani. Satu-satunya cara adalah dengan bersiap diri untuk menghadapi segala hal di kehidupan ini.

Ada narasi bagus dalam drama Black Dog yang saya catat. Narasi ini muncul di episode 7.

"Life is much more like you stand in line, waiting for the bus. Waiting for your turn come out. Maybe this time isn't your turn yet. But later."


Saya setuju. Kehidupan ini terkadang seperti kita sedang mengantri datangnya bus yang akan mengantarkan kita pada tujuan-tujuan individu. Beberapa dari kita punya tujuan yang sama dan mengantri di tempat yang sama. Kadang kita mengantri di tempat yang sama tetapi berbeda tujuan. Namun tak semua bus kosong, ada kalanya bus sudah penuh, hanya bisa sedikit orang yang naik. Hingga kita harus menunggu kedatangan bus selanjutnya. Lalu kita akan mengantri lagi dengan sabar dan menunggu kesempatan berikutnya. Atau berpindah ke halte lain, atau justru menggunakan kendaraan lain.

Ketika bus yang datang memang sudah penuh, mungkin belum saatnya untuk kita naik. Tapi nanti, saat ada bus yang tepat, kita pasti akan naik dan sampai ke tujuan. Begitu juga saat kita pindah halte atau pindah kendaraan lain. Bagaimana pun cara kita menempuh tujuan, pada akhirnya kita akan sampai di tempat yang kita inginkan. Ada orang yang lebih dulu naik, ada orang yang belakangan naik. Tapi ada juga yang tidak pernah naik. Karena takut, ragu, atau memang belum mendapatkan kesempatan.

Tetaplah bersemangat, tetaplah berjuang dan berusaha. Kelak akan datang waktu yang tepat untuk kita mengarungi jalan kehidupan yang seharusnya. Tak perlu menyesal jika sudah berusaha. Menyesal-lah jika tidak berusaha sama sekali. Menyesal-lah ketika kita tidak melakukan apa-apa. Menyesal-lah ketika kita tidak melakukan sebaik yang kita mampu. Tidak akan ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Kita hanya perlu menjalani hari dengan sepenuh hati.




copyright :

ginnmariana

2020

Things I Learn : About Life, Love, and WisdomWhere stories live. Discover now