4 Pelajaran Hidup dari Film Animasi "SOUL"

1 0 0
                                    

"SOUL" adalah film animasi yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures. Menceritakan tentang seorang guru musik bernama Joe, yang punya mimpi untuk bisa berkarir dalam musik jazz. Tapi tepat sebelum mimpinya terwujud, dia tiba-tiba mati. Begitu sampai di alam akhirat, arwahnya kabur karena tidak mau menerima kenyataan dan dia merasa masih punya waktu di dunia. Saat kabur, dia tak sengaja jatuh ke tempat para "soul" atau jiwa-jiwa berada. Tempat dimana mereka bersiap sebelum terjun ke dunia.

Joe juga tak sengaja tiba-tiba menjadi mentor untuk Jiwa No. 22 yang bertugas untuk membantunya mencari "spark" atau passionnya sebagai bekal untuk terlahir ke bumi dalam wujud manusia. Sementara si Jiwa No. 22 sama sekali tidak ingin turun ke bumi, karena dia merasa hidup menjadi manusia itu tidak ada artinya. Karena cepat atau lambat akhirnya manusia akan mati juga. Jadi menurutnya, untuk apa hidup kalau hanya untuk mati saja. Dan Jiwa No. 22 lebih memilih untuk tetap di alamnya, melakukan rutinitas seperti biasa.

Namun saat mereka berdua tak sengaja jatuh ke bumi, arwah Joe masuk malah ke dalam tubuh kucing. Sementara si No. 22 masuk ke dalam tubuh Joe. Dari kejadian tak terduga inilah, berawal pelajaran hidup yang sesungguhnya.

Ada empat pelajaran hidup yang bisa diambil dari film "Soul"

1. Passion yang Sesungguhnya Berasal dari Hati

Beruntunglah kalian yang sudah menemukan "spark"-nya, sehingga tujuan hidup di dunia ini sudah jelas arahnya ke mana dan tinggal dibarengi dengan passion yang ada. Tapi buat mereka yang tidak tahu atau belum menemukan "spark"-nya seperti si No. 22 pasti kebingungan. Maka passion memang harus dicari, setelah itu barulah kehidupan ini bisa menjadi lebih bermakna. Jika tidak menemukan passion dalam bidang seni, mungkin dalam bidang science, atau bidang fotografi, atau bahkan bidang keagamaan. Apapun itu, selama kita masih bernapas, carilah apa yang membuat kita semangat menjalani hidup ini. Carilah alasan kenapa kita ingin hidup. Setelah mencari, maka jalanilah passion kita dengan sepenuh hati. 

2. Mimpi Itu Tidak Selalu Memuaskan dan Membahagiakan

Pasti ada yang pernah mengalami kejadian seperti Joe. Impiannya untuk bisa bermain jazz dengan band terkenal sudah terpenuhi, tapi ternyata rasanya biasa saja. Keinginannya yang kuat untuk kabur dari kematian seperti sia-sia, yang pada akhirnya membuat dia pasrah untuk menerima takdir kalau dia seharusnya sudah mati. Sebaliknya, si Jiwa No. 22 malah menemukan apa yang membuatnya bahagia setelah dia turun ke bumi. Ternyata apa yang selama ini dia bayangkan bahwa kehidupan itu tidak memiliki arti, justru banyak hal telah meninggalkan jejak yang mendalam di hatinya. 

3. Kebahagiaan Itu Berasal dari dalam Diri dan dari Hal-Hal Kecil

Joe bingung kenapa pizza yang sehari-hari dia makan, begitu meninggalkan kesan yang mendalam di hati si No. 22. Joe bingung kenapa banyak hal yang tidak dia ketahui dari tukang cukur yang selama ini menata rambutnya. Joe juga bingung kenapa biji maple yang jatuh dari pohon bisa terlihat menarik di mata si No. 22. Apalagi memukul besi di pinggir jalan, atau merasa senang karena adanya udara yang muncul dari saluran air, bagi Joe itu adalah keseharian yang sangat biasa. Kita juga sering berpikir bahwa kebahagiaan itu adalah saat kita meraih mimpi, saat kita mendapatkan apa yang kita inginkan, atau tentang segala sesuatu yang berada di masa depan. Padahal banyak yang bisa menjadi sumber kebahagiaan meski itu hal-hal kecil seperti yang si No. 22 lakukan. Kebahagiaan itu harus kita sendiri yang ciptakan. Kebahagiaan itu harus selalu ada setiap saat. Tidak perlu menunggu nanti, tapi sekarang, saat ini juga. Dimulai dari dalam diri seperti bahagia masih bisa bernapas, dan dari hal-hal kecil seperti masih punya tempat untuk berteduh. Karena tidak ada yang tahu sampai kapan kita akan hidup. Dan jika kita hanya menunggu sampai impian kita tercapai, atau menunggu orang lain membahagiakan kita, kita akan sulit merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.

4. Jalani Hidup dengan Penuh Makna 

"I'm going to live every minute" menjadi kalimat penutup Joe di akhir film "Soul". Kalimat itu menjadi kesimpulan sekaligus menampar kita yang lupa akan arti kehidupan yang seharusnya. Seringkali kita mengabaikan waktu, kejadian, benda, bahkan orang untuk sesuatu yang tidak kita sadari bahwa mungkin saja kita kehilangan kesempatan untuk lebih memaknai hadirnya mereka di dalam kehidupan kita. Kita harus menjalani hidup dengan penuh makna di setiap menitnya, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Kita juga harus menjalani kehidupan ini dengan berani, dengan pikiran terbuka, dengan menikmati segala hal yang ditawarkan oleh kehidupan, serta menjauhi segala prasangka. Tentukan apa yang penting dalam hidup kita, lalu berbuat baiklah kepada sesama, dan jalani segala rintangan dengan penuh kesiapan.


Selain yang sudah dijabarkan, kira-kira pelajaran hidup apa lagi yang kalian dapatkan dari film "Soul" ini?


=====


copyright: GINNMARIANA2021

sudah diupload ke Youtube:

https://youtu.be/clJr6zbslGc

Things I Learn : About Life, Love, and WisdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang