38. Bantuan Tak Terduga

1.8K 378 181
                                    

Anggra akhirnya kembali ke rumah setelah dua hari ia tak pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anggra akhirnya kembali ke rumah setelah dua hari ia tak pulang.

Seragam yang ia kenakan sudah bau keringat bercampur dengan bau terik matahari.

Hingga saat ini belum ada instruksi apa-apa dari Werel, ia sudah mengirimkan pesan menanyakan kabar gadis itu namun tak kunjung mendapat balasan.

Anggra memarkirkan mobilnya di garasi, lalu melihat ke kaca di dalam mobil untuk memperbaiki penampilan yang terlihat sangat kacau. Sebuah pantangan bagi Anggra pulang ke rumah dengan tampilan kusut tak terurus, karena sudah pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan dari Ibu atau Arimbi.

"Assalamu'laikum," ujarnya lesu. Mendengar suara Anggra dari arah ruang tamu, Diniatri-ibu Anggra segera keluar menghampiri putra sulungnya dan meninggalkan masakannya begitu saja, "Mas Anggra sudah pulang?"

Anggra berusaha tersenyum hangat dan mencium tangan Diniatri, "Mas, sudah ndak tidur berapa lama? Kantung matanya loh," tanya Diniatri sembari mengelus pipi Anggra, bukannya menjawab ia justru berusaha mengalihkan pembicaraan. "Baunya enak, Ibuk lagi masak apa? Mas jadi laper nih,"

"Kesukaan Mas Anggra, sana bersih-bersih dulu nanti Ibuk panggil kalo sudah mateng." Anggra mengangguk dan berlalu memasuki kamarnya.

"MASSS!!!" Arimbi keluar kamar dengan bau parfum strawberry yang menyeruak ke penciuman Anggra, tanpa pikir panjang gadis itu berlari untuk memeluk Mas kesayangannya dengan manja.

"MASSS!!!" Arimbi keluar kamar dengan bau parfum strawberry yang menyeruak ke penciuman Anggra, tanpa pikir panjang gadis itu berlari untuk memeluk Mas kesayangannya dengan manja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wes kuaaangen aku loh, Mas."

"Halah, ada maunya kan? Kenapa? Jajan mu habis? Mau beli make-up? Tas? Baju?" tanya Anggra bertubi-tubi sembari membuka seragam dan menyisakan kaos putih polos di badannya, mendengar Anggra berkata demikian, Arimbi cemberut. "Sembarangan, orang kangennya tulus og,"

Anggra tertawa ringan, ia mengacak rambut sang Adik sebelum memasuki kamar mandi.

Betapa terkejutnya Anggra saat keluar dari kamar mandi, melihat Arimbi masih saja tidur di kasurnya sembari bermain ponsel dan juga Diniatri yang sudah membawa nampan berisi makanan kesukaan Anggra.

"Loh, kan Mas Anggra bisa ambil sendiri,"

"Ya ndak apa-apa, toh? Ibuk ngerti Mas Anggra lagi capek banget, sini.." hati Anggra seketika menghangat, ia membuang handuknya sembarangan lalu duduk di karpet di mana Ibunya sudah menghidangkan makanan, lalu mulai makan dengan lahap.

THE ANGEL NUMBER 110Where stories live. Discover now