~Kenangan dan Badai~

1.5K 173 23
                                    

JREEEEEEENG!

Update kedua hari ini! Ok, nggak usah panjang-panjang. Di sini author mencoba mengejar waktu tayangnya aja. Maksudnya itu, keknya author kebanyakan bacot di episode-episode sebelumnya deh!

Makanya itu, buktinya di chapter ke-25 yang tadi pagi aja, umur Athy tuh masih 7 tahun lho gaes! Sedangkan konflik utamanya itu ya, sekitar umur.....(no spoiler)

Nah karena itulah, author mencoba ngebut nulis ceritanya. Mungkin ntar malem bakal ada update ketiga.

Awokawokawok.

Sebenernya alasan author ngebut itu karena takut kalian bosen Ama ceritanya yang kagak ada konfliknya, berasa kek cerita slice of life.

Nah kan, banyak bacot lagi. Udah deh intinya gitu. Anggap aja ini bonus update.

Dan selamat membaca!

.
.
.

Keesokan harinya

Tepat setelah sarapan bersama papa, aku dan Lily kembali ke Istana Emerald untuk bersiap-siap. Di sepanjang jalan, Lily bercerita pada ku bahwa malam hari Felix datang meminta Lily untuk membawa gaun tidur ku. Lily bilang kalau dia sangat bingung saat itu. Namun, dia hanya mengangguk dan melaksanakannya.

Aku terkekeh geli mendengar cerita Lily. Ketika kami sampai di Istana Emerald, aku segera menuju kamar mandi. Lily dan Hannah membantu ku bersiap-siap.

"Anda mau memakai gaun apa Tuan Putri?" Hannah membuka lemari pakaian ku.

"Karena hari ini Athy akan menghabiskan waktu dengan papa, Athy mau memakai gaun dari papa."

Hannah menatap ku bingung. Dia bertanya pada ku bukankah semua gaun Tuan Putri itu dari Yang Mulia, begitu. Aku terkekeh pelan, Hannah belum tahu cerita ini ya?

"Tidak semua gaun di sana dari Yang Mulia, Hannah."

Hannah diam mendengar perkataan Lily. Lily tersenyum, "beberapa di antaranya hadiah dari Tuan Penyihir."

"He? Dari Tuan Penyihir?" Hannah setengah berteriak tidak percaya.

Kenapa dia setidak percaya itu sih? Bukannya pandangan warga istana tentang Lucas itu sangat baik ya? Lagipula yang tahu bahwa sikap Lucas kurang ajar dan narsis hanya aku dan Seth.

Aku menghampiri Hannah dan melihat isi lemari ku. Aku tersentak kaget, lemari ku hampir penuh. Aku menoleh ke arah Lily yang tersenyum.

"Lily. Sudah berapa kali Lucas mengirim gaun?" aku sungguh bingung saat ini.

"Kalau dengan pagi ini, sepertinya sudah dua puluh kali. Pagi ini beliau mengirim dua gaun."

Aku dan Hannah melongo. Lucas kalau memberi ku hadiah tidak main-main. Sebelas-dua belas dengan papa.

Aku mengambil gaun pemberian papa dan memberikannya pada Lily. Tanpa buang waktu, mereka berdua membantu ku memakai gaun tersebut.

Chance (WMMAP FANFIC) || S1✓ [REVISI]Where stories live. Discover now