2~Lily [Edited]

2.7K 229 3
                                    

Edited

"Tapi, bagaimana caranya?"

Aku terdiam menyadari kebodohanku sendiri dan mengacak-acak rambut dengan frustasi. Aku belum memikirkan cara untuk kabur!

Kalau mau kabur, paling tidak harus punya bekal uang. Mungkin mengambil beberapa permata di Istana Ruby bukanlah hal yang sulit. Maka, masalah keuangan beres.

Masalah selanjutnya adalah mencari cara keluar dari istana. Lingkungan istana sudah pasti dijaga oleh belasan atau mungkin puluhan penjaga. Lantas, aku mau kabur lewat mana?

Kugelengkan kepalaku pelan. Masih ada empat belas tahun lagi sebelum usiaku mencapai delapan belas. Dengan waktu sebanyak itu, aku bisa memikirkan caranya dengan matang. Baiklah, mungkin itu saja.

Disaat aku memikirkan semua kemungkinan untuk kabur, pintu kamarku berderik.

KRIEET!

'Mampus aku! Ada yang datang!' ucap ku dalam hati dengan paniknya.

Aku diam di posisi, terlalu takut untuk berbalik. Siapa yang membuka pintunya?

"Astaga, Tuan Putri?" suara seorang wanita.

Aku berbalik, perlahan-lahan tampaklah sosok orang yang telah masuk ke kamarku. Seorang wanita dengan rambut cokelat disanggul dan mata biru langit menatapku dengan kaget. Aku hanya tersenyum kecut sebagai balasannya.

Dia adalah Lilian York. Dalam novel Lovely Princess, dialah satu-satunya orang yang mengklaim bahwa Athanasia tidak bersalah sampai akhir. Karena hal inilah, Lilian York dijatuhi hukuman mati akubat bersekongkol dengan seorang penjahat.

Mengesampingkan tentang rumor yang ada di Istana Ruby tentang arwah gentayangan para selir yang dibantai, Lilian bersikeras ingin menjadi pengasuh Athanasia. Alasan dari kemauannya ini adalah ibunya Athanasia, Diana.

Lilian sangat kagum dengan Diana yang jiwanya amat bebas. Dia menghormati Diana meskipun status sosialnya lebih tinggi daripada Diana sendiri. Mereka bahkan berteman akrab sampai akhir hayatnya Diana.

Diana meninggal setelah melahirkan Athanasia. Saat itulah, Claude membantai semua selir di Istana Ruby dan memberikan istana tersebut pada Athanasia.

Omong-omong, Diana adalah seorang penari dari Siadona. Dia diundang ke istana untuk menghibur para tamu pada sebuah pesta. Kecantikannya yang dapat membuat hati semua orang terpukau akhirnya menarik perhatian Claude. Saat itulah status Diana berubah menjadi seorang selir.

Namun saat Diana tengah mengandung, Claude melupakannya. Kemudian Diana menemui ajalnya  saat melahirkan Athanasia yang sekarang adalah diriku. Sampai sekarang aku penasaran Diana itu seperti apa.

"Tuan Putri kenapa belum tidur?" Lilian, atau biasa kupanggil Lily, menghampiriku dan menggendongku.

Masih memasang senyum kecut dan tidak menjawab, Lily memutuskan untuk membaringkanku di kasur.

"Tuan Putri kenapa belum tidur?" Lily bertanya lagi, kali ini dengan nada lembut. Sebelumnya, dia terdengar agak panik.

Aku menunduk, menghindari tatapan hangatnya dan mengabaikan pertanyaannya. Entah kenapa, aku merasa bersalah pada Lily. Karena membelaku habis-habisan, Lily akan dihukum mati oleh Claude b******an itu. Claude itu benar-benar psikopat!

"Lily ..." aku memutuskan untuk buka suara, "Athy mimpi buruk."

Ah, Athy adalah nama panggilan yang kuberikan untuk diriku sendiri. Menurutku panggilan itu lebih cocok untukku. Walau mungkin terdengar tidak pantas jika tahu umur mental ku, setidaknya itu imut dan tidak terlalu formal.

Chance (WMMAP FANFIC) || S1✓ [REVISI]Where stories live. Discover now