Untungnya,aku hampir ditabrak olehnya.
Untungnya,aku bisa bertemu dengannya.
Untungnya,aku bisa mengenalnya.Dan pada saat itu juga,aku langsung jatuh cinta padanya.
Ntahlah,perasaan memang sulit untuk dikatakan oleh kata kata maupun tulisan.Ketika malam yang gelap dan sunyi itu,dia hampir menabrak-ku.
Aku yang tak berhati hati saat itu,pada malam yang gelap dapat bertemu dengan sang cahaya hidupku.Tuhan,bisakah kau mengirim dia hanya untuk ku saja?
Sungguh,aku tak ingin berbagi pada siapapun.Aku menyukainya.
Aku mencintainya.
Aku menyayanginya.
Aku ingin dia terlahir hanya untuk ku saja.Egois memang,tapi hati ku sangat tak rela jika dia bersama orang lain.
Tuhan,dapatkah aku memilikinya hingga ujung akhir nyawaku nanti?
Aku sangat berharap jika dia juga memiliki keinginan sepertiku.
Saling memiliki.
Aku,Kamu,dan Malam.
Sungguh perpaduan yang sempurna.
Aku seperti tak ingin adanya matahari,dia bisa saja menghancurkan malam kita.
I love you.
Aku harap kamu katakan I love you too.
YOU ARE READING
Rembulan
Teen Fiction••• Hidup yang gelap akan diterangi oleh setitik cahaya. Gelap gulita,bagaikan tak ada kehidupan. Tak ada cahaya yang datang menyinarinya kala itu. Tidak ada siapapun yang ingin berteman dengan kegelapan. Wajar saja,kegelapan sangat menakutkan. Mala...