"Mau bicara apa?" tanya Rachel dingin pada sosok Baekhyun Gavin Imanuel.

"Kamu beneran balikan sama Sehun?"

Rachel mengangguk mantap. "Iya."

"Aku tahu kamu marah karena kejadian kemarin. Tapi--"

"Nggak pa-pa. Nggak ada yang perlu Kak Baekhyun sesali atau merasa nggak enak."

"Masalah sepatu itu ak--"

"Itu juga nggak pa-pa. Aku nggak tahu kalau ternyata Kak Baekhyun nolak sepatu pemberian aku, tapi malah pilih sepatu dengan model dan warna yang sama pas Kak Baekhyun lagi di sana sama Chaeri. Aku yang justru minta maaf."

"Maaf karena aku nggak jadi kasih sepatu pengganti. Aku malah kasih sepatunya buat Sehun. Dan dia suka banget sama sepatunya. Makasih karena udah nolak sepatu pemberian aku. Di situ aku bisa lihat siapa yang mampu menghargai dan siapa yang tidak."

"Achell ...."

"Bisa Kak Baekhyun jangan panggil aku kayak gitu? Soalnya nama itu pemberian dari Sehun."

"Aku tahu kamu marah sama aku."

"Kalau tahu, kenapa masih di sini?"

Baekhyun diam. Rachel yang ada di hadapannya saat ini adalah Rachel yang berbeda dari biasanya.

"Aku mau minta maaf. Aku sama Chaeri nggak pu--"

"Jangan munafik. Cuma karena aku terjebak sama Sehun, apa perlu Kak Baekhyun balas dendam di belakang?"

Baekhyun mengepalkan tangannya. "Balas dendam? Aku nggak pernah berniat lakuin hal itu."

"Terus?"

"Aku cuma butuh seseorang. Siapa yang bisa lihat pacar sendiri jadian sama orang lain?"

Rachel menatap Baekhyun dengan tatapan dinginnya. "Bukannya Kak Baekhyun setuju-setuju aja selama ini? Pas Sehun datang di aku, ngancam aku pakai foto aku waktu ke club demi supaya aku nerima dia jadi pacar aku, Kak Baekhyun di mana?"

Lagi dan lagi Baekhyun diam.

"Aku nggak pernah bisa mengadu masalah aku sama Kak Baekhyun. Harusnya Kak Baekhyun kenal aku. Kita pacaran nggak sebentar, Kak."

"Udah aku bilang di awal kalau seharusnya kita publikasikan hubungan kita."

"Apa perlunya itu?"

"Itu perlu, Rachel. Kalau seandainya hubungan kita dipublikasikan, Sehun nggak mungkin ngejar kamu."

Rachel semakin mengepalkan tangannya. "Kayaknya Kak Baekhyun udah keterlaluan. Tiga tahun sama Kak Baekhyun adalah hal yang paling membahagiakan tapi penuh derita."

Kedua mata Rachel mulai berkaca-kaca. "Aku hanya cewek miskin yang kebetulan jatuh cinta sama cowok kaya. Mirisnya, keluarga Kak Baekhyun nggak pernah bisa terima fakta itu. Fakta bahwa cewek miskin ini cinta sama anak mereka."

"Publikasikan? Tanpa dipublikasikan aku aja dihina sana-sini sama keluarga Kak Baekhyun. Demi untuk Kak Baekhyun. Demi untuk sama Kak Baekhyun yang ngaku cinta sama aku, aku rela dihina dan dicaci. Selama tiga tahun aku terima semua itu. Lantas bagaimana kalau hubungan kita yang tidak pernah direstui ini dipublikasikan?" Rachel mulai berapi-api. Air matanya mulai mengalir.

"Sehun juga kaya, Kak. Bedanya, dia suka manfaatin posisi orangtuanya buat dapat yang ia mau. Kak Baekhyun sendiri? Kak Baekhyun beda. Kak Baekhyun mandiri, kerja keras, dan tidak pernah bergantung sama kekayaan mereka. Aku cukup tahu diri untuk itu. Selain jadi pacarnya Sehun, aku bisa apa? Aku sendiri hanya cewek miskin yang kebetulan punya pacar kaya yang mandiri."

"Chell ...."

"Udahin aja semuanya, Kak. Kita tuh yang sebenarnya paling toxic di sini. Kasihan Sehun. Dia nggak tahu kalau aku pacar orang."

"Apa?"

Baekhyun maupun Rachel menoleh, menemukan sosok Chiara berdiri di sana dengan air matanya yang mengalir.

***
B e r s a m b u n g

Tim yang udah paham atau yang gagal paham?

Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔Where stories live. Discover now