DUAPULUH DUA

194 20 2
                                    

Pagi itu, Yooran pergi kekampus duluan. Ia memiliki kelas yang berbeda dengan Mirae. Mirae masih berlayar di lautan mimpinya, walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Setelah kejadian kemarin malam, Yooran menjadi sangat bungkam. Mirae menghargai itu sebagai salah satu privasi bagi Yooran. Mirae tahu bahwa Yooran memiliki seorang kakak yang tidak berlaku baik pada gadis itu, hanya saja ia tidak menyangka akan melihat adegan brutal itu dengan mata kepalanya sendiri. Yooran pulang sangat larut malam semalam, ia pergi untuk menenangkan diri bersama Jungkook entah kemana. Yang Mirae tahu, Yooran pulang keasrama dengan mata sembab dan sedikit bengkak. Entah berapa lama gadis itu menangis, namun beruntung ia pulang dengan selamat semalam. Mirae sangat khawatir dan hampir mencari ke seluruh penjuru kampus sesaat sebelum Yooran kembali keasrama.

Ponsel di samping bantal Mirae bergetar, awalnya ia tidak menghiraukannya namun lama-kelamaan ponselnya terus bergetar dan itu sangat mengganggu waktu tidur Mirae. Mirae mendengus kesal. Dengan mata yang masih samar, ia melihat ke ponselnya. Nama Kim Taehyung muncul setelah ia memincingkan matanya berkali-kali.

"Halo.." Mirae yang dalam keadaan setengah sadar mencoba untuk berbicara. Gadis itu menguap beberapa kali sambil menarik selimut tebalnya kebahu.

"Halo Mirae. Kau dimana? Apa kau kuliah hari ini?"

"Aku ada kelas jam 2 siang nanti. Kenapa Oppa?"

"Tidak, aku hanya bertanya. Bagaimana dengan Yooran? Aku ingin menagih janjinya untuk mentraktir ku makanan enak saat ia sudah sembuh."

"Oh... Itu? Yooran sudah pergi ke kampus. Aku dan dia memiliki jadwal berbeda hari ini."

"Oh... Begitu ya. Bisakah aku meminta nomor ponsel Yooran?"

"Iyaa... Baiklah." Mirae dengan mata yang masih terpejam menuruti permintaan Taehyung. Siapa yang bisa menolak permintaan pemuda setampan Taehyung.

"Oke. Terima kasih."

Sambungan telpon terputus. Mirae dengan mata yang masih setengah tertutup mengirimkan nomor ponsel Yooran langsung kepada Taehyung lalu meletakkan kasar ponsel nya itu didekatnya. Ia kembali meringkuk dibalik selimut. Mencoba kembali ke alam mimpi yang tadi sempat terjeda karena telpon dari Taehyung.

"Haaahhh... Aku berharap Yooran dan Taehyung Oppa bisa berkencan." Guman Mirae.

v

Kelas Yooran telah selesai. Ia melangkah gontai sambil membawa beberapa buku ditangannya. Ia menyapa beberapa temannya dan mengumbar senyum manis kepada beberapa senior yang lewat. Mendengar dosen berbicara benar-benar menguras tenaga Yooran.

"Yooran-ah." Kim Namjoon yang berada beberapa meter didepan Yooran melambaikan tangan dan tersenyum sambil berjalan menuju gadis itu.

"O... Sunbae. Annyeonhaseo." Yooran membungkuk kecil.

Kim Namjoon tersenyum manis. Ia melirik ke beberapa judul buku yang ada ditangan Yooran, " Pelajaran professor Baek ya?"

Yooran mengangguk.

"Aku dengar kau masuk rumah sakit beberapa hari yang lalu. Apakah kau sudah membaik?"

"Iya sunbae. Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan sunbae? Apa sudah siap untuk ujian akhir? Ah... Sunbae kan jenius, tidak ada yang harus dikhawatirkan."

"Yaa... Jangan begitu. Otakku juga ada batasannya." Namjoon tertawa kecil.

"Kau sudah makan siang? Bagaimana kalau kita kekantin?"

Yooran mengangguk, mereka berjalan kekantin bersama sambil bercerita beberapa hal.

Sesampainya mereka di kantin, mereka langsung memesan makanan. Yooran dengan daging tumis dan Namjoon dengan pastanya. Namjoon membayar makanan mereka berdua. Awalnya Yooran menolak, namun Namjoon tetap memaksa dan mau tidak mau gadis itu menurut. Mereka segera membawa makanan dengan nampan dan memilih meja untuk ditempati.

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Onde histórias criam vida. Descubra agora