SEPULUH

235 29 3
                                    

Jungkook memarkirkan mobilnya didepan rumah dengan pagar bata tinggi. Rumah yang tampak tidak terlalu luas. Sederhana namun klasik. Jungkook masuk melalui gerbang hitam tinggi dan langsung berjalan kebangunan rumah. Beberapa lampu taman tampak menerangi langkah Jungkook. Pintu masuk hanya berjarak 6 meter dari gerbang tinggi itu. Rumah itu tampak lengang tak berpenghuni. Jungkook menarik nafas sambil memegang gagang pintu rumah. Sesaat kemudian ia membuka pintu dan melangkah masuk kedalam. Ia membuka sepatunya dan menggantikannya dengan sandal rumah.

"Kau darimana saja? Kenapa baru pulang?" Seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan menghampiri Jungkook. Jungkook langsung membukuk.

"Maaf Eomma, aku mengerjakan tugas dengan temanku tadi."

"Kau mengerjakan tugas atau bermain game di warnet?" Goda wanita itu. Ia tahu betul watak anaknya. Mana mungkin ia lebih memilih buku pelajaran dibandingkan dengan game kesayangannya.

Jungkook tersenyum lebar. "Ah.. Eomma. Hanya beberapa ronde kok." Ia dan Yooran pergi ke perpustakaan setelah menghabiskan makanan lezat dikantin. Seperti biasa, Yooran dengan tumpukan tugasnya dan Jungkook dengan pertempuran ditangannya.

"Kau seharusnya mencari gadis yang bisa kau kencani, jangan hanya mengencani game mu itu saja." Ibu Jungkook berjalan menuju sofa yang berada tak jauh dari mereka. Ia mengambil majalah wanita ternama dan membolak-balik halamannya.

"Aku tahu. Aku sudah memilikinya ibu."

Ibu Jungkook terlonjak kaget. "Sungguh? Siapa namanya? Atau kau hanya mengarang saja pada ibumu ini."

Jungkook berjalan menjauh menuju kamarnya yang ada dilantai dua. Ia menaiki 3 anak tangga dan berhenti lalu menatap ibunya.

"Namanya Han Yooran, mahasiswa departemen administrasi dan bisnis di kampusku." Jungkook melanjutkan menaiki anak tangga.

"Sungguh? Wah... Anak itu punya pacar sungguhan? Daebak!" Bisik ibu Jungkook. Ia berjalan menuju anak tangga tempat anaknya menghilang tadi.

"Jungkook-ah... Kau sungguh punya pacar kan?" Teriak wanita itu dari bawah. Tak ada sahutan.

"Wah... Luar biasa. Putraku akhirnya punya pacar setelah sekian lama. Gadis itu pasti sangat istimewa hingga bisa membuat Jungkook berubah." Wajah wanita itu sangat sumringah. Ia bahkan melompat-lompat kecil sanking senangnya.

Jungkook sebenarnya belum masuk ke kamar. Ia bersandar didinding dekat tangga. Ia bisa mendengar suara bahagia ibunya. Senyum manis Jungkook terpancar dari wajahnya. Melihat ibunya senang dengan kata-katanya barusan benar-benar membuat Jungkook bahagia.

"Jungkook-ah... Turunlah setelah mandi. Ibu akan buatkan daging panggang kesukaanmu." Ibu Jungkook berteriak dari bawah.

"Iya bu..."

Wajah Jungkook berubah merah diiringi dengan senyum yang merekah lebar diwajahnya. Pikirannya melayang membayangkan hal manis yang terlintas dibenaknya. Ah... sudahlah. Itu hanya imajinasi. Akan lebih baik jika itu adalah kenyataan kan?

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang