"Tuh lo liat kan, Al mah baik ke gue gak kayak lo, pelit."

Clarissa yang tak terima dengan perkataan galih. Berujar,
"heh Al tuh lagi males sama lo, jadi dari pada dia nolak terus seharian ditempelin lo yang kek anak ayam ke indungnya!"

"Dih enak aja tuh mulut nyorocos!"

Dan terjadilah adu bacot antara Clarissa dan galih tentang Al yang berbaik hati memberikan baksonya ke galih.

Ya, bakso Al kembali di abaikan. Kasihan ya baksonya di abaikan melulu.

Mereka pun kembali berbincang-bincang menghiraukan Clarissa dan galih yang masih bertengkar.

'kriiingggg'

Bel tanda masuk berbunyi. Siswa dan siswi berhamburan masuk kekelas, begitu juga dengan mereka. Galih dan Clarissa akhirnya berhenti bertingkar saat mereka berpisah ke arah kelasnya masing-masing. Sedangkan Fadlan dan vino masih di kantin. Yah biasa lah anak badboy.

Clarissa dan Al sekelas karena itu mereka berjalan sama arah, tapi tak berjalan beriringan karena Clarissa takut dengan Al yang tampangnya dingin yang berjalan sedikit cepat darinya.

Pelajaran sudah di mulai tetapi Al tak bisa fokus, ia kembali ngelamun dengan pikiran yang bercabang. Al selalu memikirkan Ell, lebih tepatnya semua hal yang diceritakan oleh cewek tersebut. Ternyata apa yang dia takutkan selama ini justru datang lebih cepat.

---

Bel pulang berbunyi. Al menchat Ell agar pulang bareng dengannya.

Ell berada di depan kelasnya menunggu kehadiran Al yang memang beberapa menit lalu memberinya pesan.

"Ell, gue balik duluan ya. Btw kok nunggunya di sini? Nggak di depan gerbang?" Raquel heran, biasanya Ell akan menunggu jemputannya di gerbang sekolah tetapi kini cewek itu mengatakan akan menunggu di depan kelas.

Saat Ell ingin menjawab, Al datang kearah mereka. Okay sepertinya Raquel menyadari sesuatu. Dia mengangguk kecil dan tersenyum jahil ke arah Ell.

"Buruan jalan." Ujar Al yang mengajak Ell agar segera beranjak.

"Wesss... Kalian pulang bareng nih ceritanya?" Ujar Raquel menggoda.

Ell yang salting segera menarik tangan Al, "Ra gue duluan ya. Dah..." Ell berjalan sambil melambai ke arah Raquel yang dijawab lambaiannya.

Tak lama datang Fadlan yang berlari tergesa-gesa ke arah Raquel dengan di susul vino dan galih di belakangnya.

"Ra Ell mana?" Tanya Fadlan.

"Ell udah di booking duluan sama Al, barusan pergi."

Fadlan yang mendengarnya menghembuskan nafas kasar. Raquel yang mengerti memberi semangat dengan menepuk-nepuk bahu kiri Fadlan.

"Makanya lo jadi cowok harus gercep kayak Al. Gue cabut duluan. Bye..."

---

Ell dan Al kini berada di sebuah kafe, Al sengaja mengajak Ell ke tempat ini karena ada yang ingin dibicarakan.

Ell sedang asyik menyeruput minuman coklatnya itu yang dibelikan oleh Al. Sedangkan Al hanya membeli jus buah mangga.

Al menatap cewek yang ada di hadapannya lekat, sambil meminum jusnya. Ell sadar dia sedang di tatap lekat oleh cowok ini, tentu ia merasa tak nyaman.

"Ngeliatin guenya biasa aja dong Al, nanti suka loh..."

"Ell yang di ceritain sama lo itu cuma sebagian kan?" Tanya Al to the point. Ia yakin sekali yang diceritakan Ell saat dikantin hanyalah setengahnya dan Al ingin mengetahui seluruhnya.

AxellaWhere stories live. Discover now