part twenty-one✔

35.5K 1.7K 58
                                    

Happy Reading

⤵⤵⤵

Sore ini Cloudy sudah bersiap dengan tasnya. Memasukkan beberapa barang pribadinya untuk kembali dibawa pulang. Dimas membawa beberapa berkas dan menghampiri mejanya.

"De, tolong kamu cek lagi deh, takut ada yang salah. Kalau bisa malam ini kelar karena itu bahan rapat untuk besok" Perintah Dimas, padahal dirinya pun sudah bersiap untuk pulang.

Cloudy yang mendapat tugas dadakan mendengus sebal. "Harus malem ini Mas?" Cloudy mencoba bernego dengan Dimas.

"Iya, soalnya kalau ditunda Mas ga percaya kamu bisa tepat waktu datengnya"

"Yaudah, aku kerjain" Pasrahnya.

"Maaf ya de, tapi Mas mau pulang duluan, tadi Bella minta dianter sama Mas soalnya"

"Hmm" Dengan tampang cemberut, Cloudy menyalakan kembali komputernya. Dimas pun sebenernya ga tega dengan adenya ini, tapi demi rencananya dia harus membuat Cloudy sibuk di kantor. Padahal data yang diberikan ke Cloudy sudah ia cek dan benar.

Duduk beberapa jam tentu membuat tubuhnya pegal-pegal. Direnggangkan tubuhnya, berdiri dari tempat duduknya.

Ting~

Cloudy mendapat sebuah notifikasi dari salah satu grup whatsappnya.

Ceciwi

Cantika

Dy, loe kemane aje..
Semedi??

Nada

Hooh
Sombong banget

Hei kalian
Ada apa sih
Berisik bgt tw ga

Cantika

Kita tuh kangen bgt
Semenjak KKN loe tiba² ilang

Nada

Iya nih, kumpul yuks
Malam ini kl bisa

Yuk, ke apartemen gw aja
Gw ga bisa kemana² nih
Capek

Cantika

Ok sip, sejam lagi ya kita kesana

Nada

Bareng gw cuy

Cantika

Sip 😘

Cloudy buru-buru merapihkan berkas-berkasnya. Untung saja sudah selesai. Tak lupa juga memesan taxi online nya.

Cloudy menaiki taxinya setelah tadi menunggu dilobi kantornya. Melihat jalanan yang ramai. Dia melihat anak kecil yang membeli kue cubit dipinggir jalan. Teringat dengan Lovely yang tak sengaja menginap di apartemennya. Menyuruhnya merayu papinya agar diijinkan menginap. Vino yang akhir-akhir ini menjadi kekasihnya dengan proses aneh menurutnya. Bagaimana mereka bisa sama-sama tertarik karena seorang anak kecil.

"Astaga, hampir aja aku lupa" Monolognya, baru teringat janjinya dengan Vino.

"Halo kak"

My admirer of the little girl [END]Where stories live. Discover now